Pengolahan Tanah Pertanian

January 17, 2019
sepatu orthopadi orthoshoping.com sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita arrow
Ads orthoshop info
sepatu orthopadi orthoshoping.com sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita arrow
Ads orthoshop info

sepatu orthopadi orthoshoping.com sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita arrow
Ads orthoshop info


Gbr. Pengolahan Tanah untuk Tanaman Hortikulura di Ds. Wae Rii
Lahan adalah merupakan lingkungan fisis dan biotik yang berkaitan dengan daya dukungnya terhadap perikehidupan dan kesejahteraan hidup manusia. Lingkungan fisis meliputi relief (topografi), iklim, tanah, dan air. Sedangkan lingkungan biotik meliputi hewan, tumbuhan, dan manusia.Setiap kegiatan pertanian pasti membutuhkan pengolahan lahan.

Pengolahan tanah berarti mengubah tanah pertanian dengan menggunakan suatu alat pertanian sedemikian rupa sehingga dapat diperoleh susunan tanah sebaik-baiknya, ditinjau dari struktur dan porositas tanah. Yang penting dalam pengolahan tanah adalah untuk menjamin keseimbangan antara air, udara, dan suhu di dalam tanah. Maka pengolahan tanah mutlak perlu guna menciptakan lingkungan yang cukup baik.

Tujuan pengolahan tanah pada hakekatnya terdiri dari berbagai pekerjaan modifikasi tanah dalam perakaran tanaman yang secara langsung atau tidak langsung bertujuan untuk memperbaiki daerah tersebut bagi pertumbuhan akar, ketersediaan hara, dan meningkatkan produksi. Pekerjaan ini meliputi usaha-usaha yang bertujuan untuk  :
  1. Mengemburkan tanah untuk penetrasi akar,
  2. Menimbun residu (sisa-sisa) tanaman sebelumnya,
  3. Memperbaiki lingkungan tanah agar sesuai untuk pertumbuhan benih atau bibit,
  4. Memperbaiki infiltrasi air,
  5. Memperbaiki aerasi tanah akibat perubahan struktur, dan
  6. Mengendalikan gulma.

Metode Pengolahan Lahan
Metode  atau cara pengolahan lahan dibagi menjadi dua yaitu secara tradisional (konvensional), dan secara modern.
1.   Pengolahan Lahan Secara Konvensional
Pengolahan lahan dengan metode konvensional biasanya dilakukan untuk lahan lahan yang sempit dan memiliki kemiringan tertentu.  Metode ini biasanya banyak dilakukan di lingkungan pedesaan yang sebagian masyarakat banyak menggunakan lahannya sebagai lahan persawahan dan tanaman sayuran. Kelebihan dari metode ini yaitu tidak dibutuhkan modal yang cukup besar, karena dilakukan oleh tenaga manual dan biasannya dilakukan secara gotong royong. Tetapi pengolahan lahan dengan system ini banyak menagalami kekurangan, diantaranya membutuhkan waktu  yang lama dalam pengerjaannya.

2.   Pengolahan Lahan Secara Modern
Pengolahan lahan dengan  cara modern biasanya banyak dilakukan untuk tanaman tanaman perkebunan dan memiliki lahan yang luas. Pengolahan lahan dengan cara ini biasannya menggunakan mesin. Pengolahan lahan dengan sistem  ini memiliki kelebihan diantaranya lebih cepat dalam proses pengerjaan, serta dapat menghemat waktu penanaman. Kekurangan dari system ini yaitu dibutuhkannya modal yang besar dalam pengupayaannya.

Macam-macam System Pegolahan Lahan

1.    Pengolahan Lahan Sempurna
Pengolahan lahan secara sempurna yaitu pengolahan lahan yang meliputi seluruh kegiatan pengolahan lahan atau pengolahan intensif, pada seluruh lahan yang akan ditanami.  Dimulai dari awal pembukaan lahan hingga lahan siap untuk ditanami, meliputi pembajakan, pemupukan dan rotary.

