Hama Jeruk: Kutu Dompolan
January 17, 2019
sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
Ads orthoshop
sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
Ads orthoshop
sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
Ads orthoshop
Kutu dompolan merupakan kelompok kutu polifag yang umum ditemukan pada jeruk dan pada berbagai jenis tanaman lainnya. Dari berbagai jenis kutu dompolan, jenis-jenis yang dapat menjadi hama pada tanaman jeruk adalah kutu-dompolan comstock, kutu-dompolan jeruk, kutu-dompolan-kembang-sepatu merah jambu, dan kutu-dompolan kopi. Sesuai dengan namanya, kutu dompolan tersebut tidak semuanya menggunakan jeruk sebagai tumbuhan inang utama, tetapi bukan berarti tidak dapat menyebabkan kerusakan pada tanaman jeruk. Pada tulisan ini keekmpat jenis kutu dompolan tersebut diuraikan secara singkat bersama-sama untuk memudahkan perbandingan satu sama lain.
Nama Umum
Nama umum kutu-dompolan comstock, kutu-dompolan jeruk, kutu-dompolan-kembang-sepatu merah-jambu, dan kutu-dompolan kopi dalam Bahasa Indonesia digunakan untuk merujuk kepada jenis-jenis kutu dompolan hama jeruk yang dalam Bahasa Inggris berturut-turut disebut comstock mealybug, citrus mealybug, pink hibiscus mealybug, dan coffee mealybug.
Nama Ilmiah Valid dan Klasifikasi
Nama ilmiah valid untuk kutu-dompolan comstock adalah Pseudococcus comstocki (Kuwana, 1902), untuk kutu-dompolan jeruk adalah Planococcus citri (Risso, 1813), untuk kutu-dompolan-kembang-sepatu merah jambu adalah Maconellicoccus hirsutus (Green, 1908), dan untuk kutu-dompolan kopi adalah Planococcus lilacinus (Cockerell, 1905). Klasifikasi keempat jenis kutu dompolan tersebut adalah kerajaan: Metazoa, filum: Arthropoda, sub-filum: Uniramia, kelas: Insecta, ordo: Hemiptera, sub-ordo: Sternorrhyncha, superfamili: Coccoidea, famili: Pseudococcidae, genus, berturut-turut: Pseudococcus, Planococcus, Maconellicoccus, dan Planococcus.
Nama Umum
Nama umum kutu-dompolan comstock, kutu-dompolan jeruk, kutu-dompolan-kembang-sepatu merah-jambu, dan kutu-dompolan kopi dalam Bahasa Indonesia digunakan untuk merujuk kepada jenis-jenis kutu dompolan hama jeruk yang dalam Bahasa Inggris berturut-turut disebut comstock mealybug, citrus mealybug, pink hibiscus mealybug, dan coffee mealybug.
Nama Ilmiah Valid dan Klasifikasi
Nama ilmiah valid untuk kutu-dompolan comstock adalah Pseudococcus comstocki (Kuwana, 1902), untuk kutu-dompolan jeruk adalah Planococcus citri (Risso, 1813), untuk kutu-dompolan-kembang-sepatu merah jambu adalah Maconellicoccus hirsutus (Green, 1908), dan untuk kutu-dompolan kopi adalah Planococcus lilacinus (Cockerell, 1905). Klasifikasi keempat jenis kutu dompolan tersebut adalah kerajaan: Metazoa, filum: Arthropoda, sub-filum: Uniramia, kelas: Insecta, ordo: Hemiptera, sub-ordo: Sternorrhyncha, superfamili: Coccoidea, famili: Pseudococcidae, genus, berturut-turut: Pseudococcus, Planococcus, Maconellicoccus, dan Planococcus.
