Hama Jeruk: Kutu-Loncat-Jeruk Asia
January 16, 2019
sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
Ads orthoshop
sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
Ads orthoshop
sepatu orthopadi
orthoshoping.com
sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita
Ads orthoshop
Kutu loncat jeruk asia merupakan hama yang sangat merusak karena selain menimbulkan kerusakan secara langsung, juga menimbulkan kerusakan melalui perannya seagai vektor bakteri penyebab penyakit huanglongbing (HLB) di berbagai pusat produksi jeruk di kawasan Asia dan Amerika. Hama ini juga merupakan hama yang merusak di berbagai pusat produksi jeruk di Indonesia, termasuk di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur, khususnya sebagai vektor bakteri penyebab penyakit HLB yang sebelumnya lebih dikenal sebagai CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration), penyakit yang menjadi penyebab utama kemunduran produksi jeruk di Indonesia.
Nama Umum dan Nama Lokal
Nama umum hama ini dalam Bahasa Inggris adakah asian citrus psyllid, sedangkan dalam bahasa Indonesia adalah kutu loncat jeruk asia.
Nama Ilmiah Valid dan Klasifikasi
Nama ilmiah berlaku hama ini adalah Diaphorina citri Kuwayama, 1908. Klasifikasi hama ini adalah kerajaan: Animalia, filum: Arthropoda, kelas: Insecta, ordo: Hemiptera, famili: Liviidae, genus: Diaphorina Loew, 1880.
Nama Ilmiah Sinonim
Nama ilmiah sinonim hama ini adalah Diaphornia citri Kuwayama, 1908.
Deskripsi Ringkas
Dewasa: panjang 3-4 mm;loreng, badan cokelat kekuningan dengan kaki cokelat dan kepala cokelat cerah, badan bagian bawah putih kehijauan, perut betina berubah kuning-oranye cerah ketika siap meletakkan telur; sayap tembus pandang dengan bercak putih atau cokelat cerah dengan pita tengah beige; sayap depan melebar ke arah ujung; antena sangat pendek (0,48 mm), terdiri atas delapan ruas kuning, dua ruas hitam paling ujung, dan dua rambut pendek pada bagian ujung; secara keseluruhan tampak berdebu karena sekresi lilin putih. Nimfa: terdiri atas lima instar, panjang 0,25-1,7 mm, kuning cerah sampai cokelat gelap, mata merah, bantalan sayap besar. Telur: panjang 0,01-0,15 mm, kuning-oranye terang, berbentuk buah almond, lebih tebal di bagian dasar dan meruncing ke arah ujung. Foto-foto menarik kutu loncat jeruk asia dapat diperoleh dari flickriver.
Kemiripan dengan Jenis Hama Lain
Dewasa mirip dengan kutu loncat jeruk afrika Trioza erytreae, vektor bakteri HLB di Afrika. Perbedaan: sayap depan kutu loncat jeruk asia cokelat cerah dengan pita beige di bagian tengah dan melebar ke arah ujung, sedangkan pada kutu loncat jeruk afrika tembus pandang tanpa bercak dan meruncing ke arah ujung. Nimfa mirip dengan aphid, tetapi berbeda dalam hal terdapatnya struktur tabung gelap di bagian belakang perut, disebut sifunkuli (siphunculi), pada aphid yang tidak terdapat pada nimfa kutu loncat jeruk asia. Kutu loncat jeruk asia dewasa segera meloncat bila didekati, sedangkan aphid bersayap tidak segera meloncat.
Identifikasi
Identifikasi kutu loncat jeruk asia dilaksanakan dengan melakukan pengamatan lapangan dilanjutkan dengan pengamatan mikroskopis lalu menggunakan hasil pengamatan untuk melakukan identifikasi dengan menggunakan layanan identifikasi dalam jaringan yang tersedia pada situs Citrus Pests.