2.   Olah Lahan Minimum.
Pegolahan lahan dengan olah tanah minimum  dengan mencangkul tanah pada barisan yang akan ditanami. Tanah dicangkul 15-20 cm agar bisa menghancurkan bongkahan tanah yang besar. Pada pengolahan tanah ini biasanya banyak dilakukan untuk lahan persawahan.

3.   Tanpa Olah Tanah(TOT)
Pengolahan lahan pada system ini paling sederhana sebab tanah tak perlu diolah,  hanya penyemprotan gulma dengan menerapkan herbisida Polaris,  kemudian ditunggu hingga gulma mati dan lahan siap untuk ditanami. Pada pengolahan lahan ini biasanya digunakan sistem  tajuk dalam proses penanamannya.

Pengolahan lahan juga tentunya harus memperhatikan topografi dan kontur keadaan lahan. Semakin curam keadaan maka akan semakin besar tingkat erosi yang terjadi. Jika tingkat erosi semakin besar maka humus dan zat hara dalam tanah akan semakain banyak hilang. Berikut adalah tingkat kecuraman dan sifat tanah :
1.   Hampir Datar
Pada  topografi ini tanah memiliki sifat diantaranya  pengairan baik, mudah diolah ancaman erosi kecil, , tidak terancam banjir. kemampuan menahan air baik, subur, dan respon terhadap pupuk. Pada lahan seperti ini sangat cocok untuk dijadikan sebagai lahan pertanian
2.   Lereng Landai                             
Pada topografi tanah seperti ini memiliki sifat diantaranya struktur tanah kurang baik, ada ancaman erosi, pengolahan harus hati-hati,
3.   Lereng Miring
Pada topografi tanah seperti ini memiliki sifat diantaranya baik ditanami untuk tanaman semusim mudah tererosi bergelombang tanahnya padas, kemampuan menahan air rendah.
4.   Lereng Miring dan Berbukit
Pada topografi tanah seperti ini memiliki sifat diantaranya lapisan tanah tipis, kemampuan menahan air rendah  sangat mudah tererosi dan, sering banjir. kandungan garam natrium tinggi
5.   Datar
Pada topografi tanah seperti ini memiliki sifat diantaranya tidak cocok untuk pertanian, selalu tergenang air dan tanahnya berbatu-batu
6.   Lereng Agak  Curam
Pada topografi tanah seperti ini memiliki sifat diantaranya tanah berbatu-batu, erosi kuat, tidakcocok untuk pertanian.
7.   Lereng Curam
Pada topografi tanah seperti ini memiliki sifat diantaranya tanah berbatu, erosi sangat kuat, perakaran sangat dangkal, hanya  untuk  padang rumput
8.   Lereng Sangat Curam
Pada topografi tanah seperti ini memiliki sifat diantaranya berbatu dan kemampuan menahan air sangat rendah  tidak cocok untuk pertanian, lebih sesuai dibiarkan (alami)

Cara pengolahan tanah dengan tenaga manusia ada beberapa sistem, antara lain :
1.        Sistem glebagan/buruhan, yang terdiri dari : sistem buruhan dangkal dan  systemburuhan dalam,
2.        Sistem parit,
3.        Sistem sawah, dan
4.        Sisrem reynoso.

Langkah-langkah pengolahan tanah :
  1.  Land Clearing adalah membersihkan lahan dari sisa tumbuhan atau semak yang ada
  2. Discing/ Membajak adalah mengiris-iris lahan yang masif menjadi bongkahan-bongkahan
  3. Harrowing adalah membalikkan tanah, menghaluskan
  4. Chaining adalah lebih menghaluskan lagi
  5. Seed Bad Preparation adalah menyediakan bentuk akhir lahan yang dikehendaki. Misalnya guludan, petak, dataran.


You Might Also Like

0 comments

stats

Flickr Images