5 kerajaan Hindu tertua di Indonesia lengkap dengan raja-rajanya dan peniggalan sejarahnya
June 16, 2019
sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
Ads orthoshop
sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
Ads orthoshop
sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
Ads orthoshop
Indonesia merupakan negara yang kaya akan sejarah, termasuk kerajaan-kerajaannya. Di Indonesia terdapat kerajaan bercorak Hindu, Budha, dan Islam. Pada kesempatan kali ini saya akan memberikan 5 kerajaan Hindu tertua di Indonesia lengkap dengan raja-rajanya dan peniggalan sejarahnya. Berikut kerajaan-kerajaannya :
Sejak pertama didirikan, kerajaan Kutai memiliki banyak raja yang telah memimpinnya. Berikut adalah raja-raja kerajaan kutai :
Maharaja Kudungga, gelar anumerta Dewawarman (pendiri)
Maharaja Asmawarman (anak Kundungga)
Maharaja Mulawarman (anak Aswawarman)
Maharaja Marawijaya Warman
Maharaja Gajayana Warman
Maharaja Tungga Warman
Maharaja Jayanaga Warman
Maharaja Nalasinga Warman
Maharaja Nala Parana Tungga Warman
Maharaja Gadingga Warman Dewa
Maharaja Indra Warman Dewa
Maharaja Sangga Warman Dewa
Maharaja Candrawarman
Maharaja Sri Langka Dewa Warman
Maharaja Guna Parana Dewa Warman
Maharaja Wijaya Warman
Maharaja Sri Aji Dewa Warman
Maharaja Mulia Putera Warman
Maharaja Nala Pandita Warman
Maharaja Indra Paruta Dewa Warman
Maharaja Dharma Setia Warman
2. Kalung Cina erbuat dari emas.
3. Arca bulus.
4. Arca Buddha dari perunggu.
5. Arca batu.
Tarumanagara atau Kerajaan Taruma adalah sebuah kerajaan yang pernah berkuasa di wilayah barat pulau Jawa pada abad ke-4 hingga abad ke-7 M. Taruma merupakan salah satu kerajaan tertua di Nusantara yang meninggalkan catatan sejarah. Dalam catatan sejarah dan peninggalan artefak di sekitar lokasi kerajaan, terlihat bahwa pada saat itu Kerajaan Taruma adalah kerajaan Hindu beraliran Wisnu. Baca juga: Kerajaan Tarumanegara
Jayasingawarman (mp. 358-382 M)
Dharmayawarman (mp. 382-395 M)
Purnawarman (395-434 M)
Wisnuwarman (434-455 M)
Indrawarman (mp. 455-515 M)
Candrawarman (mp. 515-535 M)
Suryawarman (535-561 M)
Kertawarman (561-628 M)
Sudhawarman (628-639 M)
Hariwangsawarman (639-640 M)
Nagayawarman (640-666 M)
Linggawarman (mp. 666-669 M)
Peninggalan sejarah :
Kerajaan Tarumanegara memiliki banyak peninggalan sejarah, berikut peninggalan sejarah kerajaan Tarumanegara :
Prasasti Kebon Kopi, dibuat sekitar 400 M (H Kern 1917), ditemukan di perkebunan kopi milik Jonathan Rig, Ciampea, Bogor
Prasasti Tugu, ditemukan di Kampung Batutumbu, Desa Tugu, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, sekarang disimpan di museum di Jakarta. Prasasti tersebut isinya menerangkan penggalian Sungai Candrabaga oleh Rajadirajaguru dan penggalian Sungai Gomati sepanjang 6112 tombak atau 12 km oleh Purnawarman pada tahun ke-22 masa pemerintahannya.Penggalian sungai tersebut merupakan gagasan untuk menghindari bencana alam berupa banjir yang sering terjadi pada masa pemerintahan Purnawarman, dan kekeringan yang terjadi pada musim kemarau.
Prasasti Cidanghiyang atau Prasasti Munjul, ditemukan di aliran Sungai Cidanghiyang yang mengalir di Desa Lebak, Kecamatan Munjul, Kabupaten Pandeglang, Banten, berisi pujian kepada Raja Purnawarman.
