10 Fakta 'Seram' Kehidupan di Penjara Indonesia - LP dan Rutan
September 11, 2018
sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
Ads orthoshop
sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
Ads orthoshop
sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
Ads orthoshop
10 Fakta Menarik Seputar Kehidupan di Penjara Indonesia Terbaru
Penjara merupakan tempat terasing dan sangat tertutup sehingga banyak orang yang sangat penasaran dengan kehidupan di dalam penjara. Banyak yang beranggapan penjara adalah sarang mafia dan dihuni oleh penjahat yang konon katanya bertampang seram-seram, badan penuh tato, tubuhnya kekar, terus bawaannya pingin berantem. Begitulah citra penjara yang digambarkan di media dan dalam kenyataannya berbeda. Mereka hanya tahu kehidupan penjara dari gambaran film atau cerita seram penjara. Benarkah kenyataan di penjara semengerikan itu? Berikut beberapa fakta mengejutkan seputar hotel prideo dan penghuninya yang mungkin belum anda tahu. Realita penjara masa kini memang sudah berbeda dengan penjara jaman dulu. Kini lebih manusiawi.
Sebenarnya hal-hal terkait kehidupan penjara tak bisa kita jabarkan jadi hitam dan putih, baik atau buruk. Kehidupan di penjara itu sangat kompleks. Ibarat dunia, penjara adalah kota mini yang isi manusianya sangat beragam. Mulai dari tahanan hingga sipir penjara. Tak selamanya tahanan yang berbuat jahat, bisa jadi pegawai penjaranya yang malah nakal.
Berikut 10 Fakta kehidupan di Lembaga Pemasyarakatan (LP) dan Rumah Tahanan Negara (Rutan) yang akan membuat anda kaget yang admin olah dari beberapa sumber di internet dan pengalaman admin sendiri.
Baca Juga: Daftar Penjara Ternyaman dan Mewah di Dunia
1. Hampir Tidak Ada Warga yang Kelaparan
Walau porsi makanan terbatas dan rasa yang kurang memadai, tapi jatah makan sudah pasti, bahkan daftar menu setiap harinya sudah ditentukan. Kapan menunya telur rebus, tempe atau tahu, daging sapi atau ayam, ikan, sayuran dan seminggu sekali ada ekstrafooding berupa bubur kacang ijo, dapat dipastikan tidak ada yang tidak makan, maka tentu tidak ada yang kelaparan.
2. Penghuninya Sehat dan Sedikit yang Meninggal di Penjara
Jarang sekali warga binaan yang sakit, bahkan anehnya banyak warga binaan penyakitnya bertahun-tahun diluar justru sembuh saat dipenjara, hal ini dimungkinkan karena selama menjadi warga binaan, tidak ada tempat untuk bermanja-manja dan sikap cengeng lainnya, atau mungkin juga disebabkan pola makanan yang teratur dan tidak berlebihan. Humor candaan warga tentang ini adalah, ”dipenjara itu jarang yang mati, tapi kalau setres banyak".
3. Bhineka Tunggal Ika
Penjara adalah tempat semua ras, suku, dan agama bergabung menjadi satu. Di dalam sel, semua orang mendapatkan perlakukan yang yang sama. Tak ada lagi Jawa, Batak, atau China. Pun tak ada lagi Islam, Kristen, atau Hindu. Semuanya sama, seperti Bhinneka Tunggal Ika yang menjadi dasar negara kita ini.
Di dalam penjara semua orang berkedudukan sama, seperti fitrah manusia sesungguhnya. Mereka merasa jika kehidupan akan tetap sama, meski berasal dari agama dan suka apa saja. Secara tidak langsung perilaku akan terkonstruksi untuk saling menghargai dan menghormati. Ya, walau beberapa gelintir tahan masih ada yang nakal. Namun hal ini tak bisa dijadikan dasar untuk men-judge semua tahanan adalah orang yang selalu berperilaku buruk.