Biologi dan Daur Hidup
Pada kondisi yang sesuai, kutu loncat jeruk asia dapat menyelesaikan 30 generasi dalam setahun. Telur diletakkan pada bagian ujung dari tunas yang sedang tumbuh, di bagian celah bakal daun, atau pada bagian pangkal dari calon bakal daun yang baru terbentuk. Nimfa mudah ditemukan pada tanaman yang sedang bertunas sehingga populasi kutu loncat lamtoro menurun pada saat tanaman tidak sedang bertunas. Di Florida, puncak padat populasi terjadi pada bulan-bulan Mei, Agustus, dan Oktober sampai Desember. Kutu loncat jeruk asia menghisap daun pada permukaan bawah dengan perilaku khas, yaitu menungging membentuk sudut 45 derajat. Biologi dan daur hidup lebih lengkap dapat diperoleh dari CABI Invasive Species Compendium.
Kisaran Tumbuhan Inang
Semua jenis tumbuhan dalam famili Rutaceae, yang mencakup semua jenis jeruk dan bukan jeruk, termasuk antara lain kemuning (Murraya paniculata) dan di India dan Sri Lanka, pohon kari Bergera koenigii.
Gejala Kerusakan
Kutu loncat jeruk asia menginjeksikan racun ketika mengisap daun, menyebabkan mengehentikan pertumbuhan daun dan mendeformasi daun dan pucuk sehingga daun mengerupuk dan gugur. Deformasi permanen dapat terjadi 24 jam setelah kutu loncat jeruk asia mengisap daun. Mati ujung tunas dapat berlanjut dengan mati ujung ranting yang akan sangat menghambat pertumbuhan tanaman muda. Embun madu yang dihasilkan kutu loncat jeruk asia menutupi permukaan daun dan buah, menyebabkan pertumbuhan jamur yang dapat menghambat fotosintesis, melemahkan tanaman, dan menyebabkan buah tampak tidak menarik. Infestasi kutu loncat jeruk asia juga dapat menyebabkan gugur bunga.
Penyebaran dan Distribusi Geografis
Kutu loncat jeruk asia menyebar dalam jarak dekat melalui proses penyebaran alami dan menyebar dalam jarak jauh melalui bahan tanam jeruk. Anakan batang bawah, mata tempel, dan bibit okulasi dari daerah terinfestasi dapat membawa telur dan nimfa kutu loncat jeruk asia. Di daerah tujuan, kutu loncat jeruk asia dapat berkembang pada tanaman jeruk setempat dan pada jenis-jenis tumbuhan inang alternatif, khususnya kemuning yang tumbuh liar maupun umum ditanam sebagai tanaman pagar atau tanaman hias.
Kutu loncat jeruk asia tersebar di pusat-pusat produksi jeruk di Asia, Amerika, dan Eropa. Sebaran global kutu loncat jeruk asia dapat diperoleh dari CABI Invasive Species Compendium sebagaimana disajikan di bawah ini:
Distribusi geografis kutu loncat jeruk asia di Indonesia, khususnya di Provinsi Nusa Tenggara Timur, disajikan pada peta di bawah ini:
Rekomendasi Pengendalian
Fitosanitari: EPPO merekomendasikan agar impor bibit batang bawah, mata tempel, dan bibit okulasi dari daerah terinfestasi tidak dilakukan. Pengendalian hayati: di Pulau Reunion, parasitoid Tamarixia radiata dapat mengendalikan populasi kutu loncat jeruk asia sampai pada padat populasi tertentu, tetapi parasitoid lainnya, Diaphorencyrtus aligarhensis, tidak berhasil bertahan. Tamarixia radiata yang dimasukkan ke Taiwan kurang berhasil menurunkan populasi kutu loncat jeruk asia, diduga karena penggunaan insektisida untuk mengendalikan jenis hama lainnya. Terdapat sejumlah musuh alami kutu loncat jeruk asia sebagaimana disajikan pada situs CABI Invasive Species Compendium. Tanaman tahan: informasi mengenai tanaman yang tahan terhadap kutu loncat jeruk asia masih sangat terbatas, tetapi dari India dilaporkan terdapat 13 kultivar jeruk yang tahan. Pengendalian kimiawi: Pestisida kimiawi yang digunakan untuk mengendalikan kutu loncat jeruk asia adalah insektisida berbahan aktif dimethoate, pyridaben, chlorpyrifos, imidacloprid, dan profenofos, sedangkan pestisida botanik yang lazim digunakan adalah minyak nimba. Pengendalian kutu loncat jeruk asia hanya bisa efektif bila dilakukan secara menyeluruh secara bersama-sama oleh semua petani dalam satu hamparan melalui pelaksanaan deteksi cepat yang disertai dengan mekanisme peringatan dini.
