Penyakit Jeruk: Tepung Jeruk
January 15, 2019
sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
Ads orthoshop
sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
Ads orthoshop
sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
Ads orthoshop
Penyakit tepung merupakan penyakit yang umum ditemukan pada tanaman jeruk di Indonesia, khususnya pada jeruk cina dan jeruk manis. Penyakit ini menyebabkan pucuk dan daun muda jeruk tampak seperti ditaburi tepung sehingga cukup mudah dikenali. Penyakit ini di Indonesia diidentifikasi sebagai disebabkan oleh jamur Oidium tingitanium, tetapi bukan tidak mungkin juga disebabkan oleh jamur Oidium citri. Meskipun dilaporkan sebagai penyakit penting pada tanaman jeruk, penelitian mendalam terhadap penyebab penyakit ini di Indonesia belum pernah dilakukan.
Nama Penyakit
Penyakit tepung dalam Bahasa Indonesia digunakan untuk merujuk kepada penyakit yang dalam Bahasa Inggris disebut powdery mildew. Penyakit ini juga disebut penyakit embun tepung dalam Bahasa Indonesia.
Nama Berlaku dan Klasifikasi Penyebab Penyakit
Penyakit tepung disebabkan oleh jamur Oidium citri (J.M. Yen) U. Braun (1982) dan Fibroidium tingitaninum (J.C. Carter) U. Braun & R.T.A. Cook 2012. Fibroidium tingitaninum (J.C. Carter) U. Braun & R.T.A. Cook 2012 sebelumnya dikenal dengan nama Oidium tingitaninum J.C. Carter (1915). Kedua jamur ini merupakan jamur anamorf dengan teleomorf yang dapat mempunyai sejumlah teleomorf. Klasifikasi kedua jamur penyebab penyakit tepung adalah kerajaan: Fungi, filum: Ascomycota, sub-filum: Pezizomycotina, kelas: Leotiomycetes, ordo: Erysiphales, famili: Erysiphaceae, genus anamorf: Fibriodium dan Oidium.
Nama Sinonim Penyebab Penyakit
Nama ilmiah sinonim jamur Oidium citri adalah Oidium erysiphoides f. citri J.M. Yen (1967), sedangkan nama ilmiah sinonim jamur .Fibroidium tingitaninum adalah Acrosporium tingitaninum (J.C. Carter) (1971) dan Oidium tingitaninum J.C. Carter (1915).
Gejala dan Tanda Penyakit
Penyakit ini umum terjadi pada waktu musim pertunasan jeruk, ditandai dengan adanya lapisan tepung putih pada tunas, permukaan atas daun, dan permukaan buah muda. Lapisan tepung putih tersebut merupakan massa miselium jamur yang tumbuh di permukaan. Pada daun penyakit ini menyebabkan tepi daun melengkung ke atas dan mengering tetapi tidak gugur. Pada pucuk menyebabkan pucuk mengering. Pada buah menyebabkan buah gugur atau bila buah dapat bertahan, menyebabkan burik kusam pada permukaan kulit buah. Pada intensitas penyakit berat, ranting mengalami mati ujung sehingga pohon tampak meranggas.
Gejala dan Tanda Serupa
Gejala dan tanda penyakit tepung yang disebabkan oleh Oidium citri (J.M. Yen) U. Braun (1982) dan Oidium tingitaninum J.C. Carter (1915) adalah sama. Kedua penyakit hanya dapat dibedakan melalui pemeriksaan mikroskopis. Penyakit tepung yang selama ini dilaporkan disebabkan oleh Oidium tingitaninum bukan tidak mungkin disebabkan oleh Oidium citri.
Deskripsi Ringkas Patogen
Miselium Oidium citri tumbuh pada permukaan atas dan permukaan bawah daun, menyebar tidak tebal, putih, hifa panjang dan bercabang, bersekat, lebar 3.6-9.6 µm, apresoria mempunyai banyak benjolan, konidifora tegak, bersekat 2-3 berukuran 68.4-87.4 x 12-13.2 µm, sel kaki silindris beru 20.4-32.4 x 7.2-8.4 µm, konidia tunggal, konidia primer berbentuk seperti telurberukuran 30-36.6 x 15.6-18 µm, konidia sekunder berbentuk seperti tong atau sub-silindris berukuran 31.2-48 x 13.2-18 µm, buluh kecambah pada ujung, pendek sampai agak panjang, sederhana tanpa apresorium membengkak.
