Kisah: Perjanjian di Samara - Bisakah Lari dari Takdir/ Kematian?
September 11, 2018
sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
Ads orthoshop
sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
Ads orthoshop
sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
Ads orthoshop
Terkadang saya ingin kembali ke masa lalu dan mengubah semuanya. Saya benar-benar menghancurkan hidup saya dengan sangat buruk dan kini tidak tahu harus dari mana untuk memperbaikinya. Tapi mungkinkah saya bisa lari dari takdir?
Saya jadi teringat sebuah kisah yang pertama kali saya dengar dari TV Series favorit saya Sherlock tepatnya pada Sherlock Season 4 Eps 1 The Six Thatchers.
Perjanjian di Samara
Pembicara adalah Sang Maut
Ada seorang pedagang yang menyuruh pelayannya ke pasar untuk kulakan dan sebentar kemudian pelayan itu kembali, pucat dan gemetaran,dan berkata, Tuan, barusan ketika saya di pasar saya berdesakan dengan seorang wanita di dalam kerumunan dan ketika aku menoleh saya melihat Sang Maut yang mendesak saya. Dia melihat kepadaku dan menakut-nakutiku, sekarang, pinjamkan kudamu, dan saya akan pergi dari kota ini dan menghindari takdirku. Aku akan pergi ke Samara dan di sana Sang Maut tidak akan menemukan aku. Pedagang itu meminjamkan kudanya, dan pelayan itu menunggangi kuda itu, dan dia menyentakkan kekang kuda itu dan secepat kuda itu bisa berpacu pelayan itu pergi.
Kemudian pedagang itu pergi ke pasar dan dia melihat aku berdiri di kerumunan dan dia datang kepadaku dan berkata, Kenapa kamu menakut-nakuti pelayanku ketika kamu bertemu dia tadi pagi? Aku tidak menakut-nakuti dia, aku berkata, itu hanyalah awal sebuah kejutan. Aku heran bertemu dia di Baghdad, karena aku punya janji bertemu dia malam ini di Samara.
......
Meski cerita ini hanya anekdot tapi punya makna yang bagus dan mendalam. Si pelayan berpikir bisa lari dari maut tapi malah sebaliknya dia yang mendekat ke maut. Narasi yang di ceritakan oleh Sang Maut diatas merupakan cerita rakyat Iraq, yang diterjemahkan secara bebas versi oleh sastrawan Inggris yang bernama William Somerset Maugham. Sebuah kisah yang memberi penegasan dan pelajaran bahwa kita takkan mungkin bisa lari dari kematian. Kematian tak bisa dihindari, tidak mungkin ada yang bisa lari darinya. Namun seribu sayang, sedikit yang mau mempersiapkan diri menghadapinya.
Versi Inggris:
"The Appointment in Samarra"
There was a merchant in Bagdad who sent his servant to market to buy provisions and in a little while the servant came back, white and trembling, and said, Master, just now when I was in the marketplace I was jostled by a woman in the crowd and when I turned I saw it was Death that jostled me. She looked at me and made a threatening gesture, now, lend me your horse, and I will ride away from this city and avoid my fate. I will go to Samarra and there Death will not find me. The merchant lent him his horse, and the servant mounted it, and he dug his spurs in its flanks and as fast as the horse could gallop he went. Then the merchant went down to the marketplace and he saw me standing in the crowd and he came to me and said, Why did you make a threating getsture to my servant when you saw him this morning? That was not a threatening gesture, I said, it was only a start of surprise. I was astonished to see him in Bagdad, for I had an appointment with him tonight in Samarra.
***Copas dari berbagai blog. Lagi ga mood ngeblog..:)
0 comments