Hama Jeruk: Kutu Sayap-Hitam Jeruk
January 24, 2019
sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
Ads orthoshop
sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
Ads orthoshop
sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
Ads orthoshop
Kutu sayap hitam jeruk sayap hitam dilaporkan terdapat di Indonesia, merskipun merupakan hama kurang penting pada tanaman jeruk karena padat populasinya dikendalikan oleh musuh alami. Sejauh ini, belum ada laporan bahwa hama ini merupakan vektor virus penyebab penyakit pada tanaman jeruk. Meskipun demikian, hama ini perlu diwaspadai dengan melakukan pemantauan secara berkala agar dapat sewaktu-waktu dilakukan pengendalian bila padat populasinya tidak meningkat. Untuk melakukan pemantauan maka hama ini perlu dikenali sehingga dapat dilakukan diagnosis lapangan dengan cepat.
Nama Umum
Nama umum hama ini dalam Bahasa Inggris adalah citrus blackfly. Kata fly dalam Inggris diterjemahkan sebagai lalat dalam Bahasa Indonesia, tetapi karena citrus blackfly merupakan serangga ordo Hemiptera maka nama dalam Bahasa Indonesia sebaiknya adalah kutu sayap hitam jeruk.
Nama Ilmiah Valid dan Klasifikasi
Nama ilmiah kutu sayap hitam jeruk adalah Aleurocanthus woglumi Ashby, 1915 dan klasifikasinya adalah sebagai berikut: kerajaan: Animalia, sub-kerajaan: Bilateria, infra-kerajaan: Protostomia, super-filum: Ecdysozoa, filum: Arthropoda, sub-filum: Hexapoda, kelas: Insecta, sub-kelas: Pterygota, infra-kelas: Neoptera, super-ordo: Paraneoptera, ordo: Hemiptera, sub-ordo: Sternorrhyncha, super-famili: Aleyrodoidea, famili: Aleyrodidae, genus: Aleurocanthus, dan species: Aleurocanthus woglumi Ashby, 1915.
Nama Ilmiah Sinonim
Nama ilmiah sinonim untuk kutu sayap hitam jeruk antara lain adalah Aleurocanthus punjabensis Corbett, 1935; Aleurocanthus woglumi var. formosana Takahashi, 1935; dan Aleurodes woglumi.
Deskripsi Ringkas
Panjang kutu sayap hitam jeruk dewasa 1.3-1.6 mm, sayap gelap dengan bercak tembus pandang yang tampak seperti membentuk pola pita putih. Kerika baru keluar dari kepompong pseudo-pupa, berwarna merah cerah dengan kaki-kaki cerah dan mata kemerahan tetapi kemudian berubah warna menjadi abu-abu kotor dalam waktu 24 jam; ujung depan kepala berwarna kuning pucat. Nimfa terdiri atas emapt instar, instar keempat merupakan pseudopupa berbentuk oval, hitam berkilap dengan tepi putih berlilin dan duri besar hitam pada permukaan atas tubuh. Ukuran betina adalah panjang rata-rata 1,24 mm dan lebar rata-rata 0,71 mm; ukuran jantan adalah panjang rata-rata 0,99 mm dan lebar rata-rata 0,61 mm. Nimfa instar pertama berwarna cokelat, instar kedua berwarna cokelat, dan instar ketiga berwarna hitam. Telur berbentuk seperti sosis, diletakkan di permukaan bawah daun dalam pola spiral, berukuran 0,2 mm, berwarna putih krim atau cokelat cerah pada hari1-2 setelah diletakkan, menjadi hitam pada hari-hari selanjutnya. Diskripsi rinci kutu sayap hitam jeruk dapat diperoleh dari CABI Invasive Species Compendium.
Kemiripan dengan Hama Lain
Kutu sayap hitam jeruk dapat dikacaukan dengan kupu-kupu atau ngengat kecil, dengan kutu sayap putih berduri Aleurocanthus spiniferus (Quaintance, 1903), yang juga terdapat di Indonesia, dan dengan lalat sayap putih Aleurocanthus lainnya, yaitu Aleurocanthus citriperdus Quaintance & Baker, 1916 dan Aleurocanthus husaini Corbett, 1939. Jenis-jenis kutu tersebut berbeda hanya dalam karakteristik pseudo-pupanya sehingga memerlukan pakar spesialis untuk menyiapkan preparat dan untuk mengidentifikasi secara benar.
Identifikasi
Identifikasi kutu sayap putih jeruk dilaksanakan dengan melakukan pengamatan lapangan dilanjutkan dengan pengamatan mikroskopis. Hasil pengamatan kemudian digunakan untuk melakukan identifikasi dengan menggunakan layanan identifikasi dalam jaringan yang tersedia pada situs Citrus Pests. Foto spesimen untuk identifikasi disediakan oleh EPPO Global Database.