Catatan Penting
Kutu loncat jeruk asia menjadi hama penting tanaman jeruk karena merupakan vektor yang sangat efisien bagi bakteri penghuni pembuluh angkut floem, bakteri penyebab penyakit HLB,
Nama Umum dan Nama Lokal
Nama umum hama ini dalam Bahasa Inggris adakah asian citrus psyllid, sedangkan dalam bahasa Indonesia adalah kutu loncat jeruk asia.
Nama Ilmiah Valid dan Klasifikasi
Nama ilmiah berlaku hama ini adalah Diaphorina citri Kuwayama, 1908. Klasifikasi hama ini adalah kerajaan: Animalia, filum: Arthropoda, kelas: Insecta, ordo: Hemiptera, famili: Liviidae, genus: Diaphorina Loew, 1880.
Nama Ilmiah Sinonim
Nama ilmiah sinonim hama ini adalah Diaphornia citri Kuwayama, 1908.
Deskripsi Ringkas
Dewasa: panjang 3-4 mm;loreng, badan cokelat kekuningan dengan kaki cokelat dan kepala cokelat cerah, badan bagian bawah putih kehijauan, perut betina berubah kuning-oranye cerah ketika siap meletakkan telur; sayap tembus pandang dengan bercak putih atau cokelat cerah dengan pita tengah beige; sayap depan melebar ke arah ujung; antena sangat pendek (0,48 mm), terdiri atas delapan ruas kuning, dua ruas hitam paling ujung, dan dua rambut pendek pada bagian ujung; secara keseluruhan tampak berdebu karena sekresi lilin putih. Nimfa: terdiri atas lima instar, panjang 0,25-1,7 mm, kuning cerah sampai cokelat gelap, mata merah, bantalan sayap besar. Telur: panjang 0,01-0,15 mm, kuning-oranye terang, berbentuk buah almond, lebih tebal di bagian dasar dan meruncing ke arah ujung. Foto-foto menarik kutu loncat jeruk asia dapat diperoleh dari flickriver.
Kemiripan dengan Jenis Hama Lain
Dewasa mirip dengan kutu loncat jeruk afrika Trioza erytreae, vektor bakteri HLB di Afrika. Perbedaan: sayap depan kutu loncat jeruk asia cokelat cerah dengan pita beige di bagian tengah dan melebar ke arah ujung, sedangkan pada kutu loncat jeruk afrika tembus pandang tanpa bercak dan meruncing ke arah ujung. Nimfa mirip dengan aphid, tetapi berbeda dalam hal terdapatnya struktur tabung gelap di bagian belakang perut, disebut sifunkuli (siphunculi), pada aphid yang tidak terdapat pada nimfa kutu loncat jeruk asia. Kutu loncat jeruk asia dewasa segera meloncat bila didekati, sedangkan aphid bersayap tidak segera meloncat.
Identifikasi
Identifikasi kutu loncat jeruk asia dilaksanakan dengan melakukan pengamatan lapangan dilanjutkan dengan pengamatan mikroskopis lalu menggunakan hasil pengamatan untuk melakukan identifikasi dengan menggunakan layanan identifikasi dalam jaringan yang tersedia pada situs Citrus Pests.
Biologi dan Daur Hidup
Pada kondisi yang sesuai, kutu loncat jeruk asia dapat menyelesaikan 30 generasi dalam setahun. Telur diletakkan pada bagian ujung dari tunas yang sedang tumbuh, di bagian celah bakal daun, atau pada bagian pangkal dari calon bakal daun yang baru terbentuk. Nimfa mudah ditemukan pada tanaman yang sedang bertunas sehingga populasi kutu loncat lamtoro menurun pada saat tanaman tidak sedang bertunas. Di Florida, puncak padat populasi terjadi pada bulan-bulan Mei, Agustus, dan Oktober sampai Desember. Kutu loncat jeruk asia menghisap daun pada permukaan bawah dengan perilaku khas, yaitu menungging membentuk sudut 45 derajat. Biologi dan daur hidup lebih lengkap dapat diperoleh dari CABI Invasive Species Compendium.
