Lebih 300.000 Remaja Meninggal Setiap Tahunnya Akibat Alkohol
February 24, 2011
sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
Ads orthoshop
sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
Ads orthoshop
sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
Ads orthoshop
Hidayatullah.com--Tak kurang dari 320.000 orang antara usia 15-29 tahun meninggal setiap tahun karena berbagai penyebab terkait alkohol. Jumlah ini mencapai sembilan persen dari seluruh kematian dalam kelompok usia tersebut. Demikian menurut Laporan Status Global mengenai Alkohol dan Kesehatan 2011 keluaran WHO pekan lalu.
Direktur Departemen Kesehatan Mental dan Penyalahgunaan Obat-obatan WHO, Shekhar Saxena, mengatakan alkohol adalah penyebab sepertiga kematian pada anak-anak muda di beberapa bagian dunia.
"Konsumsi dan dampak merugikan dari alkohol meningkat di negara-negara berkembang khususnya di Afrika dan Asia yang memiliki peraturan lebih longgar dan kurang tersedianya layanan kesehatan," menurut Dr. Saxena.
Laporan WHO mendapati enam persen kematian semua laki-laki di dunia terkait dengan alkohol, sementara jumlah tersebut hanya satu persen pada perempuan. Laporan ini mengatakan satu dari lima laki-laki meninggal, karena sebab-sebab terkait alkohol di Rusia dan negara-negara tetangganya.
Ada empat penyebab utama kematian terkait alkohol. Yang pertama adalah cedera dari kecelakaan mobil atau kekerasan. Penyakit-penyakit seperti cirrhosis hati, kanker, jantung dan sistem peredaran darah merupakan penyebab lainnya. Menurut laporan WHO ini, penyalahgunaan alkohol juga menambah resiko 200 penyakit lainnya.
Walaupun begitu, mayoritas orang di dunia bukan peminum alkohol. Laporan ini mengatakan pada tahun 2005 hampir separuh laki-laki dan dua pertiga perempuan sama sekali tidak minum alkohol.
Dr. Saxena mengatakan orang yang tergantung pada alkohol hidup 10 tahun lebih singkat dari rata-rata mereka yang tidak mempunyai masalah itu.
"Sebagian besar kematian dan cacat akibat alkohol sebenarnya pada anak-anak muda dan usia paruh baya bukan di usia tua," ujar Dr. Saxena. "Jadi, saya rasa bagian besar dari yang kita bicarakan mengenai 2,5 juta kematian adalah pada kelompok orang yang seharusnya tidak meninggal di usia itu. Ini merupakan kematian dini. Sebagian besar kematian terjadi di bawah usia 60 tahun."
WHO berrencana untuk mengurangi penggunaan alkohol yang membahayakan. Rencana ini termasuk meningkatkan pajak alkohol, mengurangi jumlah tempat-tempat membeli alkohol dan meningkatkan batas umur yang diperbolehkan minum alkohol. Para pejabat mengatakan upaya-upaya lain termasuk UU mengemudi dalam keadaan mabuk yang efektif dan larangan beberapa iklan alkohol. *
Direktur Departemen Kesehatan Mental dan Penyalahgunaan Obat-obatan WHO, Shekhar Saxena, mengatakan alkohol adalah penyebab sepertiga kematian pada anak-anak muda di beberapa bagian dunia.
"Konsumsi dan dampak merugikan dari alkohol meningkat di negara-negara berkembang khususnya di Afrika dan Asia yang memiliki peraturan lebih longgar dan kurang tersedianya layanan kesehatan," menurut Dr. Saxena.
Laporan WHO mendapati enam persen kematian semua laki-laki di dunia terkait dengan alkohol, sementara jumlah tersebut hanya satu persen pada perempuan. Laporan ini mengatakan satu dari lima laki-laki meninggal, karena sebab-sebab terkait alkohol di Rusia dan negara-negara tetangganya.
Ada empat penyebab utama kematian terkait alkohol. Yang pertama adalah cedera dari kecelakaan mobil atau kekerasan. Penyakit-penyakit seperti cirrhosis hati, kanker, jantung dan sistem peredaran darah merupakan penyebab lainnya. Menurut laporan WHO ini, penyalahgunaan alkohol juga menambah resiko 200 penyakit lainnya.
Walaupun begitu, mayoritas orang di dunia bukan peminum alkohol. Laporan ini mengatakan pada tahun 2005 hampir separuh laki-laki dan dua pertiga perempuan sama sekali tidak minum alkohol.
Dr. Saxena mengatakan orang yang tergantung pada alkohol hidup 10 tahun lebih singkat dari rata-rata mereka yang tidak mempunyai masalah itu.
"Sebagian besar kematian dan cacat akibat alkohol sebenarnya pada anak-anak muda dan usia paruh baya bukan di usia tua," ujar Dr. Saxena. "Jadi, saya rasa bagian besar dari yang kita bicarakan mengenai 2,5 juta kematian adalah pada kelompok orang yang seharusnya tidak meninggal di usia itu. Ini merupakan kematian dini. Sebagian besar kematian terjadi di bawah usia 60 tahun."
WHO berrencana untuk mengurangi penggunaan alkohol yang membahayakan. Rencana ini termasuk meningkatkan pajak alkohol, mengurangi jumlah tempat-tempat membeli alkohol dan meningkatkan batas umur yang diperbolehkan minum alkohol. Para pejabat mengatakan upaya-upaya lain termasuk UU mengemudi dalam keadaan mabuk yang efektif dan larangan beberapa iklan alkohol. *
0 comments