tata niaga perunggasan di Australia
December 10, 2018
sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
Ads orthoshop
sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
Ads orthoshop
sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
Ads orthoshop
Bercermin dari sebuah sejarah berdirinya hingga menjadi model pola pengorganisasian tata niaga perunggasan di Australia yang sangat komprehensif dan efektif dalam mendukung pengaturan suplai dan demand dengan tetap berorientasi pada kepentingan peternak.
Ketika berdiskusi serius dengan Dr. Andreas Dubs, President Australian Chicken Meat Federation, Inc. (ACMF), di kantornya di Sydney akhir tahun lalu, terkesan begitu seriusnya mereka mengurus dan membenahi sejak dini usaha perunggasan, khususnya ayam pedaging, di Australia yang menjadi payung dua jenis usaha, yaitu (broiler) breeding farm dan Poultry Industry Association (perusahaan processed chicken/ayam olahan). Kemitraan di negara kanguru ini 98% adalah diserap oleh industri ayam olahan. Uniknya juga dikuasai oleh dua industri besar secara mayoritas yang memang juga memiliki breeding farm dan pabrik pakan. Walaupun sebenarnya industri perunggasan di Australia relatif masih sangat muda bila dibandingkan dengan industri peternakan lainnya, misalnya ternak sapi potong dan sapi perah serta domba. Namun dengan melalui tata niaga tersebut mampu mendorong konsumsi daging ayam di Australia sudah mencapai 43,9 kg broiler per kapita dengan pertumbuhan berkisar 3-5% per tahun. Strain yang dominan adalah Ross 708 diikuti dengan Cobb 500 mengingat berat karkas rata-rata sekitar 1,8 kg (setara dengan berat hidup sekitar 2,7 kg) diikuti dengan strain Cobb500.
Walaupun terbilang industri yang baru muncul, perunggasan sebagai asosiasi industri di Australia yang sudah dimulai pertengahan tahun 1960, walaupun kapan mulainya usaha unggas secara intensif masih belum jelas waktu itu. Diperkirakan populasi unggas pedaging waktu tahun 1950 awal diperkirakan sudah menghasilkan sekitar tiga juta broiler (bandingkan dengan 420 juta ekor di tahun 2003/04).
Era tahun 1950an. Usaha perunggasan berkembang sangat cepat seiring dengan meningkatnya permintaan (demand) bahkan tumbuh tujuh kali lipatnya. Walaupun waktu itu produksinya masih berupa ‘umbaran/‘backyard’ dan dikelola sebagai usaha keluarga, dengan tujuan sebagai penghasil telur dan juga sebagai tabungan atau ayam sembelihan. Produksi secara komersial dimulai di seputar luar kota Sydney sebagai kota metropolitan dan area lainnya yang menjadi pusat pertumbuhan penduduk. Usahabreeding pertama kali di Australia secara ilmiah dihasilkan pada tahun 1959. Dan semenjak itu lahirlah usaha further proceessing plant, produk unggas olahan, sebagai titik awal dimulainya era harga ayam murah. Era tahun 1960an. Konsumsi daging ayam meningkat lima kali lipat dan menyebabkan terus berkembang dan tumbuh semakin pesatnya industri perunggasan di Australia. Semenjak itu maka lahirlah pola ‘kemitraan/integrator’ dan mulai diperkenalkan dalam industri perunggasan. Perusahaan-perusahaan integrasi vertikal tumbuh dengan pesat seiring dan mengekor kepada pola adopsi model serupa di Amerika Serikat waktu itu. Perusahaan2 tersebut memiliki breeding farm dan hatchery, feed mills dan chicken processing plantsdengan pola kerjasama kemitraan atau usaha tersebut milik perusahaan sendiri. Model ini dengan cepat berkembang dan menjadi model pertumbuhan industri perunggasan di pasar Australia. Kentucky Fried Chicken (KFC) pertama kali dibuka di Australia pada tahun 1968 dan menjadi pendongkrak tingkat konsumsi ayam di Australia, sebagaimana halnya juga terjadi di Indonesia di era tahun 1980an.
Era tahun 1970an. Dalam hanya 12 bulan waktu itu sudah berdiri sebanyak 75 gerai KFC di Australia, dan mampu mendongkrak produksi unggas sebesar 38% hanya dalam waktu setahun. Kemudian produksi unggas menjadi dobel lagi di era tahun 1970an disebabkan karena adanya perbaikan mutu genetik dengan program seleksi dari ahli genetik, plus dibarengi dengan munculnya ahli nutrisi unggas denganfeed dan feeding program, termasuk pola budidayanya, untuk dapat memunculkan potensi genetik yang dimilikinya waktu itu. Ditambah dengan peningkatan teknologi prosesing maka semakin lengkaplah laju pertumbuhan perunggasan di Australia. Era tahun 1980an.Produksi dan konsumsi ayam terus meningkat walaupun tidak spektakuler dan tidak sebesar pada tahun sebelumnya. Era tahun 1990 hingga kini. Lahirnya strain-strain genetik baru yang mulai membanjiri pasar perunggasan sehingga mulai dibutuhkan dan diberlakukannya pengaturan-pengaturan importasi, termasuk aturan mulai diberlakukannya karantina unggas di pulau Torrens di bulan Agustus 1990. Sebagai hasil seleksi, maka lahirlah teknis breeding maupun budidaya untuk ayam pedaging (broiler) sudah sangat berbeda dengan ayam petelur (layer).
