Para Penguasa India
December 30, 2018
sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
Ads orthoshop
sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
Ads orthoshop
sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
Ads orthoshop
Raja Asoka
Asoka yang Agung (juga Ashoka, Aśoka, dilafazkan sebagai Asyoka) adalah penguasa Kekaisaran Maurya dari 273 SM sampai 232 SM. Seorang penganut agama Buddha, Asoka menguasai sebagian besar anak benua India, dari apa yang sekarang disebut Afganistan sampai Bangladesh dan di selatan sampai sejauh Mysore.
Nama "Asoka" berarti 'tanpa duka' dalam bahasa Sanskerta (a – tanpa, soka – duka). Asoka adalah pemimpin pertama Bharata (India) Kuno, setelah para pemimpin Mahabharata yang termasyhur, yang menyatukan wilayah yang sangat luas ini di bawah kekaisarannya, yang bahkan melampaui batas-batas wilayah kedaulatan negara India dewasa ini.
Sang penulis Britania H. G. Wells menulis tentang Asoka: "Dalam sejarah dunia, ada ribuan raja dan kaisar yang menyebut diri mereka sendiri ‘Yang Agung’, ‘Yang Mulia’ dan ‘Yang Sangat Mulia’ dan sebagainya. Mereka bersinar selama suatu waktu singkat, dan kemudian cepat menghilang. Tetapi Asoka tetap bersinar dan bersinar cemerlang seperti sebuah bintang cemerlang bahkan sampai hari ini"
Asoka adalah putra maharaja Maurya, maharaja Bindusara dari seorang selir yang pangkatnya agak rendah dan bernama Dharma. Asoka memiliki beberapa kakak dan hanya satu adik, Witthasoka. Karena kepandaian yang meneladani dan kemampuannya berperang, ia dikatakan merupakan cucu kesayangan kakeknya, maharaja Candragupta Maurya. Maka seperti diceritakan dalam bentuk legenda, ketika Candragupta Maurya meninggalkan kerajaannya untuk hidup sebagai seorang Jain, ia membuang pedangnya. Asoka menemukan pedangnya dan menyimpannya.
Brihadratha Maurya adalah penguasa/penggaris terakhir (menyangkut) Mauryan dinasti. Ia menguasai dari c. 187–180 SM. Ia dibunuh oleh senapati nya ( Panglima), Pusyamitra Sunga
Menurut Puranas, Brihadratha berhasil;menggantikan S'Atadhanvan dan ia menguasai untuk tujuh years. Mauryan daerah, memusatlah di sekitar modal Pataliputra, telah menyusutkan dengan sangat dari waktu (menyangkut) Emperor Ashoka besar manakala Brihadratha datang singgasana.
Chandragupt juga merupakan kakek dari Ashoka yang juga salah satu raja di dinasti Maurya.
Raja Puru (bahasa Sanskerta: पुरूवास puru) atau Raja Por atau Raja Parvatka adalah penguasa Paurava, sebuah kerajaan kuno yang wilayahnya meliputi Punjab modern, berlokasi di antara sungai Jhelum (Hydaspes) dan sungai Chenab (Akesines). Di kemudian hari, kerajaan Paurava meluaskan wilayah kekuasaannya sampai mencapai sungai Beas (Hyphasis). Raja Puru pernah bertempur melawan Aleksander yang Agung dalam Pertempuran Sungai Hydaspes pada 326 SM.
Raja Puru dikatakan "memiliki tinggi 5 hasta", yang kurang lebih sama dengan 2,3 m (7½ kaki) jika berdasarkan hasta 18-inchi, atau mungkin tingginya 1,8 m (6 kaki) jika yang dipakai adalah hasta Makedonia 14-inchi.
Raja Puru nampaknya memegang jabatan sebagai satrap Hellenis selama beberapa tahun setelah perginya Aleksander dari India. Dia pertama kali disebutkan sebagai satrap daerah Hydaspes dalam naskah Pembagian Babilonia pada 323 SM. Posisinya kembali dikonfirmasi lagi pada 321 SM dalam Pembagian Triparadisos.