Miselium Oidium tingitanium tumbuh pada permukaan bawah dan, hifa dengan lebar 4.5-6.7 µm, konidiofora berukuran 60-120 x 12 µm, konidia dalam rangkaian, 4-8 konidia per rangkaian, tembus cahaya, konidia berbentuk seperti tong, ujung membundar, berukuran 20-28x 10-15 µm.
Kisaran Inang
Penyakit tepung dapat menginfeksi semua jenis jeruk, tetapi kerentananan jenis-jenis jeruk berbeda-beda. Jenis jeruk yang paling sering menderita penyakit tepung adalah jeruk cina, jeruk cina tangerine, dan jeruk manis. Penyakit tepung pada jenis tanaman lainnya disebabkan oleh spesies jamur yang berbeda.
Ekologi dan Daur Penyakit
Penyakit mudah berkembang di lokasi pertanaman dengan suhu panas pada siang hari dan sejuk pada malam hari pada musim kemarau. Infeksi terjadi oleh konidia yang berasal dari daun kering dan menyebar dengan bantuan angin.
Diagnosis
Layanan identifikasi dalam jaringan Citrus Diseases tidak menyediakan layanan identifikasi penyakit tepung. Identifikasi dapat dilakukan dengan mengamati gejala dan melakukan pemeriksaan menggunakan mikroskop.
Penyebaran dan Distribusi Geografis
Jamur menyebar dalam jarak dekat dengan perantaraan peralatan kerja dan dalam jarak jauh dengan perantaraan angin. Penyakit tepung terdapat di Indonesia dan mempunyai sebaran geografik global yang mencakup kawasan tropik dan sub-tropik Asia, Afrika, dan Amerika. Sebaran geografis global Oidium tingitanium sebagaimana dipertakan oleh CABI Invasive Species Compendium dipetakan berikut ini.
Rekomendasi Pengendalian
Pengendalian dilakukan dengan pemeriksaan pertanaman secara rutin dan memangkas dan membakar ranting yang bergejala tepung. Namun bila gejala telah menyebar, lakukan penyemprotan dengan filtrat daun nimba konsentrasi 60g/l, 80g/l dan 100g/l.
Nama Penyakit
Penyakit tepung dalam Bahasa Indonesia digunakan untuk merujuk kepada penyakit yang dalam Bahasa Inggris disebut powdery mildew. Penyakit ini juga disebut penyakit embun tepung dalam Bahasa Indonesia.
Nama Berlaku dan Klasifikasi Penyebab Penyakit
Penyakit tepung disebabkan oleh jamur Oidium citri (J.M. Yen) U. Braun (1982) dan Fibroidium tingitaninum (J.C. Carter) U. Braun & R.T.A. Cook 2012. Fibroidium tingitaninum (J.C. Carter) U. Braun & R.T.A. Cook 2012 sebelumnya dikenal dengan nama Oidium tingitaninum J.C. Carter (1915). Kedua jamur ini merupakan jamur anamorf dengan teleomorf yang dapat mempunyai sejumlah teleomorf. Klasifikasi kedua jamur penyebab penyakit tepung adalah kerajaan: Fungi, filum: Ascomycota, sub-filum: Pezizomycotina, kelas: Leotiomycetes, ordo: Erysiphales, famili: Erysiphaceae, genus anamorf: Fibriodium dan Oidium.
Nama Sinonim Penyebab Penyakit
Nama ilmiah sinonim jamur Oidium citri adalah Oidium erysiphoides f. citri J.M. Yen (1967), sedangkan nama ilmiah sinonim jamur .Fibroidium tingitaninum adalah Acrosporium tingitaninum (J.C. Carter) (1971) dan Oidium tingitaninum J.C. Carter (1915).
Gejala dan Tanda Penyakit
Penyakit ini umum terjadi pada waktu musim pertunasan jeruk, ditandai dengan adanya lapisan tepung putih pada tunas, permukaan atas daun, dan permukaan buah muda. Lapisan tepung putih tersebut merupakan massa miselium jamur yang tumbuh di permukaan. Pada daun penyakit ini menyebabkan tepi daun melengkung ke atas dan mengering tetapi tidak gugur. Pada pucuk menyebabkan pucuk mengering. Pada buah menyebabkan buah gugur atau bila buah dapat bertahan, menyebabkan burik kusam pada permukaan kulit buah. Pada intensitas penyakit berat, ranting mengalami mati ujung sehingga pohon tampak meranggas.