Nama Ilmiah Sinonim
Nama ilmiah sinonim untuk kutu dompolan hama jeruk adalah sebagai berikut:
Kutu-dompolan jeruk betina mempunyai badan dengan panjang 3,0 mm dan lebar 1,5 mm, berwarna mula-mula merah jambu berubah menjadi oranye-cokelat, kaki berwarna cokelat-merah, lapisan lilin tidak menyembunyikan, hanya menutupi badan dengan tepung, berbentuk oval, tanpa sayap, antena beruas 10, terdapat garis pada punggung dari kepala sampai ekor seolah-olah membelah tubuh menjadi dua secara simetris, terdapat 17-18 filamen lilin pendek dan melengkung pada tiap sisi tubuh dengan ujung mengelilingi tubuh, filamen pada bagian depan sama panjang dengan filamen pada bagian belakang, di bagian bawah tubuh terdapat kantung telur seperti gumpalan kapas dengan telur di dalamnya; kutu jantan dewasa berukuran lebih kecil, tetapi dengan sayap dan filamen ekor mencapai panjang 4,5 mm, cokelat kemerahan, mula-mula memanjang tetapi kemudian menyerupai agas, dua sayap dengan pertulangan minimal, antena seperti berambut. Nimfa betina terdiri atas 4 instar, menyerupai kutu betina dewasa, instar pertama merayap aktif, berwarna kuning dengan mata merah dan antena yang tampak jelas, beruas 6 pada instar pertama dan kedua, beruas 7 pada instar selanjutnya sampai dewasa; nimfa jantan terdiri atas 3 instar, diikuti dengan prapupa dan pupa, instar pertama merayap aktif, berwarna kuning dengan mata merah, tiga instar pertama menyerupai kutu jantan dewasa, dua instar berikutnya dalam kokon berlapis seperti kapas. Telur berwarna kuning sampai amber, bundar, 400-600 telur diletakkan dalam kantong telur seperti kapas. Deskripsi lebih lanjut dapat diperoleh dari layanan identifikasi dalam jaringan ScaleNet.
Kutu-dompolan kopi dewasa mempunyai panjang tubuh 1.2-3.1 mm dan lebar 0.7-3.0 mm, tubuh ditutupi lapisan lilin berwarna merah jambu sampai jingga, tetapi tetap memperlihatkan garis lebar di bagian punggung tubuh, tampak membundar dari samping, mempunyai 18 filamen lilin pada tiap sisi tubuh, kaki kokoh dengan paha menebal, struktur seperti rambut pada punggung mempunyai panjang lebih dari 50 mikron, tanpa kantung telur, identifikasi dilakukan terhadap kutu betina. Nimfa betina terdiri atas 3 instar, jantan terdiri atas 2 instar dilanjutkan dengan fase prapupa dan pupa, berbentuk seperti telur, berwarna maroon pucat. Telur menetas dalam tubuh sehingga kutu betina melahirkan nimfa instar pertama. Deskripsi lebih lanjut dapat diperoleh dari layanan identifikasi dalam jaringan ScaleNet.
Kemiripan dengan Hama Lain
Kutu dompolan comstock mirip dengan Pseudococcus apodemus, kutu dompolan jeruk Planococcus citri, kutu dompolan anggur Pseudococcus maritimus, dan kutu dompolan odermatt Pseudococcus odermatti; kutu-dompolan jeruk mirip dengan kutu-dompolan markisa Planococcus minor; kutu-dompolan-kembang-sepatu merah-jambu mirip dengan banyak jenis kutu-dompolan lain, dan kutu-dompolan kopi mirip dengan kutu-dompolan jeruk Planococcus citri dan kutu-dompolan markisa Planococcus minor.