Biologi dan Daur Hidup
Di kawasan tropis, semua fase perkembangan kutu sayap hitam jeruk dapat ditemukan sepanjang tahun.Telur diletakkan mengelompok sebanyak sebanyak 35-50 telur dalam pola spiral di permukaan bawah daun muda, setiap betina dapat menghasilkan 100 telur selama hidupnya. Telur menetas menjadi nimfa yang terdiri atas empat instar, instar pertama berkaki dan dapat bergerak dalam jarak dekat untuk menghindari sinar matahari, instar selanjutnya tidak berkaki dan melekat dengan mulut, tiga instar pertama menghisap cairan floem, sedangkan insstar keempat merupakan pseudo-pupa.Daur hidup kutu sayap hitam jeruk berlangsung selama 2-4 bulan, bergantung pada kondisi lingkungan. Waktu perkembangan setiap tahap perkembangan kutu sayap hitam jeruk adalah telur 11-20 hari, nimfa instar pertama 7-16 hari, instar kedua 5-30 hari, instar ketiga 6-20 hari, dan instar keempat 16-80 hari, serta dewasa 6-12 hari. Mortalitas selama perkembangannya sangat tinggi, dapat mencapai 77,5%. Suhu optimal perkembangannya adalah 28-32oC, kelembaban optimal adalah 70-80%. Lalat sayap hitam jeruk tidak bisa bertahan pada suhu di bawah 13,7oC dan di atas 43oC
Kisaran Tumbuhan Inang
Kutu sayap hitam jeruk merupakan serangga polifag, mempunyai 169 jenis tumbuhan inang dalam 69 famili. Di antara berbagai jenis tumbuhan inang tersebut, jeruk merupakan inang yang paling disukai dan diperlukan untuk bertahan karena hama ini tidak dapat bertahan lebih dari tiga generasi pada tumbuhan inang jenis lainnya. Daftar lengkap jenis-jenis tumbuhan inang kutu sayap hitam jeruk diberikan oleh CABI Invasive Species Compendium.
Gejala Kerusakan
Koloni kutu sayap hitam jeruk terdapat hanya pada permukaan bawah daun, menghasilkan embun madu lengket yang menutupi permukaan daun dan permukaan daun di bawahnya, memicu pertumbuhan jamur jelaga yang menghambat fotosintesis. Pada infestasi berat, seluruh tajuk tampak menghitam sehingga pertumbuhan tanaman menjadi terhambat.
Penyebaran dan Distribusi Geografis
Penyebaran kutu sayap hitam jeruk pada tanaman jeruk terjadi antar tanaman jeruk maupun antara tanaman inang lainnya ke tanaman jeruk. Penyebaran dapat terjadi secara aktif dalam jarak pendek dengan cara terbang, sedangkan penyebaran secara pasif terjadi dengan bantuan angin yang membawa kutu sayap hitam jeruk melayang menempuh jarak cukup jauh dan dengan bantuan bahan tanam yang terinfestasi telur dan nimfa.
Kutu sayap hitam jeruk tersebar secara kosmopolitan di kawasan tropika dan sub-tropika. Sebaran geografis global kutu sayap hitam jeruk sebagaimana yang diberikan oleh CABI Invasive Species Compendium disajikan di bawah ini.
Sebaran geografik kutu hitam jeruk di Indonesia mencakup Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua, sedangkan sebaran geografis di wilayah Provinsi NTT belum diketahui.
Rekomendasi Pengendalian
Pengendalian secara fitosanitari perlu dilakukan dengan cara pemeriksaan ketat terhadap bibit jeruk oleh petugas karantina pertanian. Di lokasi di mana kutu sayap hitam jeruk telah terdapat, pengendalian difokuskan pada pengendalian alami dan pengendalian hayati. Kutu sayap hitam jeruk mempunyai banyak jenis musuh alami, beberapa di antaranya dilaporkan cukup efektif menekan perkembangan populasi hama ini. Parasitoid yang sangat efektif adalah Eretmocerus serius Silvestri, 1927, parasitoid nimfa yang dilaporkan dapat memparasitasi sampai 65%. Parasitoid lainnya yang juga efektif dan mempunyai distribusi geografik yang luas adalah Encarsia spp., parasitoid nimfa atau dewasa kutu sayap hitam jeruk, antara lain Encarsia opulenta (Silvestri, 1927), yang mempunyai kisaran lingkungan yang luas dan cocok untuk kawasan lahan kering, serta Encarsia clypealis (Silvestri, 1927) dan Encarsia smithi (Silvestri, 1926) dengan kisaran lingkungan yang lebih terbatas. Pengendalian secara kimiawi dilakukan hanya sebagai pilihan terakhir dengan memilih jenis insektisida yang tidak membahayakan musuh alami.