Prasasti Ciaruteun, Ciampea, Bogor
Prasasti Muara Cianten, Ciampea, Bogor
Prasasti Jambu, Nanggung, Bogor
Prasasti Pasir Awi, Citeureup, Bogor
Sejak pertama didirikan, kerajaan Medang atau Mataram kuno memiliki beberapa raja yang berkuasa. Berikut adalah raja-raja kerajaan Medang atau Mataram kuno :
Sanjaya, pendiri Kerajaan Medang
Rakai Panangkaran, awal berkuasanya Wangsa Syailendra
Rakai Panunggalan alias Dharanindra
Rakai Warak alias Samaragrawira
Rakai Garung alias Samaratungga
Rakai Pikatan suami Pramodawardhani, awal kebangkitan Wangsa Sanjaya
Rakai Kayuwangi alias Dyah Lokapala
Rakai Watuhumalang
Rakai Watukura Dyah Balitung
Mpu Daksa
Rakai Layang Dyah Tulodong
Rakai Sumba Dyah Wawa
Mpu Sindok, awal periode Jawa Timur
Sri Lokapala, suami Sri Isanatunggawijaya
Makuthawangsawardhana
Dharmawangsa Teguh, Kerajaan Medang berakhir
Peninggalan sejarah :
Kerajaan kutai memiliki banyak peninggalan sejarah, berikut peninggalan sejarah kerajaan kutai :
Prasasti Tangeran (933 M), isinya Mpu Sindok memerintah bersama permaisurinya Sri Wardhani pu Kbi.
Prasasti Bangil, isinya Mpu Sindok memerintahkan pembangunan candi untuk tempat peristirahatan mertuanya yang bernama Rakyan Bawang.
Prasasti Lor (939 M), isinya Mpu Sindok memerintahkan membangun Candi Jayamrata dan Jayamstambho di Desa Anyok Lodang.
Prasasti Kalkuta, isinya tentang peristiwa hancurnya istana milik Dharmawangsa juga memuat silsilah raja-raja Medang Kamulan.
Candi Kalasan
Candi Plaosan
Candi Prambanan
Candi Sewu
Candi Mendut
Candi Pawon
Candi Sambisari
Candi Sari
Candi Kedulan
Candi Morangan
Candi Ijo
Candi Barong
Candi Sojiwan,
Candi Borobudur
Kerajaan Kadiri atau Kediri atau Panjalu, adalah sebuah kerajaan yang terdapat di Jawa Timur antara tahun 1042-1222. Kerajaan ini berpusat di kota Daha, yang terletak di sekitar Kota Kediri sekarang. Baca juga: Kerajaan Kediri
Sesungguhnya kota Daha sudah ada sebelum Kerajaan Kadiri berdiri. Daha merupakan singkatan dari Dahanapura, yang berarti kota api. Nama ini terdapat dalam prasasti Pamwatan yang dikeluarkan Airlangga tahun 1042. Hal ini sesuai dengan berita dalam Serat Calon Arang bahwa, saat akhir pemerintahan Airlangga, pusat kerajaan sudah tidak lagi berada di Kahuripan, melainkan pindah ke Daha.
Raja-raja kerajaan Kediri :
Sejak pertama didirikan, kerajaan Kediri memiliki banyak raja yang telah memimpinnya. Berikut adalah raja-raja kerajaan Kediri :
Sri Jayawarsa
Sri Bameswara
Prabu Jayabaya
Sri Sarwaswera
Sri Aryeswara
Sri Gandra
Sri Kameswara
Sri Kertajaya
Peniggalan kerajaan Kediri :
Kerajaan kutai memiliki banyak peninggalan sejarah, berikut peninggalan sejarah kerajaan kutai :
Candi Penataran
Candi Tondowongso
Candi Gurah
Candi Mirigambar
Candi Tuban
Prasasti Kamulan
Prasasti Galunggung
Prasasti Jaring
Prasasti Panumbangan
Prasasti Talan
Prasasti Sirah Keting
Prasasti Kertosono
Prasasti Ngantang
Prasasti Padelegan
Prasasti Ceker
Kitab Kakawin Bharatayudha
Kitab Kresnayana
Kitab Sumarasantaka
Kitab Gatotkacasraya
Kitab Smaradhana
Kerajaan Singhasari atau sering pula ditulis Singasari atau Singosari, adalah sebuah kerajaan di Jawa Timur yang didirikan oleh Ken Arok pada tahun 1222. Lokasi kerajaan ini sekarang diperkirakan berada di daerah Singosari, Malang. Baca juga: Kerajaan Singosari
Sejak pertama didirikan, kerajaan Singosari memiliki beberapa raja yang telah memimpinnya. Namun, terdapat perbedaan antara Pararaton dan Nagarakretagama dalam menyebutkan urutan raja-raja Singhasari. Berikut adalah raja-raja kerajaan Singosari :
Versi Pararaton
Ken Arok alias Rajasa Sang Amurwabhumi (1222 - 1247)
Anusapati (1247 - 1249)
Tohjaya (1249 - 1250)
Ranggawuni alias Wisnuwardhana (1250 - 1272)
Kertanagara (1272 - 1292)
Versi Nagarakretagama
Rangga Rajasa Sang Girinathaputra (1222 - 1227)
Anusapati (1227 - 1248)
Wisnuwardhana (1248 - 1254)
Kertanagara (1254 - 1292)
Peniggalan kerajaan Singosari
Kerajaan kutai memiliki banyak peninggalan sejarah, berikut peninggalan sejarah kerajaan kutai :
Candi Singosari
Candi Jago
Candi Sumberawan
Candi Jawi
Candi Kidal
Arca Dwarapala
Prasasti Manjusri
Prasasti Mula Malurung
Prasastri Singosari
Prasasti Wurare
Demikian adalah 5 kerajaan Hindu tertua di Indonesia yang dapat saya tampilkan. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca sekalian. Terimakasih.