Deteksi dan Identifikasi
Untuk melakukan pengamatan, perhatikan cara melakukan survei kutu dompolan dan kutu sisik pada tanaman murbei di Delta Sungai Nil. Deteksi cepat kutu dompolan di lapangan dapat dilakukan dengan menggunakan panduan Mealybugs & Mealybug Look-Alikes. Untuk keempat jenis kutu dompolan yang diuraikan pada tulisan ini dapat dilakukan deteksi cepat dengan menggunakan kunci dalam jaringan Citrus Pests. Identifikasi kutu dompolan secara teknis memerlukan pengamatan dengan menggunakan mikroskop terhadap preparat yang disiapkan menggunakan panduan khusus. Berdasarkan atas pengamatan mikroskopis tersebut dapat dilakukan identifikasi sampai jenis dengan menggunakan layanan identifikasi dalam jaringan dan Mealybug and Mealybug-Like Families Key pada situs ScaleNet. Identifikasi kutu-dompolan-kembang-sepatu merah jambu dapat dilakukan dengan menggunakan kunci identifikasi yang disediakan oleh Plant Management Network. Identifikasi Planococcus citri dan Planococcus lilacinus dapat dilakukan dengan menggunakan kunci yang tersedia pada artikel yang dipublikasikan pada Journal of Natural History.
Biologi dan Daur Hidup
Kutu dompolan comstock meletakan telur dalam rekahan kulit batang, rekahan pangkasan, dan tempat-tempat tersembunyi lainnya. Telur menetas menjadi instar pertama yang segera merayap mencari daun dan pucuk untuk makan. Nimfa instar pertama mengkolonisasi permukaan bawah daun, khususnya di dekat tulang daun. Nimfa betina berganti kulit pada permukaan daun, sedangkan instar kedua nimfa jantan berpindah mencari tempat bersembunyi untuk membentuk kokon. Jantan dewasa mempunyai umur yang sangat pendek. Nimfa betina instar ketiga dan betina dewasa cenderung berpindah ke arah batang untuk mencari tempat peletakan telur atau menjatuhkan diri ke permukaan tanah untuk meletakkan telur dalam serasah. Kutu-dompolan constok dilindungi dari musuh alami oleh semut dan dipindahkan dari satu cabang ke cabang lain, bahkan ke akar di mana semut menjaganya dengan membuat sarang.
Kutu-dompolam jeruk berkembang biak dengan bertelur, produksi telur mulai sekitar 9-14 hari setelah pembuahan, menghasilkan jumlah telur bervariasi 150-200 di Côte d'Ivoire, 20-250 di Ghana, sekitar 300 di Trinidad, dan sampai 500 pada jeruk di California, betina bertelur selama 9-10 hari. Inkubasi berlangsung selama 2-10 hari, menghasilkan nimfa jantan dan betina dalam jumlah yang hampir sama, nimfa betina membutuhkan 16-38 hari untuk menjadi dewasa. Periode sejak menetas sampai bertelur adalah sekitar 5 minggu, sedangkan periode sejak menetas sampai menjadi dewasa untuk kutu dewasa jantan adalah 16-17 hari. Betina sangat aktif 12 jam setelah menetas dan menjelang menetaskan telur. Uraian lengkap mengenai biologi dan daur hidup kutu dompolan jeruk dapat diperoleh dari CABI Invasive Species Compendium.
Kutu-dompolan-kembang-sepatu merah-jambu mempunyai daur hidup selama 23-30 hari. Betina menghasilakn sampai 600 butir telur sebelum kemudian mati. Dalam setahun terbentu sampai 15 generasi yang saling tumpang tindih. Selain secara seksual, kutu-dompolan-kembang-sepatu merah-jambu juga dilaporkan dapat berkembang biak secara aseksual.
Kisaran Tumbuhan Inang
Jenis jeruk yang menjadi inang kutu-dompolan comstock adalah jeruk sitrun; kutu-dompolan jeruk adalah jeruk sukade, jeruk cina termasuk tangerine, jeruk gedang, jeruk sitrun, jeruk bali, jeruk manis, dan jeruk masam; kutu-dompolan-kembang-sepatu merah-jambu adalah semua jenis, kultivar, dan silangan jeruk; dan kutu-dompolan kopi adalah semua jenis, kultivar, dan silangan jeruk, khususnya jeruk sitrun, jeruk besar, dan jeruk masam.
