Ilmuwan Rekam 'Bintang Sekarat' Dekat Lubang Hitam
August 11, 2011
sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
Ads orthoshop
sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
Ads orthoshop
sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
Ads orthoshop
SYDNEY - Sebuah tim yang juga terdiri dari peneliti University of Sydney meneliti sebuah bintang yang mulai hancur karena terlalu dekat sebuah lubang hitam raksasa.
Seperti yang dikutip dari UPI, Selasa (9/8/2011), pihak universitas mengatakan bahwa kejadian ini sangatlah langka, terjadi hanya satu kali setiap 10 ribu tahun di setiap galaksi.
Peneliti bernama Sean Farrell mengatakan bahwa observasi tersebut dimulai sejak tahun 2006 oleh teleskop X-ray milik European Space Agency, XMM-Newton. Cahaya dari bintang sekarat tersebut saat itu cukup terang, dan juga merupakan penanda bahwa sebuah bintang sedang mengalami masa-masa akhir hidupnya.
Lalu pada tahun 2007, cahaya jilatan api tersebut semakin meningkat intensitas cahayanya, namun pada bulan Februari 2011 SWIFT X-ray Telescope melihat bahwa cahaya bintang tersebut padam tiba-tiba.
"Kami sangat senang bahwa teleskop kami bisa merekam kejadian langka tersebut. Kita juga sadar bahwa bintang tersebut menjadi sekarat karena terlalu dekat dengan lubang hitam yang besar," ungkap Farrell.
Super massive black hole (SMBH) atau lubang hitam raksasa diketahui berada di tengah-tengah galaksi, tapi hingga saat ini masih sedikit informasi yang diketahui oleh ilmuwan tentangnya.
"Jadi dengan menyaksikan kejadian yang langka ini, mampu membantu kita mempelajari apa yang terjadi pada bintang jika mereka terlalu dekat dengan lubang hitam raksasa," pungkas Farrell.okezone roiddin.blogspot.com
Seperti yang dikutip dari UPI, Selasa (9/8/2011), pihak universitas mengatakan bahwa kejadian ini sangatlah langka, terjadi hanya satu kali setiap 10 ribu tahun di setiap galaksi.
Peneliti bernama Sean Farrell mengatakan bahwa observasi tersebut dimulai sejak tahun 2006 oleh teleskop X-ray milik European Space Agency, XMM-Newton. Cahaya dari bintang sekarat tersebut saat itu cukup terang, dan juga merupakan penanda bahwa sebuah bintang sedang mengalami masa-masa akhir hidupnya.
Lalu pada tahun 2007, cahaya jilatan api tersebut semakin meningkat intensitas cahayanya, namun pada bulan Februari 2011 SWIFT X-ray Telescope melihat bahwa cahaya bintang tersebut padam tiba-tiba.
"Kami sangat senang bahwa teleskop kami bisa merekam kejadian langka tersebut. Kita juga sadar bahwa bintang tersebut menjadi sekarat karena terlalu dekat dengan lubang hitam yang besar," ungkap Farrell.
Super massive black hole (SMBH) atau lubang hitam raksasa diketahui berada di tengah-tengah galaksi, tapi hingga saat ini masih sedikit informasi yang diketahui oleh ilmuwan tentangnya.
"Jadi dengan menyaksikan kejadian yang langka ini, mampu membantu kita mempelajari apa yang terjadi pada bintang jika mereka terlalu dekat dengan lubang hitam raksasa," pungkas Farrell.okezone roiddin.blogspot.com
0 comments