Tags: 5 kerajaan hindu di indonesia, 5 kerajaan hindu tertua di indonesia, kerajaan hindu tertua di indonesia, kerajaan hindu, kerajaan kutai, kerajaan tarumanegara, kerajaan mataram kuno, kerajaan medang, kerajaan singosari, kerajaan majapahit
1. Kerajaan Kutai
Kutai Martadipura adalah kerajaan bercorak Hindu di Nusantara yang memiliki bukti sejarah tertua. Berdiri sekitar abad ke-4. Kerajaan ini terletak di Muara Kaman, Kalimantan Timur, tepatnya di hulu sungai Mahakam. Nama Kutai diberikan oleh para ahli mengambil dari nama tempat ditemukannya prasasti yang menunjukkan eksistensi kerajaan tersebut. Tidak ada prasasti yang secara jelas menyebutkan nama kerajaan ini dan memang sangat sedikit informasi yang dapat diperoleh. Baca juga: Kerajaan KutaiRaja-raja :
Sejak pertama didirikan, kerajaan Kutai memiliki banyak raja yang telah memimpinnya. Berikut adalah raja-raja kerajaan kutai :
Maharaja Kudungga, gelar anumerta Dewawarman (pendiri)
Maharaja Asmawarman (anak Kundungga)
Maharaja Mulawarman (anak Aswawarman)
Maharaja Marawijaya Warman
Maharaja Gajayana Warman
Maharaja Tungga Warman
Maharaja Jayanaga Warman
Maharaja Nalasinga Warman
Maharaja Nala Parana Tungga Warman
Maharaja Gadingga Warman Dewa
Maharaja Indra Warman Dewa
Maharaja Sangga Warman Dewa
Maharaja Candrawarman
Maharaja Sri Langka Dewa Warman
Maharaja Guna Parana Dewa Warman
Maharaja Wijaya Warman
Maharaja Sri Aji Dewa Warman
Maharaja Mulia Putera Warman
Maharaja Nala Pandita Warman
Maharaja Indra Paruta Dewa Warman
Maharaja Dharma Setia Warman
Peninggalan sejarah :
Kerajaan kutai memiliki banyak peninggalan sejarah, berikut peninggalan sejarah kerajaan kutai :