4. Segalanya Harus Bayar, Seperti Hotel
Inilah salah satu hal hitam yang ada di penjara Indonesia. Semua orang yang masuk ke dalam sel tahanan harus membayar sewa kamar dan juga makanan. Keluarga yang ditinggal di penjara harus rela banting tulang untuk membayarkan sejumlah uang. Jika tidak, maka bisa jadi sipir tahanan akan memperlakukan tahanan dengan buruk. Atau bahkan tidak akan memberinya makan.
Pungutan liar atau pungli adalah hal yang wajar di penjara.
5. Banyak Juga Yang Berubah Menjadi Baik Dan Alim
Seorang tahanan selalu dituntut untuk disiplin dalam melakukan banyak hal. Mulai dari bangun tidur, piket, makan dan juga berolahraga. Hal ini menyebabkan para tahanan jadi lebih sehat meski untuk makan mereka hanya diberi lauk seadanya. Yang penting kenyang dan tidak memedulikan rasa dan kandungan gizinya. Keteraturan dan kedisiplinan ini membuat tubuh para tahanan jauh lebih sehat, selalu bergerak, bahkan berhenti melakukan hal-hal buruk seperti rokok dan minum alkohol.
Selain itu, di penjara mereka juga dituntut untuk rajin beribadah sesuai dengan agama masing-masing. Awalnya mereka akan dipaksa, namun lambat laun mereka jadi terbiasa. Dampaknya, akan banyak tahanan yang melakukan kontemplasi diri atau perenungan tentang hal yang telah ia lakukan. Perlahan-lahan ia akan jadi pribadi yang jauh lebih baik saat keluar dari sel-sel mengerikan itu.
Itu cerita yang mau berubah menjadi baik, tapi disisi lain penjara memberikan kesempatan bertemu dan berintraksi dan bahkan transformasi ilmu Kejahatan sesama Warga Binaan, artinya sangat mungkin, kemampuan "penjahatnya" semakin meningkat setelah yang bersangkutan di Penjara.
6. Terkadang Menjadi Lokalisasi Terselubung
Umumnya penjara pria dan wanita dipisah. Hal ini dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti tindakan asusila. Terlebih banyak tahanan pria dewasa yang jauh dari istrinya. Mengetahui hal ini, beberapa oknum dalam LP melakukan penawaran yang menguntungkan bagi tahanan yang berduit. Mereka akan dipertemukan dengan tahanan wanita untuk jajan.
Oknum nakal dari tahanan akan menawarkan jasa ini dengan harga yang lumayan mahal. Jadi jika tak kuat bayar ya ditahan sampai lupa sendiri. Atau jika sudah parah biasanya akan ada kasus asusila terhadap teman satu sel. Segala hal bisa terjadi di penjara. Terlebih yang terpenjara tak hanya tubuh mereka saja tapi nafsu mereka juga secara tak langsung.
7. Tahanan Menjadi Sapi Perah Para Sipir
Para tahanan yang masuk ke dalam penjara biasanya akan jadi mesin ATM. Keluarga tahanan yang menjenguk akan bawa banyak sekali barang seperti sembako. Namun tak semua sembako ini akan diberikan kepada tahanan. Sebagian besar benda ini akan diporoti dan bisa dibawa pulang oleh sipir tahanan (meski tak semua sipir seperti ini) yang nakal dan suka menyusahkan keluarga tahanan.
Itulah mengapa orang yang tak benar-benar kaya, hidupnya akan sama saja di penjara. Bawa makanan banyak pun pasti dibagi rata ke semua teman sel. Dan lagi, biasanya pihak keluarga menitipkan uang untuk tahanan (Ok, tahanan pun harus beli keperluan dari dalam penjara), namun uang itu pasti kena pajak (maksudnya dikurangi beberapa persen sebagai ongkos). Sudah menderita tetap saja diporoti, kan kasihan. (Ya, walau para tahanan pernah melakukan hal buruk, tapi mereka tetap manusia!)
