Penyakit Jeruk: Gumosis, Busuk Pangkal-Batang, dan Busuk-Akar Phytophthora
January 01, 2019
sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
Ads orthoshop
sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
Ads orthoshop
sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
Ads orthoshop
Penyakit gumosis, busuk pangkal-batang, dan busuk-akar merupakan penyakit yang sangat merusak tanaman jeruk di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Di Indonesia penyakit ini mempunyai sebaran geografik yang luas, termasuk di NTT. Namun gejala gumosis pada penyakit ini sama dengan gejala gumosis pada penyakit gumosis dan busuk pangkal-buah diplodia sehingga kedua penyakit sering dikacaukan satu sama lain. Padahal, karena penyakit ini jauh lebih merusak, deteksi seharusnya difokuskan lebih terhadap penyakit ini dibandingkan dengan terhadap penyakit gumosis dan busuk pangkal-buah diplodia. Tulisan ini dimasudkan untuk memberikan panduan untuk mengidentifikasi penyakit ini di lapangan.
Nama Penyakit
Nama penyakit gumosis, busuk pangkal-batang, dan busuk-akar phytophthora dalam Bahasa Indonesia digunakan untuk merujuk kepada penyakit yang dalam Bahasa Inggris disebut phytophthora gummosis, foot rot, and root rot.
Nama Berlaku dan Klasifikasi Penyebab Penyakit
Penyakit gumosis, busuk pangkal-batang, dan busuk-akar phytophthora disebabkan oleh jamur Phytophthora spp., tiga spesies yang terpenting adalah Phytophthora nicotianae Breda de Haan 1896 Phytophthora citrophthora (R.E. Sm. & E.H. Sm.) Leonian, dan Phytophthora syringae (Kleb.) Kleb. Phytophthora citrophthora (R.E. Sm. & E.H. Sm.) Leonian merupakan penyebab penyakit di dataran tinggi yang lebih sejuk daripada di dataran rendah. Spesies Phytophthora lainnya yang juga pernah dilaporkan dapat menyebabkan penyakit pada jeruk adalah Phytophthora boehmeriae Sawada, Phytophthora cactorum (Lebert & Cohn) J. Schröt., Phytophthora cinnamomi Rands, Phytophthora citricola Sawada, Phytophthora drechsleri Tucker, Phytophthora hibernalis Carne, Phytophthora megasperma Drechsler, dan Phytophthora palmivora (E.J. Butler) E.J. Butler. Klasifikasi penyebab penyakit gumosis, busuk pangkal-batang, dan busuk-akar phytophthora adalah kerajaan: Chromista, filum: Oomycota, kelas: Peronosporea, ordo: Peronosporales, famili: Peronosporaceae, genus: phytophthora, dan spesies: Phytophthora nicotianae Breda de Haan 1896 Phytophthora citrophthora (R.E. Sm. & E.H. Sm.) Leonian, dan Phytophthora syringae (Kleb.) Kleb.
Nama Sinonim Penyebab Penyakit
Nama umum synonim berbagai spesies Phytophthora penyebab penyakit gumosis, busuk pangkal batang, dan busuk akar phtophthora adalah sebagai berikut:
Gejala Penyakit
Daun menguning, tajuk tidak rapat, pertumbuhan pucuk terhambat, ranting mengalami mati ujung, dan bila penyakit parah maka tanaman dapat layu dan pada akhirnya mati. Permukaan batang dan cabang basah, mengeluarkan blendok berwarna cokelat keemasan, bila kulit batang diiris atau dikupas tampak kulit batang dan kayu di dalamnya berwarna kecokelatan. Pada gejala lebih berat kulit batang pecah dan mengelupas dan di sebelah bawah bagian bergejala sering tumbuh tunas air. Bila gejala mengelilingi batang maka tanaman menjadi layu sebelum kemudian pada akhirnya mati. Pada akar, penyakit menyebabkan akar berair, kehilangan warna, dan membusuk. Bila cabang akar dipotong dan ditarik, kulit akar tertinggal di dalam tanah, sehingga yang tertarik hanya bagian yang berkayu. Bila tanaman sedang berbuah, buah tidak berkembang sempurna dan banyak buah yang gugur.
