Bisnis Beternak ayam kampung
December 10, 2018
sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
Ads orthoshop
sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
Ads orthoshop
sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
Ads orthoshop
Beternak ayam kampung memang menguntungkan sekaligus menyenangkan. Hanya menggunakan kandang yang tidak terlalu luas, pemberian pakan secara teratur, pembersihan kandang, niscaya ayam yang dipelihara dapat bertelur secara maksimal. Sementara harga telur ayam kampung lebih tinggi daripada telur ayam eropa.
Menurut Bobo, salah seorang peternak ayam kampung di kelompok Tani Serasi yang berada di Rispa IV, Kelurahan Gedung Johor, Kecamatan Medan Johor yang memelihara sekitar 200 ekor ayam kampung dan ayam siam ini, mendapatkan laba minimal Rp 50.000 per hari. Itu hanya dari penjualan telur ayam kampung. "Beternak ayam, kalau sudah jadi hobi itu akan menyenangkan sekaligus menguntungkan," katanya kepada MedanBisnis, Kamis (26/7).
Selama beternak ayam kampung, ia hanya meluangkan waktu sekitar 3 jam sehari untuk memberi pakan. Untuk pembersihan bisa dilakukan secara berkala. Sisa waktu dalam sehari, menurutnya bisa digunakan untuk beraktivitas yang lain yang menghasilkan. Sebagaimana ayam pada umumnya, jika kadar lemak tinggi, ayam tetap dapat bertelur meskipun tanpa dibuahi. "Telur ayam kampung di sini semuanya dibuahi karena dipelihara secara alami di kandang terbuka," katanya.
Dikatakannya, dari tiap ekornya, dapat menghasilkan telur sebanyak 10-15 butir. Dalam setahun bisa bertelur sebanyak 5 kali. Dari hasil tersebut, setiap harinya ia bisa menjual sebanyak 15- 20 butir ke tetangga. Lagipula, kata dia, meskipun harga telur ayam kampung lebih tinggi dari ayam eropa, namun dirinya tidak pernah kesulitan menjual telurnya. "Harga sebutir telur ayam kampung Rp 2.500, sementara telur ayam eropa antara Rp 1.000 - Rp 1.500 per butir," katanya.
Ia menjelaskan, beternak ayam kampung sungguh menyenangkan karena perawatannya tidaklah sulit. Jika dijadikan sebagai ayam petelur, ayam kampung bisa bertelur hingga usia 5 tahun. Di kandang, ayam kampung dengan berat badan 1,2 kg bisa dibeli dengan harga Rp 45.000 per ekor. (dewantoro)
Menurut Bobo, salah seorang peternak ayam kampung di kelompok Tani Serasi yang berada di Rispa IV, Kelurahan Gedung Johor, Kecamatan Medan Johor yang memelihara sekitar 200 ekor ayam kampung dan ayam siam ini, mendapatkan laba minimal Rp 50.000 per hari. Itu hanya dari penjualan telur ayam kampung. "Beternak ayam, kalau sudah jadi hobi itu akan menyenangkan sekaligus menguntungkan," katanya kepada MedanBisnis, Kamis (26/7).
Selama beternak ayam kampung, ia hanya meluangkan waktu sekitar 3 jam sehari untuk memberi pakan. Untuk pembersihan bisa dilakukan secara berkala. Sisa waktu dalam sehari, menurutnya bisa digunakan untuk beraktivitas yang lain yang menghasilkan. Sebagaimana ayam pada umumnya, jika kadar lemak tinggi, ayam tetap dapat bertelur meskipun tanpa dibuahi. "Telur ayam kampung di sini semuanya dibuahi karena dipelihara secara alami di kandang terbuka," katanya.
Dikatakannya, dari tiap ekornya, dapat menghasilkan telur sebanyak 10-15 butir. Dalam setahun bisa bertelur sebanyak 5 kali. Dari hasil tersebut, setiap harinya ia bisa menjual sebanyak 15- 20 butir ke tetangga. Lagipula, kata dia, meskipun harga telur ayam kampung lebih tinggi dari ayam eropa, namun dirinya tidak pernah kesulitan menjual telurnya. "Harga sebutir telur ayam kampung Rp 2.500, sementara telur ayam eropa antara Rp 1.000 - Rp 1.500 per butir," katanya.
Ia menjelaskan, beternak ayam kampung sungguh menyenangkan karena perawatannya tidaklah sulit. Jika dijadikan sebagai ayam petelur, ayam kampung bisa bertelur hingga usia 5 tahun. Di kandang, ayam kampung dengan berat badan 1,2 kg bisa dibeli dengan harga Rp 45.000 per ekor. (dewantoro)
0 comments