Kisaran tumbuhan inang di luar jeruk untuk kutu-dompolan comstock dapat diperoleh dari Citrus Pests dan Plantwise Knowledge Bank, untuk kutu-dompolan jeruk dari CABI Invasive Species Compendium, untuk kutu-dompolan-kembang-sepatu merah-jambu dari Citrus Pests, dan untuk kutu-dompolan kopi dari CABI Invasive. Species Compendium dan Plantwise Knowledge Bank
Gejala Kerusakan
Infestasi tanaman oleh kutu dompolan menyebabkan permukaan tanaman seperti tertutup lapisan lilin. Cairan manis yang dihasilkan oleh kutu dan menetes di permukaan daun memicu pertumbuhan jamur jelaga yang menghambat fotosintesis dan di permukaan buah menyebabkan buah menjadi tampil kurang menarik. Daun dan buah muda mengalami gangguan pertumbuhan, daun menguning, mengalami klorotik. Serangan pada cabang menyebabkan daun mengerupuk, kuncup bunga gagal membuka, serta bunga dan buah gugur prematur, serangan pada akar menyebabkan pohon layu dan menguning, bila diikuti dengan pertumbuhan jamur Polysporus putih kehijauan dapat mematikan tanaman.
Penyebaran dan Distribusi Geografis
Kutu dompolan menyebar dalam jarak dekat secara aktif dengan cara merayap atau secara pasif dengan dipindahkan oleh semut. Penyebaran dalam jarak jauh terjadi dengan perantaraan perdagangan bibit dan buah jeruk serta perdagangan bibit dan buah tumbuhan inang lain.
Plantwise Knowledge Bank menyediakan peta distribusi global kutu-dompolan comstock, kutu-dompolan jeruk, kutu-dompolan-kembang-sepatu merah-jambu, dan kutu-dompolan kopi. Peta distribusi geografis global menurut CABI Invasive Species Compendium untuk kutu-dompolan jeruk dan kutu-dompolan-kembang-sepatu merah-jambu disajikan berikut ini.
Rekomendasi Pengendalian
Perlindungan tanaman jeruk dari kutu dompolan dilakukan dengan mengambil tindakan pencegahan masuk, pengendalian, atau eradikasi. Pencegahan masuk dilakukan melalui prosedur karantina terhadap jenis kutu dompolan yang belum terdapat di suatu negara atau pusat produksi, pengendalian dilakukan di pusat-pusat produksi di mana kutu dompolan sudah menimbulkan kerusakan, dan eradikasi dilakukan di pusat-pusat produksi di mana kutu dompolan dilaporkan baru masuk.
Pengendalian kutu dompolan dilakukan dengan menggunakan pendekatan pengendalian hama terpadu dengan menggunakan pestisida sebagai pilihan terakhir. Cara pengendalian yang diprioritaskan adalah cara budidaya dengan melakukan sanitasi, diikuti dengan konservasi musuh alami dan introduksi agen hayati dari luar. Setiap jenis kutu dompolan menghadapi banyak musuh alami masing-masing yang terdiri atas predator, parasitoid, dan patogen, misalnya musuh alami kutu- dompolan comstock, kutu-dompolan jeruk, kutu-dompolan-kembang-sepatu merah-jambu, dan kutu-dompolan kopi. Pada prinsipnya, pengendalian hayati terhadap kutu dompolan hanya akan efektif apabila dilakukan dengan menggunakan kombinasi jenis-jenis musuh alami dan agen hayati yang tepat. Pengendalian secara kimiawi dianjurkan dapat dilakukan hanya apabila cara-cara lain tidak efektif menekan populasi kutu dompolan, sebaiknya dilakukan dengan menggunakan jenis-jenis insektisida yang sudah terbukti efektif terhadap kutu-dompolan comstock, kutu-dompolan jeruk, kutu-dompolan-kembang-sepatu merah-jambu, dan kutu-dompolan kopi.