Gejala penyakit tepung, A: pada pucuk dan daun di Indonesia, dilaporkan disebabkan oleh Oidium tingitanium, B-E: pada daun, tajuk, dan buah serta ranting mengalami mati ujung di Bhutan, dilaporkan disebabkan oleh Oidium citri. Sumber, A: Balitjestro dan B-E: Australasian Plant Disease Notes. |
Gejala dan tanda penyakit tepung yang disebabkan oleh Oidium citri (J.M. Yen) U. Braun (1982) dan Oidium tingitaninum J.C. Carter (1915) adalah sama. Kedua penyakit hanya dapat dibedakan melalui pemeriksaan mikroskopis. Penyakit tepung yang selama ini dilaporkan disebabkan oleh Oidium tingitaninum bukan tidak mungkin disebabkan oleh Oidium citri.
Miselium Oidium citri tumbuh pada permukaan atas dan permukaan bawah daun, menyebar tidak tebal, putih, hifa panjang dan bercabang, bersekat, lebar 3.6-9.6 µm, apresoria mempunyai banyak benjolan, konidifora tegak, bersekat 2-3 berukuran 68.4-87.4 x 12-13.2 µm, sel kaki silindris beru 20.4-32.4 x 7.2-8.4 µm, konidia tunggal, konidia primer berbentuk seperti telurberukuran 30-36.6 x 15.6-18 µm, konidia sekunder berbentuk seperti tong atau sub-silindris berukuran 31.2-48 x 13.2-18 µm, buluh kecambah pada ujung, pendek sampai agak panjang, sederhana tanpa apresorium membengkak.
Miselium Oidium tingitanium tumbuh pada permukaan bawah dan, hifa dengan lebar 4.5-6.7 µm, konidiofora berukuran 60-120 x 12 µm, konidia dalam rangkaian, 4-8 konidia per rangkaian, tembus cahaya, konidia berbentuk seperti tong, ujung membundar, berukuran 20-28x 10-15 µm.
Kisaran Inang
Penyakit tepung dapat menginfeksi semua jenis jeruk, tetapi kerentananan jenis-jenis jeruk berbeda-beda. Jenis jeruk yang paling sering menderita penyakit tepung adalah jeruk cina, jeruk cina tangerine, dan jeruk manis. Penyakit tepung pada jenis tanaman lainnya disebabkan oleh spesies jamur yang berbeda.
Ekologi dan Daur Penyakit
Penyakit mudah berkembang di lokasi pertanaman dengan suhu panas pada siang hari dan sejuk pada malam hari pada musim kemarau. Infeksi terjadi oleh konidia yang berasal dari daun kering dan menyebar dengan bantuan angin.
Layanan identifikasi dalam jaringan Citrus Diseases tidak menyediakan layanan identifikasi penyakit tepung. Identifikasi dapat dilakukan dengan mengamati gejala dan melakukan pemeriksaan menggunakan mikroskop.
Penyebaran dan Distribusi Geografis
Jamur menyebar dalam jarak dekat dengan perantaraan peralatan kerja dan dalam jarak jauh dengan perantaraan angin. Penyakit tepung terdapat di Indonesia dan mempunyai sebaran geografik global yang mencakup kawasan tropik dan sub-tropik Asia, Afrika, dan Amerika. Sebaran geografis global Oidium tingitanium sebagaimana dipertakan oleh CABI Invasive Species Compendium dipetakan berikut ini.
Rekomendasi Pengendalian
Pengendalian dilakukan dengan pemeriksaan pertanaman secara rutin dan memangkas dan membakar ranting yang bergejala tepung. Namun bila gejala telah menyebar, lakukan penyemprotan dengan filtrat daun nimba konsentrasi 60g/l, 80g/l dan 100g/l.
Catatan Penting
Jamur penyebab penyakit tepung merupakan parasit obligat sehingga tidak dapat dibiakan di laboratorium.
0 comments