Gejala Serupa
Gejala pada batang dan cabang menyerupai gejala penyakit gumosis dan busuk pangkal buah diplodia. Namun gumosis, busuk pangkal batang, dan busuk akar phytophthora tidak menimbulkan gejala busuk batang kering dengan kulit mengelupas seperti yang ditimbulkan oleh gumosis dan busuk pangkal buah diplodia. Bagian berkayu tidak berwarna hijau kebiru-biruan sampai hitam seperti pada tanaman berpenyakit gumosis dan busuk pangkal buah diplodia.
Deskripsi Patogen
Koloni, sporangia, dan klamidospora Phytophthora nicotiana dapat diperiksa pada Gambar berikut ini. Deskripsi rinci dapat diperoleh dari PhytophthoraDB.
Koloni, miselium, dan sporangia Phytophthora citrophthora dapat diperiksa pada Gambar berikut ini. Deskripsi rinci dapat diperoleh dari PhytophthoraDB.
Koloni, miselium, sporangia, dan oospora Phytophthora syringae dapat diperiksa pada Gambar berikut ini. Deskripsi rinci dapat diperoleh dari PhytophthoraDB.
Silahkan klik tautan pada jenis-jenis Phytophthora berikut: Phytophthora boehmeriae Sawada, Phytophthora cactorum (Lebert & Cohn) J. Schröt., Phytophthora cinnamomi Rands, Phytophthora citricola Sawada, Phytophthora drechsleri Tucker, Phytophthora hibernalis Carne, Phytophthora megasperma Drechsler, dan Phytophthora palmivora (E.J. Butler) E.J. Butler. untuk memperoleh deskripsi jenis-jenis Phytophthora yang juga dapat menyebabkan penyakit pada tanaman jeruk.:
Kisaran Inang
Phytophthora nicotianae mempunyai kisaran inang yang mencakup 255 genera dalam 90 famili, Phytophthora citrophthora mencakup 88 genera dalam 51 famili, dan Phytophthora syringae mencakup 29 genera dalam 14 famili tumbuhan. Semua jenis jeruk batang atas rentan terhadap penyakit gumosis, busuk pangkal batang, dan busuk akar phytophthora, sedangkan batang atas pada umumnya toleran terhadap busuk akar dan pangal batang, dengan peringkat dari kurang ke paling toleran sebagai berikut: jeruk cina Cleopatra, jeruk masam, jeruk Rough Lemon, Rangpur lime, Carrizo, dan Troyer. Trifoliate, Swingle citrumelo, Yuman and alemow sangat tahan terhadap infeksi pada batang dan toleram terhadap busuk akar, Swingle citrumelo merupakan batang bawah yang paling toleran.
Ekologi dan Daur Penyakit
Phytophthora dapat dapat diisolasi dari dalam air di seluruh dunia, yang dalam kondisi yang menguntungkan memproduksi zoospora dapat berenang dalam air dalam jumlah banyak. Zoospora ini merupakan inokulum yang terbawa air hujan maupun air irigasi. Ketika sampai ke permukaan akar, zoospora membentuk kista yang kemudian berkecambah dan melakukan penetrasi melalui ujung akar atau luka pada akar maupun permukaan batang. Selain itu, Phytophthora dapat masuk melalui luka yang ditimbulkan oleh hama, terutama oleh kumbang Diaprepes abbreviatus.
Diagnosis
Untuk persiapan mengidentifikasi patogen, silahkan baca panduan mengidentifikasi Phytophthora. Kunci identifikasi berdasarkan gejala dan tanda penyakit tersedia pada situs Citrus Diseases, sedangkan identifikasi molekuler dapat diperoleh dari PhytophthoraDB.
Penyebaran dan Distribusi Geografis
Penyakit gumosis, busuk pangkal batang, dan busuk akar phytophthora terdapat di setiap pusat produksi jeruk di dunia, termasuk pusat produksi jeruk di Indonesia. Namun di Indonesia, penyakit gumosis dan busuk pangkal buah diplodia lebih dikenal dan penyakit gumosis, busuk pangkal batang, dan busuk akar phytophthora cenderung kurang mendapat perhatian.