1. Tujuh yupa yang diketemukan sekitar Muara Kaman pada 1879 dan 1940.2. Kalung Cina erbuat dari emas.
3. Arca bulus.
4. Arca Buddha dari perunggu.
5. Arca batu.
2. Kerajaan Tarumanegara
Tarumanagara atau Kerajaan Taruma adalah sebuah kerajaan yang pernah berkuasa di wilayah barat pulau Jawa pada abad ke-4 hingga abad ke-7 M. Taruma merupakan salah satu kerajaan tertua di Nusantara yang meninggalkan catatan sejarah. Dalam catatan sejarah dan peninggalan artefak di sekitar lokasi kerajaan, terlihat bahwa pada saat itu Kerajaan Taruma adalah kerajaan Hindu beraliran Wisnu. Baca juga: Kerajaan TarumanegaraRaja-raja :
Sejak pertama didirikan, kerajaan Tarumanegara memiliki beberapa raja yang berkuasa. Berikut adalah raja-raja kerajaan Tarumanegara :Jayasingawarman (mp. 358-382 M)
Dharmayawarman (mp. 382-395 M)
Purnawarman (395-434 M)
Wisnuwarman (434-455 M)
Indrawarman (mp. 455-515 M)
Candrawarman (mp. 515-535 M)
Suryawarman (535-561 M)
Kertawarman (561-628 M)
Sudhawarman (628-639 M)
Hariwangsawarman (639-640 M)
Nagayawarman (640-666 M)
Linggawarman (mp. 666-669 M)
Peninggalan sejarah :
Kerajaan Tarumanegara memiliki banyak peninggalan sejarah, berikut peninggalan sejarah kerajaan Tarumanegara :
Prasasti Kebon Kopi, dibuat sekitar 400 M (H Kern 1917), ditemukan di perkebunan kopi milik Jonathan Rig, Ciampea, Bogor
Prasasti Tugu, ditemukan di Kampung Batutumbu, Desa Tugu, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, sekarang disimpan di museum di Jakarta. Prasasti tersebut isinya menerangkan penggalian Sungai Candrabaga oleh Rajadirajaguru dan penggalian Sungai Gomati sepanjang 6112 tombak atau 12 km oleh Purnawarman pada tahun ke-22 masa pemerintahannya.Penggalian sungai tersebut merupakan gagasan untuk menghindari bencana alam berupa banjir yang sering terjadi pada masa pemerintahan Purnawarman, dan kekeringan yang terjadi pada musim kemarau.
Prasasti Cidanghiyang atau Prasasti Munjul, ditemukan di aliran Sungai Cidanghiyang yang mengalir di Desa Lebak, Kecamatan Munjul, Kabupaten Pandeglang, Banten, berisi pujian kepada Raja Purnawarman.
Prasasti Ciaruteun, Ciampea, Bogor
Prasasti Muara Cianten, Ciampea, Bogor
Prasasti Jambu, Nanggung, Bogor
Prasasti Pasir Awi, Citeureup, Bogor
3. Kerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Medang (atau sering juga disebut Kerajaan Mataram Kuno atau Kerajaan Mataram Hindu) adalah nama sebuah kerajaan yang berdiri di Jawa Tengah pada abad ke-8, kemudian berpindah ke Jawa Timur pada abad ke-10. Para raja kerajaan ini banyak meninggalkan bukti sejarah berupa prasasti-prasasti yang tersebar di Jawa Tengah dan Jawa Timur, serta membangun banyak candi baik yang bercorak Hindu maupun Bddha. Kerajaan Medang akhirnya runtuh pada awal abad ke-11. Baca juga: Kerajaan Mataram KunoRaja-raja :
Sejak pertama didirikan, kerajaan Medang atau Mataram kuno memiliki beberapa raja yang berkuasa. Berikut adalah raja-raja kerajaan Medang atau Mataram kuno :
Sanjaya, pendiri Kerajaan Medang
Rakai Panangkaran, awal berkuasanya Wangsa Syailendra
Rakai Panunggalan alias Dharanindra
Rakai Warak alias Samaragrawira
Rakai Garung alias Samaratungga
Rakai Pikatan suami Pramodawardhani, awal kebangkitan Wangsa Sanjaya
Rakai Kayuwangi alias Dyah Lokapala
Rakai Watuhumalang
Rakai Watukura Dyah Balitung
Mpu Daksa
Rakai Layang Dyah Tulodong
Rakai Sumba Dyah Wawa
Mpu Sindok, awal periode Jawa Timur
Sri Lokapala, suami Sri Isanatunggawijaya
Makuthawangsawardhana
Dharmawangsa Teguh, Kerajaan Medang berakhir
Peninggalan sejarah :
Kerajaan kutai memiliki banyak peninggalan sejarah, berikut peninggalan sejarah kerajaan kutai :
Prasasti Tangeran (933 M), isinya Mpu Sindok memerintah bersama permaisurinya Sri Wardhani pu Kbi.
Prasasti Bangil, isinya Mpu Sindok memerintahkan pembangunan candi untuk tempat peristirahatan mertuanya yang bernama Rakyan Bawang.
Prasasti Lor (939 M), isinya Mpu Sindok memerintahkan membangun Candi Jayamrata dan Jayamstambho di Desa Anyok Lodang.