Catatan Penting
Di antara jenis-jenis kutu dompolan yang merusak jeruk, hanya kutu-dompolan comstock yang belum pernah dilaporkan terdapat di Indonesia. Di antara kutu dompolan tersebut, terdapat jenis yang merupakan vektor virus, yaitu kutu-dompolan jeruk yang merupakan vektor Cacoa Swollen Shoot Virus (CSSV), Grapevine Leafroll-associated Virus 3 (GLRaV-3), Banana Streak Virus (BSV), Cucumber Mosaic Virus (CSV), Dioscorea Bacilliform Virus (DaBV), dan Schefflera Ringspot Virus (SRV). Kutu dompolan dilindungi dan disebarkan secara lokal sejumlah jenis semut yang khas untuk setiap jenis kutu dompolan
Nama ilmiah sinonim untuk kutu dompolan hama jeruk adalah sebagai berikut:
- Pseudococcus comstocki (Kuwana, 1902):
- Planococcus citri (Risso, 1813): Coccus citri (Risso); Coccus tuliparum Bouché, 1844; Dactylopius brevispinus Targioni Tozzetti, 1881; Dactylopius citri (Risso); Dactylopius destructor Comstock, 1881; Dactylopius tuliparum (Bouché); Dorthesia citri (Risso, 1813); Dorthezia citri Risso; Lecanium phyllococcus Ashmead, 1879; Phenacoccus spiriferus Hempel, 1900; Planococcoides cubanensis Ezzat and McConnell, 1956; Planococcus citricus Ezzat and McConnell, 1956; Planococcus cucurbitae Ezzat and McConnell, 1956; Pseudococcus citri (Risso); Pseudococcus citri var. phenacocciformis Brain, 1915, dan Pseudococcus citricoleorum Marchal, 1908.
- Maconellicoccus hirsutus (Green, 1908): Maconellicoccus pasaniae (Borchsenius) Tang, 1992; Maconellicoccus perforatus (DeLotto) DeLotto, 1964; Paracoccus pasaniae Borchsenius, 1962; Phenacoccus glomeratus Green, 1922; Phenacoccus hirsutus Green, 1908; Phenacoccus quaternus Ramakrishna Ayyar, 1921; Pseudococcus hibisci Hall, 1921; dan Spilococcus perforatus De Lotto, 1954.
- Planococcus lilacinus (Cockerell, 1905):
Deskripsi Ringkas
Kutu-dompolan comstock betina dewasa berukuran panjang tubuh 2,5-5 mm, terdapat warna merah muda sampai cokelat-kemerahan di antara ruas tubuh, tidak terdapat garis antara kepada dan ekor pada permukaan punggung tubuh, seluruh permukaan tubuh ditutupi lapisan lilin lengket berwarna putih, bentuk tubuh oval memanjang, tanpa sayap, mempunyai 17 filamen lilin pada sisi tubuh, dua pasang filamen paling belakang mempunyai panjang 1/4-2/3 panjang tubuh, terdapat kantung telur di bagian bawah tubuh untuk menampung telur yang baru menetas; kutu jantan dewasa berukuran panjang tubuh kurang dari 1 mm, berwarna cokelat kemerahan, berbentuk seperti nyamuk bakau dengan dua filamen panjang menyerupai ekor dengan panjang sama atau melebihi panjang badan, sayap halus seperti tanpa pertulangan, antena beruas 10, 3 pasang mata dan tanpa alat mulut. Kutu betina nimfa terdiri atas 3 instar, panjang tubuh 0,3-2,5 mm, mula-mula berwarna merah salmon dan kemudian menjadi lebih gelap ke arah cokelat cerah, berbentuk oval pipih; kutu jantan nimfa terdiri atas 5 instar. berukuran kira-kira 3 mm, oranye kekuningan dengan lebih sedikit lilin penutup, nimfa pertama kecil berbentuk oval tahap merayap (crawlers), instar