sumber : www.poultryindonesia.com
Ketika berdiskusi serius dengan Dr. Andreas Dubs, President Australian Chicken Meat Federation, Inc. (ACMF), di kantornya di Sydney akhir tahun lalu, terkesan begitu seriusnya mereka mengurus dan membenahi sejak dini usaha perunggasan, khususnya ayam pedaging, di Australia yang menjadi payung dua jenis usaha, yaitu (broiler) breeding farm dan Poultry Industry Association (perusahaan processed chicken/ayam olahan). Kemitraan di negara kanguru ini 98% adalah diserap oleh industri ayam olahan. Uniknya juga dikuasai oleh dua industri besar secara mayoritas yang memang juga memiliki breeding farm dan pabrik pakan. Walaupun sebenarnya industri perunggasan di Australia relatif masih sangat muda bila dibandingkan dengan industri peternakan lainnya, misalnya ternak sapi potong dan sapi perah serta domba. Namun dengan melalui tata niaga tersebut mampu mendorong konsumsi daging ayam di Australia sudah mencapai 43,9 kg broiler per kapita dengan pertumbuhan berkisar 3-5% per tahun. Strain yang dominan adalah Ross 708 diikuti dengan Cobb 500 mengingat berat karkas rata-rata sekitar 1,8 kg (setara dengan berat hidup sekitar 2,7 kg) diikuti dengan strain Cobb500.
Sejarah industri perunggasan di Australia
Walaupun terbilang industri yang baru muncul, perunggasan sebagai asosiasi industri di Australia yang sudah dimulai pertengahan tahun 1960, walaupun kapan mulainya usaha unggas secara intensif masih belum jelas waktu itu. Diperkirakan populasi unggas pedaging waktu tahun 1950 awal diperkirakan sudah menghasilkan sekitar tiga juta broiler (bandingkan dengan 420 juta ekor di tahun 2003/04).
Era tahun 1950an. Usaha perunggasan berkembang sangat cepat seiring dengan meningkatnya permintaan (demand) bahkan tumbuh tujuh kali lipatnya. Walaupun waktu itu produksinya masih berupa ‘umbaran/‘backyard’ dan dikelola sebagai usaha keluarga, dengan tujuan sebagai penghasil telur dan juga sebagai tabungan atau ayam sembelihan. Produksi secara komersial dimulai di seputar luar kota Sydney sebagai kota metropolitan dan area lainnya yang menjadi pusat pertumbuhan penduduk. Usahabreeding pertama kali di Australia secara ilmiah dihasilkan pada tahun 1959. Dan semenjak itu lahirlah usaha further proceessing plant, produk unggas olahan, sebagai titik awal dimulainya era harga ayam murah. Era tahun 1960an. Konsumsi daging ayam meningkat lima kali lipat dan menyebabkan terus berkembang dan tumbuh semakin pesatnya industri perunggasan di Australia. Semenjak itu maka lahirlah pola ‘kemitraan/integrator’ dan mulai diperkenalkan dalam industri perunggasan. Perusahaan-perusahaan integrasi vertikal tumbuh dengan pesat seiring dan mengekor kepada pola adopsi model serupa di Amerika Serikat waktu itu. Perusahaan2 tersebut memiliki breeding farm dan hatchery, feed mills dan chicken processing plantsdengan pola kerjasama kemitraan atau usaha tersebut milik perusahaan sendiri. Model ini dengan cepat berkembang dan menjadi model pertumbuhan industri perunggasan di pasar Australia. Kentucky Fried Chicken (KFC) pertama kali dibuka di Australia pada tahun 1968 dan menjadi pendongkrak tingkat konsumsi ayam di Australia, sebagaimana halnya juga terjadi di Indonesia di era tahun 1980an.
Era tahun 1970an. Dalam hanya 12 bulan waktu itu sudah berdiri sebanyak 75 gerai KFC di Australia, dan mampu mendongkrak produksi unggas sebesar 38% hanya dalam waktu setahun. Kemudian produksi unggas menjadi dobel lagi di era tahun 1970an disebabkan karena adanya perbaikan mutu genetik dengan program seleksi dari ahli genetik, plus dibarengi dengan munculnya ahli nutrisi unggas denganfeed dan feeding program, termasuk pola budidayanya, untuk dapat memunculkan potensi genetik yang dimilikinya waktu itu. Ditambah dengan peningkatan teknologi prosesing maka semakin lengkaplah laju pertumbuhan perunggasan di Australia. Era tahun 1980an.Produksi dan konsumsi ayam terus meningkat walaupun tidak spektakuler dan tidak sebesar pada tahun sebelumnya. Era tahun 1990 hingga kini. Lahirnya strain-strain genetik baru yang mulai membanjiri pasar perunggasan sehingga mulai dibutuhkan dan diberlakukannya pengaturan-pengaturan importasi, termasuk aturan mulai diberlakukannya karantina unggas di pulau Torrens di bulan Agustus 1990. Sebagai hasil seleksi, maka lahirlah teknis breeding maupun budidaya untuk ayam pedaging (broiler) sudah sangat berbeda dengan ayam petelur (layer).
sumber : www.poultryindonesia.com
0 comments