Hama Jeruk: Kutu-Pucuk Spirea

January 19, 2019
sepatu orthopadi orthoshoping.com sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita arrow
Ads orthoshop info
sepatu orthopadi orthoshoping.com sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita arrow
Ads orthoshop info

sepatu orthopadi orthoshoping.com sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita arrow
Ads orthoshop info
Kutu pucuk spirea dinamakan demikian merujuk kepada tumbuhan inang utamanya, yaitu tumbuhan genus Spirea dalam famili Rosaceae. Tumbuhan ini terdapat di kawasan beriklim sedang di belahan bumi utara, khususnya di Asia Timur. Meskipun inang utamanya adalah jenis-jenis tumbuhan dalam genus Spirea, kutu pucuk spirea mempunyai kisaran inang yang lebar, mencakup banyak jenis tumbuhan dan tanaman, termasuk jenis-jenis jeruk. Kutu pucuk spirea ini penting karena merupakan vektor virus penyebab dua penyakit tanaman jeruk yang sangat merusak. Kutu pucuk spirea ini juga penting karena jenis-jenis jeruk tertentu dibudidayakan di dataran tinggi yang iklimnya menyerupai iklim di kawasan beriklim sedang.

Nama Umum
Nama umum hama ini dalam Bahasa Inggris adalah spirea aphid. Nama umum lainnya dalam Bahasa Inggris adalah green citrus aphid.  Dalam Bahasa Indonesia, aphid lazim disebut kutu daun, tetapi karena sebenarnya menyukai pucuk maka spirea aphid sebaiknya disebut kutu pucuk spirea.

Nama Ilmiah Valid dan Klasifikasi
Nama ilmiah berlaku untuk kutu pucuk spirea adalah Aphis spiraecola Patch, 1914. Klasifikasi kutu pucuk spirea adalah sebagai berikut: kerajaan: Animalia, sub-kerajaan: Bilateria, infra-kerajaan: Protostomia, super-filum: Ecdysozoa, filum: Arthropoda, sub-filum: Hexapoda, kelas: Insecta, sub-kelas: Pterygota, infra-kelas: Neoptera, super-ordo: Paraneoptera, ordo: Hemiptera, sub-ordo: Sternorrhyncha, super-famili: Aphidoidea, famili: Aphididae, genus: Aphis, dan spesies: Aphis spiraecola Patch, 1914.

Nama Ilmiah Sinonim
Nama ilmiah sinonim untuk kutu pucuk spirea adalah antara lain Anuraphis erratica del Guercio; Aphis bidentis Theobald; Aphis citricola van der Goot; Aphis croomiae Shinji; Aphis deutziae Shinji; Aphis malvoides van der Goot; Aphis mitsubae Shinji; Aphis nigricauda van der Goot; Aphis pirifoliae Shinji; Aphis pseudopomi Bertels; Aphis pseudopomi Blanchard; dan Aphis virburnicolens Swain.

Deskripsi Ringkas
Tubuh berbentuk buah pir, panjang tubuh dewasa 1,2-1,7 mm, tubuh berwarna merata hijau kekuningan sampai hijau, kaki dan antena berwarna cokelat pucat, panjang antena kira-kira setengah panjang badan. Dewasa bersayap mempunyai bagian dada (thorax) berwarna cokelat gelap dan perut (abdomen) hijau, sayap tembus pandang. Pada bagian belakang perut terdapat sepasang tabung silindris sifunkuli (siphunculi) atau kornikula (cornicles) sebagai saluran pengeluaran cairan berlilin, mengapit kauda (cauda) yang terdapat di bagian ujung paling belakang perut, berbentuk membulat yang menyempit di bagian pangkalnya.Nimfa berbentuk menyerupai bentuk dewasa, berukuran lebih kecil, berwarna hijau-kuning. Telur berwarna hijau berkilat.

Aphis spiraecola, A: koloni pada kuncup bunga, B; koloni pada daun muda, C; kutu dewasa kuning tanpa sayap, dan D: kutu dewasa dengan sayap. Ukuran tidak menunjukkan skala, silahkan klik untuk memperbesar. Sumber: A: Altincoagro, B: IT Agricola, C: AphID, dan D: INRA

Kemiripan dengan Hama Lain
Periksa tulisan mengenai kutu pucuk kapas untuk membandingkan dengan kedua jenis kutu pucuk tersebut.

Identifikasi
Identifikasi kutu pucuk spirea dilaksanakan dengan melakukan pengamatan lapangan dilanjutkan dengan pengamatan mikroskopis. Hasil pengamatan kemudian digunakan untuk melakukan identifikasi dengan menggunakan layanan identifikasi dalam jaringan yang tersedia pada situs Citrus Pests atau menggunakan kunci identifikasi dalam jaringan yang disediakan oleh AphID.

Biologi dan Daur Hidup
Koloni mulai terbentuk awal musim pertunasan jeruk. Peride perkembangan nimfa menjadi dewasa berkisar 23,0-7,3 hari pada suhu 10-32oC, tetapi pada suhu lebih tinggi berkisar 6-5 hari. Jumlah keturunan yang dihasilkan oleh betina dewasa berkisar dari 44 pada 20oC sampai 5 pada suhu 32oC, sedangkan waktu generasi berkisar dari 35,1 hari pada 10oC sampai 10,7 hari pada 32oC sehingga dalam satu tahun dapat terbentuk sampai 14 generasi. Kisaran suhu optimal untuk perkembangan populasi kutu pucuk spirea adalah 20-30oC, kutu tidak dapat bertahan pada suhu 35oC. Bentuk dewasa bersayap terbentuk sebagai tanggapan terhadap meningkatnya padat populasi koloni dan berkurangnya makanan. Ketika tunas dan daunnya mulai menua, semua individu dewasa dalam koloni membentuk sayap untuk bermigrasi mencari pucuk muda. Di kawasan tropis di mana pucuk muda tumbuh sepanjang tahun, populasi kuutu pucuk spirea dapat terus tinggi sepanjang tahun. Koloni kutu pucuk spirea dipelihara oleh semut, antara lain Tapinoma simrothi, Pristomyrmex pungens, dan Crematogaster depressa, yang menjaga kutu dari musuh alaminya.