8. Tempat Judi Paling Aman
Di mana tempat paling aman melakukan kejahatan? Jawabannya adalah di sarang penegak keadilan. Yaph, di dalam penjara praktik judi justru merajalela mengerikan. Meski tak semua penjara seperti ini. Namun beberapa penjara besar memiliki tempat terselubung bagi siapa jaya yang ingin menukar uang dengan keberuntungannya. Biasanya judi ini berupa togel atau judi dadu dan kartu. Pihak keamanan diberi beberapa persen agar bisa diam.
Selain itu, penjara juga tempat yang aman untuk narkoba. (Tak aman sekali sih, kadang tetap sembunyi-sembunyi). Banyak sekali tahanan kasus narkoba bisa tetap menghisap ganja atau menggunakan sabu-sabu meski di dalam sel. Biasanya ada backing pekerja penjara yang mau mendisribusikan atau pura-pura tidak tahu asal dapat amplop.
9. Di Dalam Penjara Juga Lahir Banyak Karya Seni
Beberapa penjara yang dikelola dengan sangat baik, tahanannya akan diberi pembinaan. Biasanya berupa seni atau juga keahlian lainnya. Seni bisa berupa seni musik yang bisa membuat mereka terhibur dan merasa nyaman meski bukan rumah sendiri. Selain itu mereka juga diberi keahlian seperti mesin atau membuat benda kerajinan yang bisa dijual. Diharapkan setelah keluar dari penjara mereka bisa mendapatkan pekerjaan yang layak.
Penjara bukanlah tempat yang isinya manusia berotak kriminal saja. Di dalam penjara, para tahanan bisa menjalin persahabatan. Bahkan persahabatan ini sudah selayaknya saudara, karena memiliki rasa sakit dan penderitaan yang sama di penjara. Jadi saat sama-sama bebas nanti mereka bisa saling bertemu untuk menjalin silaturahmi.
Didalam Penjara semua Perbaikan lingkungan Penjara, dilakukan sendiri oleh WBP, ada yang bisa buat batako, paving blok, aduk semen, tasang bata, buat bangunan, tasang kramik, ngelas, pertukangan kayu, olahraga, bahkan Band Musik yang semua personilnya adalah Warga binaan.
10. Oknum Petugas adalah Penjahat yang Sesungguhnya
Perbedaan warga binaan (Tahanan) dengan Petugas penjara dan termasuk para Hakim, Jaksa dan Polisi yang telah menyidik, menuntut, dan menghukum napi adalah Karena NAPI TELAH DIVONIS, sementara mereka belum. Jadi bukan bersalah mereka tidak bersalah,bukan mereka tidak korupsi, bukan mereka tidak nyabu, bukan mereka tidak maling! Bahkan bisa jadi diantara mereka lebih parah dari napi atau mungkin justru diantara mereka itu adalah penjahat yang sebenarnya. Para Petugas Penjara pada umumnya menjadikan Para Tahanan sebagai ATM atau bahasa kasarnya jadi sapi perahan, mulai dari sekedar ngopi, makan, pulsa hp sampai kebutuhan keluarga, mereka minta kepada para.
Para petugas seperti ini bagaikan benalu bagi para tahanan. Itu kenapa tahanan seperti Gayus Tambunan dan tahanan kasus korupsi lainnya menjadi istemewa di penjara, karena hampir seluruh kebutuhan penjara, misalnya perbaikan fasilitas, rehab gedung, air bersih dll disokong dana dari mereka. Mereka bukan membina dan menghidupi para tahanan tapi justru numpang hidup dari para tahanan, tentu tidak semua para petugas penjaga seperti ini, bahkan mungkin hitungannya sedikit.
Sekian update informasi kali ini seputar Fakta Tersembunyi di Balik Jeruji Besi. Ternyata penjara tidak sesadis, seseram dan sekejam yang kita kira. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan anda. Salam.
0 comments