Prasasti Kalkuta, isinya tentang peristiwa hancurnya istana milik Dharmawangsa juga memuat silsilah raja-raja Medang Kamulan.
Candi Kalasan
Candi Plaosan
Candi Prambanan
Candi Sewu
Candi Mendut
Candi Pawon
Candi Sambisari
Candi Sari
Candi Kedulan
Candi Morangan
Candi Ijo
Candi Barong
Candi Sojiwan,
Candi Borobudur
4. Kerajaan Kediri
Kerajaan Kadiri atau Kediri atau Panjalu, adalah sebuah kerajaan yang terdapat di Jawa Timur antara tahun 1042-1222. Kerajaan ini berpusat di kota Daha, yang terletak di sekitar Kota Kediri sekarang. Baca juga: Kerajaan Kediri
Sesungguhnya kota Daha sudah ada sebelum Kerajaan Kadiri berdiri. Daha merupakan singkatan dari Dahanapura, yang berarti kota api. Nama ini terdapat dalam prasasti Pamwatan yang dikeluarkan Airlangga tahun 1042. Hal ini sesuai dengan berita dalam Serat Calon Arang bahwa, saat akhir pemerintahan Airlangga, pusat kerajaan sudah tidak lagi berada di Kahuripan, melainkan pindah ke Daha.
Raja-raja kerajaan Kediri :
Sejak pertama didirikan, kerajaan Kediri memiliki banyak raja yang telah memimpinnya. Berikut adalah raja-raja kerajaan Kediri :
Sri Jayawarsa
Sri Bameswara
Prabu Jayabaya
Sri Sarwaswera
Sri Aryeswara
Sri Gandra
Sri Kameswara
Sri Kertajaya
Peniggalan kerajaan Kediri :
Kerajaan kutai memiliki banyak peninggalan sejarah, berikut peninggalan sejarah kerajaan kutai :
Candi Penataran
Candi Tondowongso
Candi Gurah
Candi Mirigambar
Candi Tuban
Prasasti Kamulan
Prasasti Galunggung
Prasasti Jaring
Prasasti Panumbangan
Prasasti Talan
Prasasti Sirah Keting
Prasasti Kertosono
Prasasti Ngantang
Prasasti Padelegan
Prasasti Ceker
Kitab Kakawin Bharatayudha
Kitab Kresnayana
Kitab Sumarasantaka
Kitab Gatotkacasraya
Kitab Smaradhana
5. Kerajaan Singosari
Kerajaan Singhasari atau sering pula ditulis Singasari atau Singosari, adalah sebuah kerajaan di Jawa Timur yang didirikan oleh Ken Arok pada tahun 1222. Lokasi kerajaan ini sekarang diperkirakan berada di daerah Singosari, Malang. Baca juga: Kerajaan Singosari
Raja-raja
Sejak pertama didirikan, kerajaan Singosari memiliki beberapa raja yang telah memimpinnya. Namun, terdapat perbedaan antara Pararaton dan Nagarakretagama dalam menyebutkan urutan raja-raja Singhasari. Berikut adalah raja-raja kerajaan Singosari :
Versi Pararaton
Ken Arok alias Rajasa Sang Amurwabhumi (1222 - 1247)
Anusapati (1247 - 1249)
Tohjaya (1249 - 1250)
Ranggawuni alias Wisnuwardhana (1250 - 1272)
Kertanagara (1272 - 1292)
Versi Nagarakretagama
Rangga Rajasa Sang Girinathaputra (1222 - 1227)
Anusapati (1227 - 1248)
Wisnuwardhana (1248 - 1254)
Kertanagara (1254 - 1292)
Peniggalan kerajaan Singosari
Kerajaan kutai memiliki banyak peninggalan sejarah, berikut peninggalan sejarah kerajaan kutai :
Candi Singosari
Candi Jago
Candi Sumberawan
Candi Jawi
Candi Kidal
Arca Dwarapala
Prasasti Manjusri
Prasasti Mula Malurung
Prasastri Singosari
Prasasti Wurare
Demikian adalah 5 kerajaan Hindu tertua di Indonesia yang dapat saya tampilkan. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca sekalian. Terimakasih.
Tags: 5 kerajaan hindu di indonesia, 5 kerajaan hindu tertua di indonesia, kerajaan hindu tertua di indonesia, kerajaan hindu, kerajaan kutai, kerajaan tarumanegara, kerajaan mataram kuno, kerajaan medang, kerajaan singosari, kerajaan majapahit
0 comments