Kisaran Tumbuhan Inang
Kutu pucuk spirea merupakan serangga polifag sedang yang mempunyai inang primer Spireaea spp. dan Citrus spp, tetapi tumbuhan inang sekunder dengan kisaran yang cukup beragam, mencakup jenis-jenis tumbuhan dalam 20 famili, khususnya jenis-jenis tumbuhan dalam famili Caprifoliaceae, Compositae, Rosaceae, Rubiaceae, dan Rutaceae. CABI Compendium of Invasive Species menyediakan daftar panjang jenis-jenis tumbuhan inang kutu pucuk spirea.

Gejala Kerusakan
Kutu pucuk spirea merusak tanaman jeruk dengan cara menghisap cairan pucuk dan tunas tanaman jeruk, menghasilkan embun madu, dan menjadi vektor virus penyebab penyakit. Pucuk dan tunas tanaman jeruk yang dihisap oleh kutu pucuk kapas akan mengalami hambatan pertumbuhan, daun menjadi tidak normal dan mengerupuk, dan bahkan pucuk dapat mengering. Embun madu yang dihasilkan oleh kutu pucuk kapas menarik semut dan memicu dan memacu pertumbuhan jamur jelaga yang menutupi permukaan daun sehingga menghambat fotosintesis. Pada tanaman jeruk, kutu pucuk spirea merupakan vektor citrus psorosis B virus dan citrus tristeza virus.

Penyebaran dan Distribusi Geografis
Penyebaran kutu pucuk kapas pada tanaman jeruk terjadi antar tanaman jeruk maupun antara tanaman inang lainnya ke tanaman jeruk. Penyebaran dapat terjadi secara aktif dalam jarak pendek dengan cara meraayap atau terbang bagi kutu dewasa bersayap, sedangkan penyebaran secara pasif terjadi dengan bantuan semut yang memindahkan nimfa dan kutu dewasa tanpa sayap, dengan bantuan angin yang membawa kutu dewasa bersayap melayang menempuh jarak cukup jauh, dan dengan bantuan bahan tanam yang terinfestasi telur, nimfa, maupun kutu dewasa.

Kutu pucuk spirea tersebar luas di seluruh pusat produksi jeruk di dunia, termasuk di Timur Jauh, Afrika Selatan, Florida (AS), Mexico, Amerika Selatan, dan Spanyol. CABI Compendium of Invasive Species menyediakan tabel distribusi geografis kutu pucuk spirea dengan peta sebaran geografis sebagaimana disajikan berikut ini,


Di Indonesia, kutu pucuk spirea dilaporkan terdapat di Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua sebaimana pada peta berikut ini. Kutu pucuk spirea belum pernah dilaporkan terdapat di wilayah Provinsi NTT.

Rekomendasi Pengendalian
Pengendalian secara budidaya dilakukan dengan mempertimbangkan strain CTV yang terdapat pada areal pertanaman jeruk setempat, sebagaimana pada pengendalian kutu pucuk jeruk cokelat, kutu pucuk jeruk hitam, dan kutu pucuk kapas. Pengendalian secara alami dapat dilakukan oleh musuh alami yang terdiri atas predator, parasitoid, dan patogen yang masing-masing jumlah jenisnya sangat banyak, tetapi karena pada umumnya polifag dan tidak terdapat di luar pusat asal geografis kutu pucuk spirea maka efektivitasnya tidak terlalu tinggi. Pengendalian hayati pernah diupayakan dengan mengimpor musuh alami ke sejumlah negara, tetapi hasilnya kurang menggembirakan. Pengendalian secara genetik pada tanaman jeruk belum dapat dilakukan karena masih terbatasnya informasi mengenai adanya kultivar tanaman jeruk yang tahan atau toleran terhadap CTV. Pengendalian secara kimiawi dilakukan sebagai alternatif terakhir apabila padat populasi kutu pucuk spirea meningkat dengan pesat. Pestisida kimiawi yang digunakan diupayakan dari jenis yang tidak terlalu berbahaya bagi musuh alami, antara lain yang digunakan di Florida adalah imidocloprid, sedangkan pestisida lainnya yang juga direkomendasikan adalah primicarb, ethion, parathion-ethyl, dimethoate, fenitrothion, dan propoxur. Kutu pucuk spirea dilaporkan resisten terhadap insektisida pirimicarb dan toleran terhadap insektisida organofosfat.

Catatan Penting
Kutu pucuk spirea merupakan vektor citrus psorosis B virus dan citrus tristeza virus pada jeruk dan vektor berbagai jenis virus lain pada jenis tanaman yang berbeda, antara lain: alfalfa mosaic virus, cowpea aphid-borne mosaic virus, cucumber mosaic virus, maize dwarf mosaic virus, papaya ringspot virus, peanut stunt virus, plum pox virus, potato virus Y, watermelon mosaic virus, dan zucchini yellow mosaic virus.

You Might Also Like

0 comments

stats

Flickr Images