Catatan Penting
Kutu sayap hitam jeruk pada umumnya merupakan hama sekunder karena populasinya dapat dikendalikan oleh musuh alami.
Nama Umum
Nama umum hama ini dalam Bahasa Inggris adalah citrus blackfly. Kata fly dalam Inggris diterjemahkan sebagai lalat dalam Bahasa Indonesia, tetapi karena citrus blackfly merupakan serangga ordo Hemiptera maka nama dalam Bahasa Indonesia sebaiknya adalah kutu sayap hitam jeruk.
Nama Ilmiah Valid dan Klasifikasi
Nama ilmiah kutu sayap hitam jeruk adalah Aleurocanthus woglumi Ashby, 1915 dan klasifikasinya adalah sebagai berikut: kerajaan: Animalia, sub-kerajaan: Bilateria, infra-kerajaan: Protostomia, super-filum: Ecdysozoa, filum: Arthropoda, sub-filum: Hexapoda, kelas: Insecta, sub-kelas: Pterygota, infra-kelas: Neoptera, super-ordo: Paraneoptera, ordo: Hemiptera, sub-ordo: Sternorrhyncha, super-famili: Aleyrodoidea, famili: Aleyrodidae, genus: Aleurocanthus, dan species: Aleurocanthus woglumi Ashby, 1915.
Nama Ilmiah Sinonim
Nama ilmiah sinonim untuk kutu sayap hitam jeruk antara lain adalah Aleurocanthus punjabensis Corbett, 1935; Aleurocanthus woglumi var. formosana Takahashi, 1935; dan Aleurodes woglumi.
Deskripsi Ringkas
Panjang kutu sayap hitam jeruk dewasa 1.3-1.6 mm, sayap gelap dengan bercak tembus pandang yang tampak seperti membentuk pola pita putih. Kerika baru keluar dari kepompong pseudo-pupa, berwarna merah cerah dengan kaki-kaki cerah dan mata kemerahan tetapi kemudian berubah warna menjadi abu-abu kotor dalam waktu 24 jam; ujung depan kepala berwarna kuning pucat. Nimfa terdiri atas emapt instar, instar keempat merupakan pseudopupa berbentuk oval, hitam berkilap dengan tepi putih berlilin dan duri besar hitam pada permukaan atas tubuh. Ukuran betina adalah panjang rata-rata 1,24 mm dan lebar rata-rata 0,71 mm; ukuran jantan adalah panjang rata-rata 0,99 mm dan lebar rata-rata 0,61 mm. Nimfa instar pertama berwarna cokelat, instar kedua berwarna cokelat, dan instar ketiga berwarna hitam. Telur berbentuk seperti sosis, diletakkan di permukaan bawah daun dalam pola spiral, berukuran 0,2 mm, berwarna putih krim atau cokelat cerah pada hari1-2 setelah diletakkan, menjadi hitam pada hari-hari selanjutnya. Diskripsi rinci kutu sayap hitam jeruk dapat diperoleh dari CABI Invasive Species Compendium.
Kutu sayap hitam jeruk, A: koloni nimfa pada permukaan bawah daun jeruk, B: telur diletakkan dalam pola melingkas, C: nimfa, dan D: imago bersayap. Sumber: A dan C: UF/IFAS, B dan D: EPPO Global Database |
Kemiripan dengan Hama Lain
Kutu sayap hitam jeruk dapat dikacaukan dengan kupu-kupu atau ngengat kecil, dengan kutu sayap putih berduri Aleurocanthus spiniferus (Quaintance, 1903), yang juga terdapat di Indonesia, dan dengan lalat sayap putih Aleurocanthus lainnya, yaitu Aleurocanthus citriperdus Quaintance & Baker, 1916 dan Aleurocanthus husaini Corbett, 1939. Jenis-jenis kutu tersebut berbeda hanya dalam karakteristik pseudo-pupanya sehingga memerlukan pakar spesialis untuk menyiapkan preparat dan untuk mengidentifikasi secara benar.
Identifikasi kutu sayap putih jeruk dilaksanakan dengan melakukan pengamatan lapangan dilanjutkan dengan pengamatan mikroskopis. Hasil pengamatan kemudian digunakan untuk melakukan identifikasi dengan menggunakan layanan identifikasi dalam jaringan yang tersedia pada situs Citrus Pests. Foto spesimen untuk identifikasi disediakan oleh EPPO Global Database.