Rekomendasi Pengendalian
Pengendalian penyakit gumosis, busuk pangkal batang, dan busuk akar phytophthora perlu dilakukan di pada pembibitan maupun pada tanaman di lapangan. Pada pembibitan, perlu dipilih lokasi yang terhindar dari aliran limpasan air hujan, digunakan batang bawah yang tahan atau toleran terhadap infeksi Phytophthora spp., serta penggunaan bahan tanam dan air pengairan yang bebas Phytophthora. Pada tanaman di lapangan, perlu dibuat saluran drainase untuk mengalirkan limpasan air hujan, penggunaan alat yang telah didisinfeksi, pemangkasan dan pembakaran cabang dan batang yang menunjukkan gejala gumosis, dan penggunaan insektisida untuk mengendalikan kumbang diaprepes dan fungisida untuk mengendalikan Phytophthora spp. Silahkan kunjungi UF/IFAS Extension dan UC IPM untuk memperoleh informasi rinci mengenai pengelolaan penyakit gumosis, busuk pangkal batang, dan busuk akar phytophthora secara terpadu.
Catatan Penting
Penyakit gumosis, busuk pangkal batang, dan busuk akar phytophthora dilaporkan berasosiasi positif dengan kumbang diaprepes dan dengan penyakit huanglongbing sehingga pengelolaannya perlu dikaitkan dengan pengelolaan hama dan penyakit tersebut.
Nama Penyakit
Nama penyakit gumosis, busuk pangkal-batang, dan busuk-akar phytophthora dalam Bahasa Indonesia digunakan untuk merujuk kepada penyakit yang dalam Bahasa Inggris disebut phytophthora gummosis, foot rot, and root rot.
Nama Berlaku dan Klasifikasi Penyebab Penyakit
Penyakit gumosis, busuk pangkal-batang, dan busuk-akar phytophthora disebabkan oleh jamur Phytophthora spp., tiga spesies yang terpenting adalah Phytophthora nicotianae Breda de Haan 1896 Phytophthora citrophthora (R.E. Sm. & E.H. Sm.) Leonian, dan Phytophthora syringae (Kleb.) Kleb. Phytophthora citrophthora (R.E. Sm. & E.H. Sm.) Leonian merupakan penyebab penyakit di dataran tinggi yang lebih sejuk daripada di dataran rendah. Spesies Phytophthora lainnya yang juga pernah dilaporkan dapat menyebabkan penyakit pada jeruk adalah Phytophthora boehmeriae Sawada, Phytophthora cactorum (Lebert & Cohn) J. Schröt., Phytophthora cinnamomi Rands, Phytophthora citricola Sawada, Phytophthora drechsleri Tucker, Phytophthora hibernalis Carne, Phytophthora megasperma Drechsler, dan Phytophthora palmivora (E.J. Butler) E.J. Butler. Klasifikasi penyebab penyakit gumosis, busuk pangkal-batang, dan busuk-akar phytophthora adalah kerajaan: Chromista, filum: Oomycota, kelas: Peronosporea, ordo: Peronosporales, famili: Peronosporaceae, genus: phytophthora, dan spesies: Phytophthora nicotianae Breda de Haan 1896 Phytophthora citrophthora (R.E. Sm. & E.H. Sm.) Leonian, dan Phytophthora syringae (Kleb.) Kleb.
Nama umum synonim berbagai spesies Phytophthora penyebab penyakit gumosis, busuk pangkal batang, dan busuk akar phtophthora adalah sebagai berikut:
- Phytophthora nicotianae: Phloeophthora nicotianae (Breda de Haan) G.W. Wilson, Phytophthora manoana Sideris, Phytophthora parasitica Dastur, Phytophthora nicotianae var. parasitica (Dastur) G.M. Waterh., Phytophthora allii Sawada, Phytophthora melongenae Sawada, Phytophthora terrestris Sherb., Blepharospora terrestris (Sherb.) Peyronel, Phytophthora parasitica var. rhei G.H. Godfrey, Phytophthora tabaci Sawada, Phytophthora parasitica var. nicotianae Tucker, Phytophthora parasitica var. piperina Dastur, Phytophthora imperfecta var. nicotianae Breda de Haan ex Sarej., Phytophthora formosana Sawada, Phytophthora lycopersici Sawada, dan Phytophthora ricini Sawada.