Kisaran Tumbuhan Inang
Semua jenis tumbuhan dalam famili Rutaceae, yang mencakup semua jenis jeruk dan bukan jeruk, termasuk antara lain kemuning (Murraya paniculata) dan di India dan Sri Lanka, pohon kari Bergera koenigii.
Gejala Kerusakan
Kutu loncat jeruk asia menginjeksikan racun ketika mengisap daun, menyebabkan mengehentikan pertumbuhan daun dan mendeformasi daun dan pucuk sehingga daun mengerupuk dan gugur. Deformasi permanen dapat terjadi 24 jam setelah kutu loncat jeruk asia mengisap daun. Mati ujung tunas dapat berlanjut dengan mati ujung ranting yang akan sangat menghambat pertumbuhan tanaman muda. Embun madu yang dihasilkan kutu loncat jeruk asia menutupi permukaan daun dan buah, menyebabkan pertumbuhan jamur yang dapat menghambat fotosintesis, melemahkan tanaman, dan menyebabkan buah tampak tidak menarik. Infestasi kutu loncat jeruk asia juga dapat menyebabkan gugur bunga.
Kutu loncat jeruk asia menyebar dalam jarak dekat melalui proses penyebaran alami dan menyebar dalam jarak jauh melalui bahan tanam jeruk. Anakan batang bawah, mata tempel, dan bibit okulasi dari daerah terinfestasi dapat membawa telur dan nimfa kutu loncat jeruk asia. Di daerah tujuan, kutu loncat jeruk asia dapat berkembang pada tanaman jeruk setempat dan pada jenis-jenis tumbuhan inang alternatif, khususnya kemuning yang tumbuh liar maupun umum ditanam sebagai tanaman pagar atau tanaman hias.
Kutu loncat jeruk asia tersebar di pusat-pusat produksi jeruk di Asia, Amerika, dan Eropa. Sebaran global kutu loncat jeruk asia dapat diperoleh dari CABI Invasive Species Compendium sebagaimana disajikan di bawah ini:
Distribusi geografis kutu loncat jeruk asia di Indonesia, khususnya di Provinsi Nusa Tenggara Timur, disajikan pada peta di bawah ini:
Rekomendasi Pengendalian
Fitosanitari: EPPO merekomendasikan agar impor bibit batang bawah, mata tempel, dan bibit okulasi dari daerah terinfestasi tidak dilakukan. Pengendalian hayati: di Pulau Reunion, parasitoid Tamarixia radiata dapat mengendalikan populasi kutu loncat jeruk asia sampai pada padat populasi tertentu, tetapi parasitoid lainnya, Diaphorencyrtus aligarhensis, tidak berhasil bertahan. Tamarixia radiata yang dimasukkan ke Taiwan kurang berhasil menurunkan populasi kutu loncat jeruk asia, diduga karena penggunaan insektisida untuk mengendalikan jenis hama lainnya. Terdapat sejumlah musuh alami kutu loncat jeruk asia sebagaimana disajikan pada situs CABI Invasive Species Compendium. Tanaman tahan: informasi mengenai tanaman yang tahan terhadap kutu loncat jeruk asia masih sangat terbatas, tetapi dari India dilaporkan terdapat 13 kultivar jeruk yang tahan. Pengendalian kimiawi: Pestisida kimiawi yang digunakan untuk mengendalikan kutu loncat jeruk asia adalah insektisida berbahan aktif dimethoate, pyridaben, chlorpyrifos, imidacloprid, dan profenofos, sedangkan pestisida botanik yang lazim digunakan adalah minyak nimba. Pengendalian kutu loncat jeruk asia hanya bisa efektif bila dilakukan secara menyeluruh secara bersama-sama oleh semua petani dalam satu hamparan melalui pelaksanaan deteksi cepat yang disertai dengan mekanisme peringatan dini.
Catatan Penting
Kutu loncat jeruk asia menjadi hama penting tanaman jeruk karena merupakan vektor yang sangat efisien bagi bakteri penghuni pembuluh angkut floem, bakteri penyebab penyakit HLB,
0 comments