ketiga merupakan pra-pupa, instar keempat dan kelima berkembang dalam kokon. Telur berukuran panjang 0,3 mm dan lebar 0,17 mm, berwarna oranye-kuning cerah sampai cokelat bersemu merah jambu, telur diletakkan mengelompok dalam rekahan batang atau sisa kelopak bunga pada buah. Deskripsi lebih lanjut dapat diperoleh dari layanan identifikasi dalam jaringan ScaleNet.Kutu-dompolan comstock, A: koloni menutupi ranting, B: koloni terdiri atas nimfa dan imago, C: koloni, jarak dekat, D: koloni pada daun dikunjungi semu, dan E: koloni pada pangal cabang dikunjungi semut. Sumber, A dan E: Neighborhood of Small Creatures, B: Citrus Pests, C: BugGuide, dan D: ResearchGate |
Kutu-dompolan-kembang-sepatu merah-jambu betina dewasa mempunyai panjang badan 3 mm, berbentuk oval memanjang dan lunak, betina merah jambu keabu-abuan, tertutup lapisan lilin; jantan dewasa berukuran lebih kecil, cokelat kemerahan dengan sepasang sayap dan mempunyai dua filamen lilin panjang; bila kutu dihancurkan mengeluarkan cairan tubuh berwarna merah jambu. Nimfa pertama bergerak dengan merayap (crawlers), nimfa betina terdiri atas 3 instar, jantan terdiri atas 2 instar dilanjutkan dengan fase prapupa dan pupa. Telur mula-mula berwarna oranye, kemudian berubah menjadi merah jambu menjelang menetas, telur diletakkan dalam kantung telur. Deskripsi lebih lanjut dapat diperoleh dari layanan identifikasi dalam jaringan ScaleNet.
Kemiripan dengan Hama Lain
Kutu dompolan comstock mirip dengan Pseudococcus apodemus, kutu dompolan jeruk Planococcus citri, kutu dompolan anggur Pseudococcus maritimus, dan kutu dompolan odermatt Pseudococcus odermatti; kutu-dompolan jeruk mirip dengan kutu-dompolan markisa Planococcus minor; kutu-dompolan-kembang-sepatu merah-jambu mirip dengan banyak jenis kutu-dompolan lain, dan kutu-dompolan kopi mirip dengan kutu-dompolan jeruk Planococcus citri dan kutu-dompolan markisa Planococcus minor.
Untuk melakukan pengamatan, perhatikan cara melakukan survei kutu dompolan dan kutu sisik pada tanaman murbei di Delta Sungai Nil. Deteksi cepat kutu dompolan di lapangan dapat dilakukan dengan menggunakan panduan Mealybugs & Mealybug Look-Alikes. Untuk keempat jenis kutu dompolan yang diuraikan pada tulisan ini dapat dilakukan deteksi cepat dengan menggunakan kunci dalam jaringan Citrus Pests. Identifikasi kutu dompolan secara teknis memerlukan pengamatan dengan menggunakan mikroskop terhadap preparat yang disiapkan menggunakan panduan khusus. Berdasarkan atas pengamatan mikroskopis tersebut dapat dilakukan identifikasi sampai jenis dengan menggunakan layanan identifikasi dalam jaringan dan Mealybug and Mealybug-Like Families Key pada situs ScaleNet. Identifikasi kutu-dompolan-kembang-sepatu merah jambu dapat dilakukan dengan menggunakan kunci identifikasi yang disediakan oleh Plant Management Network. Identifikasi Planococcus citri dan Planococcus lilacinus dapat dilakukan dengan menggunakan kunci yang tersedia pada artikel yang dipublikasikan pada Journal of Natural History.