- Phytophthora citrophthora: Pythiacystis citrophthora R.E. Sm. & E.H. Sm. dan Phytophthora imperfecta var. citrophthora (R.E. Sm. & E.H. Sm.) Sarej.
- Phytophthora syringae: Phloeophthora syringae Kleb. dan Nozemia syringae (Kleb.) Pethybr.
Gejala Penyakit
Daun menguning, tajuk tidak rapat, pertumbuhan pucuk terhambat, ranting mengalami mati ujung, dan bila penyakit parah maka tanaman dapat layu dan pada akhirnya mati. Permukaan batang dan cabang basah, mengeluarkan blendok berwarna cokelat keemasan, bila kulit batang diiris atau dikupas tampak kulit batang dan kayu di dalamnya berwarna kecokelatan. Pada gejala lebih berat kulit batang pecah dan mengelupas dan di sebelah bawah bagian bergejala sering tumbuh tunas air. Bila gejala mengelilingi batang maka tanaman menjadi layu sebelum kemudian pada akhirnya mati. Pada akar, penyakit menyebabkan akar berair, kehilangan warna, dan membusuk. Bila cabang akar dipotong dan ditarik, kulit akar tertinggal di dalam tanah, sehingga yang tertarik hanya bagian yang berkayu. Bila tanaman sedang berbuah, buah tidak berkembang sempurna dan banyak buah yang gugur.
Gejala penyakit gumosis, busuk pangkal batang, dan busuk akar phytophthora, A: permukaan batang basah dan gumosis, B: gumosis dan kulit batang cokelat ketika diiris, C: busuk pangkal batang dan gumosis, D dan E: busuk pangkal batang berat dengan kayu batang mengering dan pembentukan kalus, F: kayu batang mengering dan gugur daun, dan G: tanaman mati. Sumber: Citrus Diseases. |
Gejala Serupa
Gejala pada batang dan cabang menyerupai gejala penyakit gumosis dan busuk pangkal buah diplodia. Namun gumosis, busuk pangkal batang, dan busuk akar phytophthora tidak menimbulkan gejala busuk batang kering dengan kulit mengelupas seperti yang ditimbulkan oleh gumosis dan busuk pangkal buah diplodia. Bagian berkayu tidak berwarna hijau kebiru-biruan sampai hitam seperti pada tanaman berpenyakit gumosis dan busuk pangkal buah diplodia.
Koloni, sporangia, dan klamidospora Phytophthora nicotiana dapat diperiksa pada Gambar berikut ini. Deskripsi rinci dapat diperoleh dari PhytophthoraDB.
Phytophthora nicotianae Breda de Haan, A: pertumbuhan koloni pada medium carrot agar (kiri), Rye A agar (tengah), dan 20%V8 agar (kanan), B: miselium udara tumbuh padat dan menyebar, C: hifa tidak bersekat berdiameter 7-10 nm, D: pola percabangan miselium, E, H, dan I: sporangium bundar dengan papila yang tampak jelas, F: sporangium interkalar, G dan M; klamidospora, H: J dan K: bentuk sporangium tidak beraturan, L: lubang sporangium berukuran sempit. Sumber: A, I, dan M: PMN, D dan H: PMN, C dan E-G: AJFAND, J-L: PhytophthoraDB. |
Phytophthora citrophthora (R.E. Sm. & E.H. Sm.) Leonian: A: pertumbuhan koloni pada medium carrot agar (kiri), Rye A agar (tengah), dan 20%V8 agar (kanan), B: pola pertumbuhan koloni, C: hifa tak bersekat dengan diameter 6-7 nm, D-F dan H: sporangium ovoid asimetrik dengan papila yang tampak jelas, G dan J: sporangium dengan lebih dari satu papila, dan I: lubang sporangium berukuran sedang. Sumber: A: PMN, B-G: AJFAND, H dan J: PMN, I: PhytophthoraDB |
Phytophthora syringae (Kleb.) Kleb.,A: pertumbuhan koloni pada medium carrot agar (kiri), Rye A agar (tengah), dan 20%V8 agar (kanan), B: miselium udara yang tumbuh menyebar, C: hifa halus tidak bersekat, D dan E: hifa mengalami pembengkakan membulat berantai, F: sporangia ovoid, semipapilat, dan persisten, dan G:oospora. Sumber: A dan G: PMN, B-D dan F: AJFAND, E: PMN |
