Mulai Ikan Sampai Celana Dalam Impor Ilegal 'Serbu' Indonesia
September 22, 2011
sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
Ads orthoshop
sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
Ads orthoshop
sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
Ads orthoshop
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengungkapkan pernah menemukan impor ilegal selain ikan. Dalam sidak yang dilakukan KKP, selain banyaknya ikan ilegal ternyata pakaian dalam juga banyak yang 'nyangkut' di pelabuhan.
Demikian diungkapkan oleh Kepala Pusat Data Statisitik dan Informasi Kementerian Perikanan dan Kelautan Yulistyo di sela acara Diklatnas II Hipmi-Lemhanas di Gedung Lemhanas, Jakarta, Rabu (21/9/2011).
"Menteri pernah mencoba sidak dan terus mendorong sidak mencegah impor ikan ilegal masuk. Alhasil banyak ditemukan impor ikan berton-ton bahkan, dan bahkan KKP juga mencegah masuknya impor celana dalam yang ditemukan di pelabuhan," kata Yulistyo.
Dalam usaha mencegah impor ilegal masuk KKP memang dihadapkan pada situasi yang berat. Seperti kerap kali Menteri dibohongi ketika akan sidak.
"Menteri kadang ditipu waktu mau sidak. Jangan di pelabuhan sana atau sini di pelabuhan itu saja. Tapi ternyata tidak ada," kata Dia.
Dijelaskan Yulistyo, KKP terus mengupayakan ikan-ikan di ekspor bukan malah impor yang merajalela. Salah satunya, KKP mengembangkan daerah Morotai sebagai pusat pengekspor ikan.
"Morotai merupakan kawasan terdepan Indonesia di bibir Samudera Pasifik yang memiliki sumber daya ikan yang melimpah," tegasnya.
Menurutnya, ikan bernilai ekonomi tinggi, sambungnya, dengan mudah dikirim Morotai ke pasar utama seperti Taiwan, Jepang, Korea karena adanya infrastruktur penerbangan warisan McArthur.
"Kita mendorong Morotai nantinya menjadi economic hub kawasan Timur Indonesia," pungkasnya.
(dru/dnl)
Demikian diungkapkan oleh Kepala Pusat Data Statisitik dan Informasi Kementerian Perikanan dan Kelautan Yulistyo di sela acara Diklatnas II Hipmi-Lemhanas di Gedung Lemhanas, Jakarta, Rabu (21/9/2011).
"Menteri pernah mencoba sidak dan terus mendorong sidak mencegah impor ikan ilegal masuk. Alhasil banyak ditemukan impor ikan berton-ton bahkan, dan bahkan KKP juga mencegah masuknya impor celana dalam yang ditemukan di pelabuhan," kata Yulistyo.
Dalam usaha mencegah impor ilegal masuk KKP memang dihadapkan pada situasi yang berat. Seperti kerap kali Menteri dibohongi ketika akan sidak.
"Menteri kadang ditipu waktu mau sidak. Jangan di pelabuhan sana atau sini di pelabuhan itu saja. Tapi ternyata tidak ada," kata Dia.
Dijelaskan Yulistyo, KKP terus mengupayakan ikan-ikan di ekspor bukan malah impor yang merajalela. Salah satunya, KKP mengembangkan daerah Morotai sebagai pusat pengekspor ikan.
"Morotai merupakan kawasan terdepan Indonesia di bibir Samudera Pasifik yang memiliki sumber daya ikan yang melimpah," tegasnya.
Menurutnya, ikan bernilai ekonomi tinggi, sambungnya, dengan mudah dikirim Morotai ke pasar utama seperti Taiwan, Jepang, Korea karena adanya infrastruktur penerbangan warisan McArthur.
"Kita mendorong Morotai nantinya menjadi economic hub kawasan Timur Indonesia," pungkasnya.
(dru/dnl)
0 comments