Biologi dan Daur Hidup
Kutu dompolan comstock meletakan telur dalam rekahan kulit batang, rekahan pangkasan, dan tempat-tempat tersembunyi lainnya. Telur menetas menjadi instar pertama yang segera merayap mencari daun dan pucuk untuk makan. Nimfa instar pertama mengkolonisasi permukaan bawah daun, khususnya di dekat tulang daun. Nimfa betina berganti kulit pada permukaan daun, sedangkan instar kedua nimfa jantan berpindah mencari tempat bersembunyi untuk membentuk kokon. Jantan dewasa mempunyai umur yang sangat pendek. Nimfa betina instar ketiga dan betina dewasa cenderung berpindah ke arah batang untuk mencari tempat peletakan telur atau menjatuhkan diri ke permukaan tanah untuk meletakkan telur dalam serasah. Kutu-dompolan constok dilindungi dari musuh alami oleh semut dan dipindahkan dari satu cabang ke cabang lain, bahkan ke akar di mana semut menjaganya dengan membuat sarang.
Kutu-dompolam jeruk berkembang biak dengan bertelur, produksi telur mulai sekitar 9-14 hari setelah pembuahan, menghasilkan jumlah telur bervariasi 150-200 di Côte d'Ivoire, 20-250 di Ghana, sekitar 300 di Trinidad, dan sampai 500 pada jeruk di California, betina bertelur selama 9-10 hari. Inkubasi berlangsung selama 2-10 hari, menghasilkan nimfa jantan dan betina dalam jumlah yang hampir sama, nimfa betina membutuhkan 16-38 hari untuk menjadi dewasa. Periode sejak menetas sampai bertelur adalah sekitar 5 minggu, sedangkan periode sejak menetas sampai menjadi dewasa untuk kutu dewasa jantan adalah 16-17 hari. Betina sangat aktif 12 jam setelah menetas dan menjelang menetaskan telur. Uraian lengkap mengenai biologi dan daur hidup kutu dompolan jeruk dapat diperoleh dari CABI Invasive Species Compendium.
Kutu-dompolan-kembang-sepatu merah-jambu mempunyai daur hidup selama 23-30 hari. Betina menghasilakn sampai 600 butir telur sebelum kemudian mati. Dalam setahun terbentu sampai 15 generasi yang saling tumpang tindih. Selain secara seksual, kutu-dompolan-kembang-sepatu merah-jambu juga dilaporkan dapat berkembang biak secara aseksual.
Kutu-dompolan kopi berkembang biak terutama secara partenogenesis di Mesir dan di India, tetapi di India juga dilaporkan berkembang biak secara biparental.Setiap individu betika menghasilkan 150-600 telur selama kira-kira satu minggu, telur menetas dalam 6-0 hari. Waktu generasi berlangsung selama 5 minggu dalam kondisi cuaca panas, tetapi juga dilaporkan lebih singkat, yaitu dalam hanya 23 hari di laboratorium. Dalam setahun dapat dihasilkan sampai 15 generasi yang saling tumpang tindih.
Jenis jeruk yang menjadi inang kutu-dompolan comstock adalah jeruk sitrun; kutu-dompolan jeruk adalah jeruk sukade, jeruk cina termasuk tangerine, jeruk gedang, jeruk sitrun, jeruk bali, jeruk manis, dan jeruk masam; kutu-dompolan-kembang-sepatu merah-jambu adalah semua jenis, kultivar, dan silangan jeruk; dan kutu-dompolan kopi adalah semua jenis, kultivar, dan silangan jeruk, khususnya jeruk sitrun, jeruk besar, dan jeruk masam.
Kisaran tumbuhan inang di luar jeruk untuk kutu-dompolan comstock dapat diperoleh dari Citrus Pests dan Plantwise Knowledge Bank, untuk kutu-dompolan jeruk dari CABI Invasive Species Compendium, untuk kutu-dompolan-kembang-sepatu merah-jambu dari Citrus Pests, dan untuk kutu-dompolan kopi dari CABI Invasive. Species Compendium dan Plantwise Knowledge Bank
Infestasi tanaman oleh kutu dompolan menyebabkan permukaan tanaman seperti tertutup lapisan lilin. Cairan manis yang dihasilkan oleh kutu dan menetes di permukaan daun memicu pertumbuhan jamur jelaga yang menghambat fotosintesis dan di permukaan buah menyebabkan buah menjadi tampil kurang menarik. Daun dan buah muda mengalami gangguan pertumbuhan, daun menguning, mengalami klorotik. Serangan pada cabang menyebabkan daun mengerupuk, kuncup bunga gagal membuka, serta bunga dan buah gugur prematur, serangan pada akar menyebabkan pohon layu dan menguning, bila diikuti dengan pertumbuhan jamur Polysporus putih kehijauan dapat mematikan tanaman.