Raja Puru pernah bersekutu dengan Chandragupta Maurya. Aliansi ini memberi Chandragupta Maurya pasukan yang kuat, di antaranya adalah pasukan India-Skithia, Yavana, Kamboja, Kirata, Parasika dan Bahlika.
Menurut naskah kuno India, Raja Puru dibunuh oleh Rakshasa, yang sebenarnya berniat untuk membunuh Chandragupta Maurya namun salah sasaran. Menurut Diodoros Sikolos, Raja Puru dibunuh antara tahun 321 dan 315 SM (317 SM adalah tahun yang disepakati oleh sejarawan) oleh seorang jenderal Thrakia, Eudemos, yang memimpin pasukan Makedonia di Punjabi. Setelah kematian Puru, putranya Malayketu mewarisi tahta kerajaan dengan bantuan Eudemos. Malayketu sendiri meninggal dalam Pertempuran Gabiene pada 316 SM.
Rajaraja Chola I (bahasa Tamil: இராஜராஜ சோழன்) adalah salah satu raja terbesar Dinasti Chola, yang berkuasa antara tahun 985 hingga 1014. Beliau mendirikan pondasi perkembangan Chola, dengan menaklukan kerajaan di India selatan dan perluasan wilayah hingga Sri Lanka di selatan, dan Kalinga (Orissa) di timur laut. Rajaraja chola juga bertempur dalam banyak pertempuran dengan Chalukyas Barat di utara, Cheras dan Pandya di selatan. Beliau menyerbu Sri Lanka dan memulai pendudukan Chola di pulau itu.
Asoka yang Agung (juga Ashoka, Aśoka, dilafazkan sebagai Asyoka) adalah penguasa Kekaisaran Maurya dari 273 SM sampai 232 SM. Seorang penganut agama Buddha, Asoka menguasai sebagian besar anak benua India, dari apa yang sekarang disebut Afganistan sampai Bangladesh dan di selatan sampai sejauh Mysore.
Nama "Asoka" berarti 'tanpa duka' dalam bahasa Sanskerta (a – tanpa, soka – duka). Asoka adalah pemimpin pertama Bharata (India) Kuno, setelah para pemimpin Mahabharata yang termasyhur, yang menyatukan wilayah yang sangat luas ini di bawah kekaisarannya, yang bahkan melampaui batas-batas wilayah kedaulatan negara India dewasa ini.
Sang penulis Britania H. G. Wells menulis tentang Asoka: "Dalam sejarah dunia, ada ribuan raja dan kaisar yang menyebut diri mereka sendiri ‘Yang Agung’, ‘Yang Mulia’ dan ‘Yang Sangat Mulia’ dan sebagainya. Mereka bersinar selama suatu waktu singkat, dan kemudian cepat menghilang. Tetapi Asoka tetap bersinar dan bersinar cemerlang seperti sebuah bintang cemerlang bahkan sampai hari ini"
Asoka adalah putra maharaja Maurya, maharaja Bindusara dari seorang selir yang pangkatnya agak rendah dan bernama Dharma. Asoka memiliki beberapa kakak dan hanya satu adik, Witthasoka. Karena kepandaian yang meneladani dan kemampuannya berperang, ia dikatakan merupakan cucu kesayangan kakeknya, maharaja Candragupta Maurya. Maka seperti diceritakan dalam bentuk legenda, ketika Candragupta Maurya meninggalkan kerajaannya untuk hidup sebagai seorang Jain, ia membuang pedangnya. Asoka menemukan pedangnya dan menyimpannya.