Biologi dan Daur Hidup
Di kawasan tropis, semua fase perkembangan kutu sayap hitam jeruk dapat ditemukan sepanjang tahun.Telur diletakkan mengelompok sebanyak sebanyak 35-50 telur dalam pola spiral di permukaan bawah daun muda, setiap betina dapat menghasilkan 100 telur selama hidupnya. Telur menetas menjadi nimfa yang terdiri atas empat instar, instar pertama berkaki dan dapat bergerak dalam jarak dekat untuk menghindari sinar matahari, instar selanjutnya tidak berkaki dan melekat dengan mulut, tiga instar pertama menghisap cairan floem, sedangkan insstar keempat merupakan pseudo-pupa.Daur hidup kutu sayap hitam jeruk berlangsung selama 2-4 bulan, bergantung pada kondisi lingkungan. Waktu perkembangan setiap tahap perkembangan kutu sayap hitam jeruk adalah telur 11-20 hari, nimfa instar pertama 7-16 hari, instar kedua 5-30 hari, instar ketiga 6-20 hari, dan instar keempat 16-80 hari, serta dewasa 6-12 hari. Mortalitas selama perkembangannya sangat tinggi, dapat mencapai 77,5%. Suhu optimal perkembangannya adalah 28-32oC, kelembaban optimal adalah 70-80%. Lalat sayap hitam jeruk tidak bisa bertahan pada suhu di bawah 13,7oC dan di atas 43oC
Kutu sayap hitam jeruk merupakan serangga polifag, mempunyai 169 jenis tumbuhan inang dalam 69 famili. Di antara berbagai jenis tumbuhan inang tersebut, jeruk merupakan inang yang paling disukai dan diperlukan untuk bertahan karena hama ini tidak dapat bertahan lebih dari tiga generasi pada tumbuhan inang jenis lainnya. Daftar lengkap jenis-jenis tumbuhan inang kutu sayap hitam jeruk diberikan oleh CABI Invasive Species Compendium.
Gejala Kerusakan
Koloni kutu sayap hitam jeruk terdapat hanya pada permukaan bawah daun, menghasilkan embun madu lengket yang menutupi permukaan daun dan permukaan daun di bawahnya, memicu pertumbuhan jamur jelaga yang menghambat fotosintesis. Pada infestasi berat, seluruh tajuk tampak menghitam sehingga pertumbuhan tanaman menjadi terhambat.
Penyebaran kutu sayap hitam jeruk pada tanaman jeruk terjadi antar tanaman jeruk maupun antara tanaman inang lainnya ke tanaman jeruk. Penyebaran dapat terjadi secara aktif dalam jarak pendek dengan cara terbang, sedangkan penyebaran secara pasif terjadi dengan bantuan angin yang membawa kutu sayap hitam jeruk melayang menempuh jarak cukup jauh dan dengan bantuan bahan tanam yang terinfestasi telur dan nimfa.
Kutu sayap hitam jeruk tersebar secara kosmopolitan di kawasan tropika dan sub-tropika. Sebaran geografis global kutu sayap hitam jeruk sebagaimana yang diberikan oleh CABI Invasive Species Compendium disajikan di bawah ini.
Sebaran geografik kutu hitam jeruk di Indonesia mencakup Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua, sedangkan sebaran geografis di wilayah Provinsi NTT belum diketahui.
Rekomendasi Pengendalian
Pengendalian secara fitosanitari perlu dilakukan dengan cara pemeriksaan ketat terhadap bibit jeruk oleh petugas karantina pertanian. Di lokasi di mana kutu sayap hitam jeruk telah terdapat, pengendalian difokuskan pada pengendalian alami dan pengendalian hayati. Kutu sayap hitam jeruk mempunyai banyak jenis musuh alami, beberapa di antaranya dilaporkan cukup efektif menekan perkembangan populasi hama ini. Parasitoid yang sangat efektif adalah Eretmocerus serius Silvestri, 1927, parasitoid nimfa yang dilaporkan dapat memparasitasi sampai 65%. Parasitoid lainnya yang juga efektif dan mempunyai distribusi geografik yang luas adalah Encarsia spp., parasitoid nimfa atau dewasa kutu sayap hitam jeruk, antara lain Encarsia opulenta (Silvestri, 1927), yang mempunyai kisaran lingkungan yang luas dan cocok untuk kawasan lahan kering, serta Encarsia clypealis (Silvestri, 1927) dan Encarsia smithi (Silvestri, 1926) dengan kisaran lingkungan yang lebih terbatas. Pengendalian secara kimiawi dilakukan hanya sebagai pilihan terakhir dengan memilih jenis insektisida yang tidak membahayakan musuh alami.
Catatan Penting
Kutu sayap hitam jeruk pada umumnya merupakan hama sekunder karena populasinya dapat dikendalikan oleh musuh alami.
0 comments