Penyebaran dan Distribusi Geografis
Kutu dompolan menyebar dalam jarak dekat secara aktif dengan cara merayap atau secara pasif dengan dipindahkan oleh semut. Penyebaran dalam jarak jauh terjadi dengan perantaraan perdagangan bibit dan buah jeruk serta perdagangan bibit dan buah tumbuhan inang lain.
Plantwise Knowledge Bank menyediakan peta distribusi global kutu-dompolan comstock, kutu-dompolan jeruk, kutu-dompolan-kembang-sepatu merah-jambu, dan kutu-dompolan kopi. Peta distribusi geografis global menurut CABI Invasive Species Compendium untuk kutu-dompolan jeruk dan kutu-dompolan-kembang-sepatu merah-jambu disajikan berikut ini.
Rekomendasi Pengendalian
Perlindungan tanaman jeruk dari kutu dompolan dilakukan dengan mengambil tindakan pencegahan masuk, pengendalian, atau eradikasi. Pencegahan masuk dilakukan melalui prosedur karantina terhadap jenis kutu dompolan yang belum terdapat di suatu negara atau pusat produksi, pengendalian dilakukan di pusat-pusat produksi di mana kutu dompolan sudah menimbulkan kerusakan, dan eradikasi dilakukan di pusat-pusat produksi di mana kutu dompolan dilaporkan baru masuk.
Pengendalian kutu dompolan dilakukan dengan menggunakan pendekatan pengendalian hama terpadu dengan menggunakan pestisida sebagai pilihan terakhir. Cara pengendalian yang diprioritaskan adalah cara budidaya dengan melakukan sanitasi, diikuti dengan konservasi musuh alami dan introduksi agen hayati dari luar. Setiap jenis kutu dompolan menghadapi banyak musuh alami masing-masing yang terdiri atas predator, parasitoid, dan patogen, misalnya musuh alami kutu- dompolan comstock, kutu-dompolan jeruk, kutu-dompolan-kembang-sepatu merah-jambu, dan kutu-dompolan kopi. Pada prinsipnya, pengendalian hayati terhadap kutu dompolan hanya akan efektif apabila dilakukan dengan menggunakan kombinasi jenis-jenis musuh alami dan agen hayati yang tepat. Pengendalian secara kimiawi dianjurkan dapat dilakukan hanya apabila cara-cara lain tidak efektif menekan populasi kutu dompolan, sebaiknya dilakukan dengan menggunakan jenis-jenis insektisida yang sudah terbukti efektif terhadap kutu-dompolan comstock, kutu-dompolan jeruk, kutu-dompolan-kembang-sepatu merah-jambu, dan kutu-dompolan kopi.
Catatan Penting
Di antara jenis-jenis kutu dompolan yang merusak jeruk, hanya kutu-dompolan comstock yang belum pernah dilaporkan terdapat di Indonesia. Di antara kutu dompolan tersebut, terdapat jenis yang merupakan vektor virus, yaitu kutu-dompolan jeruk yang merupakan vektor Cacoa Swollen Shoot Virus (CSSV), Grapevine Leafroll-associated Virus 3 (GLRaV-3), Banana Streak Virus (BSV), Cucumber Mosaic Virus (CSV), Dioscorea Bacilliform Virus (DaBV), dan Schefflera Ringspot Virus (SRV). Kutu dompolan dilindungi dan disebarkan secara lokal sejumlah jenis semut yang khas untuk setiap jenis kutu dompolan
0 comments