Brihadratha Maurya
Brihadratha Maurya adalah penguasa/penggaris terakhir (menyangkut) Mauryan dinasti. Ia menguasai dari c. 187–180 SM. Ia dibunuh oleh senapati nya ( Panglima), Pusyamitra Sunga
Menurut Puranas, Brihadratha berhasil;menggantikan S'Atadhanvan dan ia menguasai untuk tujuh years. Mauryan daerah, memusatlah di sekitar modal Pataliputra, telah menyusutkan dengan sangat dari waktu (menyangkut) Emperor Ashoka besar manakala Brihadratha datang singgasana.
Chandragupta Maurya
Chandragupta Maurya (bahasa Sanskerta: चन्द्रगुप्त मौर्य), kadang-kadang hanya disebut Chandragupta (lahir c. 340 SM, berkuasa c. 320 – 298 SM]), adalah pendiri Kekaisaran Maurya. Chandragupta berhasil menyatukan hampir seluruh subenua India. Chandragupta dianggap sebagai penyatu India yang pertama. Dalam catatan Yunani dan Latin, Chandragupta disebut Sandrokuptos (Σανδρόκυπτος), Sandrokottos (Σανδρόκοττος), atau Androcottus.Chandragupt juga merupakan kakek dari Ashoka yang juga salah satu raja di dinasti Maurya.
Raja Puru(abad ke-4 SM)
Raja Puru (bahasa Sanskerta: पुरूवास puru) atau Raja Por atau Raja Parvatka adalah penguasa Paurava, sebuah kerajaan kuno yang wilayahnya meliputi Punjab modern, berlokasi di antara sungai Jhelum (Hydaspes) dan sungai Chenab (Akesines). Di kemudian hari, kerajaan Paurava meluaskan wilayah kekuasaannya sampai mencapai sungai Beas (Hyphasis). Raja Puru pernah bertempur melawan Aleksander yang Agung dalam Pertempuran Sungai Hydaspes pada 326 SM.
Raja Puru dikatakan "memiliki tinggi 5 hasta", yang kurang lebih sama dengan 2,3 m (7½ kaki) jika berdasarkan hasta 18-inchi, atau mungkin tingginya 1,8 m (6 kaki) jika yang dipakai adalah hasta Makedonia 14-inchi.
Raja Puru nampaknya memegang jabatan sebagai satrap Hellenis selama beberapa tahun setelah perginya Aleksander dari India. Dia pertama kali disebutkan sebagai satrap daerah Hydaspes dalam naskah Pembagian Babilonia pada 323 SM. Posisinya kembali dikonfirmasi lagi pada 321 SM dalam Pembagian Triparadisos.
Raja Puru pernah bersekutu dengan Chandragupta Maurya. Aliansi ini memberi Chandragupta Maurya pasukan yang kuat, di antaranya adalah pasukan India-Skithia, Yavana, Kamboja, Kirata, Parasika dan Bahlika.
Menurut naskah kuno India, Raja Puru dibunuh oleh Rakshasa, yang sebenarnya berniat untuk membunuh Chandragupta Maurya namun salah sasaran. Menurut Diodoros Sikolos, Raja Puru dibunuh antara tahun 321 dan 315 SM (317 SM adalah tahun yang disepakati oleh sejarawan) oleh seorang jenderal Thrakia, Eudemos, yang memimpin pasukan Makedonia di Punjabi. Setelah kematian Puru, putranya Malayketu mewarisi tahta kerajaan dengan bantuan Eudemos. Malayketu sendiri meninggal dalam Pertempuran Gabiene pada 316 SM.
Rajaraja Chola I
Rajaraja Chola I (bahasa Tamil: இராஜராஜ சோழன்) adalah salah satu raja terbesar Dinasti Chola, yang berkuasa antara tahun 985 hingga 1014. Beliau mendirikan pondasi perkembangan Chola, dengan menaklukan kerajaan di India selatan dan perluasan wilayah hingga Sri Lanka di selatan, dan Kalinga (Orissa) di timur laut. Rajaraja chola juga bertempur dalam banyak pertempuran dengan Chalukyas Barat di utara, Cheras dan Pandya di selatan. Beliau menyerbu Sri Lanka dan memulai pendudukan Chola di pulau itu.
0 comments