Kisaran Inang
Phytophthora nicotianae mempunyai kisaran inang yang mencakup 255 genera dalam 90 famili, Phytophthora citrophthora mencakup 88 genera dalam 51 famili, dan Phytophthora syringae mencakup 29 genera dalam 14 famili tumbuhan. Semua jenis jeruk batang atas rentan terhadap penyakit gumosis, busuk pangkal batang, dan busuk akar phytophthora, sedangkan batang atas pada umumnya toleran terhadap busuk akar dan pangal batang, dengan peringkat dari kurang ke paling toleran sebagai berikut: jeruk cina Cleopatra, jeruk masam, jeruk Rough Lemon, Rangpur lime, Carrizo, dan Troyer. Trifoliate, Swingle citrumelo, Yuman and alemow sangat tahan terhadap infeksi pada batang dan toleram terhadap busuk akar, Swingle citrumelo merupakan batang bawah yang paling toleran.
Ekologi dan Daur Penyakit
Phytophthora dapat dapat diisolasi dari dalam air di seluruh dunia, yang dalam kondisi yang menguntungkan memproduksi zoospora dapat berenang dalam air dalam jumlah banyak. Zoospora ini merupakan inokulum yang terbawa air hujan maupun air irigasi. Ketika sampai ke permukaan akar, zoospora membentuk kista yang kemudian berkecambah dan melakukan penetrasi melalui ujung akar atau luka pada akar maupun permukaan batang. Selain itu, Phytophthora dapat masuk melalui luka yang ditimbulkan oleh hama, terutama oleh kumbang Diaprepes abbreviatus.
Untuk persiapan mengidentifikasi patogen, silahkan baca panduan mengidentifikasi Phytophthora. Kunci identifikasi berdasarkan gejala dan tanda penyakit tersedia pada situs Citrus Diseases, sedangkan identifikasi molekuler dapat diperoleh dari PhytophthoraDB.
Penyebaran dan Distribusi Geografis
Penyakit gumosis, busuk pangkal batang, dan busuk akar phytophthora terdapat di setiap pusat produksi jeruk di dunia, termasuk pusat produksi jeruk di Indonesia. Namun di Indonesia, penyakit gumosis dan busuk pangkal buah diplodia lebih dikenal dan penyakit gumosis, busuk pangkal batang, dan busuk akar phytophthora cenderung kurang mendapat perhatian.
Rekomendasi Pengendalian
Pengendalian penyakit gumosis, busuk pangkal batang, dan busuk akar phytophthora perlu dilakukan di pada pembibitan maupun pada tanaman di lapangan. Pada pembibitan, perlu dipilih lokasi yang terhindar dari aliran limpasan air hujan, digunakan batang bawah yang tahan atau toleran terhadap infeksi Phytophthora spp., serta penggunaan bahan tanam dan air pengairan yang bebas Phytophthora. Pada tanaman di lapangan, perlu dibuat saluran drainase untuk mengalirkan limpasan air hujan, penggunaan alat yang telah didisinfeksi, pemangkasan dan pembakaran cabang dan batang yang menunjukkan gejala gumosis, dan penggunaan insektisida untuk mengendalikan kumbang diaprepes dan fungisida untuk mengendalikan Phytophthora spp. Silahkan kunjungi UF/IFAS Extension dan UC IPM untuk memperoleh informasi rinci mengenai pengelolaan penyakit gumosis, busuk pangkal batang, dan busuk akar phytophthora secara terpadu.
Catatan Penting
Penyakit gumosis, busuk pangkal batang, dan busuk akar phytophthora dilaporkan berasosiasi positif dengan kumbang diaprepes dan dengan penyakit huanglongbing sehingga pengelolaannya perlu dikaitkan dengan pengelolaan hama dan penyakit tersebut.
0 comments