Penyakit Jeruk: Kudis Jeruk

January 08, 2019
sepatu orthopadi orthoshoping.com sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita arrow
Ads orthoshop info
sepatu orthopadi orthoshoping.com sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita arrow
Ads orthoshop info

sepatu orthopadi orthoshoping.com sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita arrow
Ads orthoshop info
Penyakit kudis jeruk merupakan penyakit yang umum dialami oleh anakan batang bawah di pesemaian, khususnya bila yang digunakan sebagai batang bawah adalah jenis jeruk yang rentan seperti jeruk RL. Namun demikian, penyakit kudis jeruk juga dapat merusak tanaman dewasa dari kultivar jeruk lainnya yang rentan. Penyakit ini dapat menjadi penyakit yang turut merusak di pesemaian maupun pada tanaman dewasa bila kondisi lingkungan, khususnya suhu dan kelembaban nisbi mendukung perkembangan penyakit. Pada tulisan ini disajikan uraian mengenai penyakit kudis jeruk yang tersebar luas di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

Nama Penyakit
Nama penyakit kudis dalam Bahasa Indonesia digunakan untuk merujuk nama penyakit yang dalam Bahasa Inggris disebut citrus scab

Nama Berlaku dan Klasifikasi Penyebab Penyakit
Nama ilmiah berlaku bagi jamur penyebab penyakit kudis jeruk adalah Elsinoe fawcettii Bitancourt & Jenkins 1936 yang merupakan teleomorf bagi jamur anamorf Sphaceloma fawcettii Jenkins (1925). Klasifikasi jamur Elsinoë fawcettii adalah kerajaan: Fungi, filum Ascomycota, sub-filum: Pezizomycotina, kelas: Dothideomycetes, sub-kelas: Dothideomycetidae, ordo Myriangiales, famili: Elsinoaceae, genus Elsinoe, dan spesies Elsinoe fawcettii Bitancourt & Jenkins 1936.

Nama Sinonim Penyebab Penyakit
Nama ilmiah sinonim untuk jamur Elsinoë fawcettii dapat diperoleh dari Species Fungorum dan MycoBank.

Gejala dan Tanda Penyakit
Gejala dapat terjadi pada daun, ranting, batang anakan, dan buah. Kudis baru merupakan gabungan antara jamur dan jaringan inang, merupakan permukaan terangkat yang berwarna pink sampai cokelat cerah. Luka awal menyerupai menyerupai gejala baru kanker jeruk dan dapat mempunyai tepi yang berair. Seiring dengan perkembangan, permukaan terangkat semakin jelas dan pada akhirnya menggabus dan permukaannya pecah-pecah, berubah warna menjadi cokelat kekuningan dan pada akhirnya abu-abu kotor. Kudis pada jeruk sitrun, jeruk cina tangerine dan jeruk masam terangkat dari permukaan sekitarnya, kudis pada jeruk gedang hampir sama tinggi dengan permukaan di sekitarnya. Gejala dan tanda penyakit rinci dapat diperoleh dari Plantwise Knowledge Bank.

Gejala kudis jeruk, A-C: kudis pada permukaan atas daun jeruk masam, D: gejala pada permukaan bawah daun, E dan F: gejala berupa tonjolan mengerucut pada permukaan bawah daun, G dan H: gejala pada buah, I: gejala pada buah jeruk RL, dan J: gejala pada buah tangelo. Sumber, A-G: Citrus Diseases,  H-I: Plantwise Knowledge Bank
Gejala dan Tanda Serupa
Gejala awal menyerupai gejala awal kanker jeruk. Gejala selanjutnya menyerupai gejala yang disebabkan oleh jamur sekerabat Elsinoë australis Bitancourt & A.E. Jenkins dan jamur anamorf Sphaceloma fawcettii A.E. Jenkins var. scabiosa (McAlpine & Tryon) A.E. Jenkins. Unduh dan periksa data sheet EPPO untuk membedakan. Uraian mengenai penyakit kudis jeruk yang disebabkan oleh Elsinoë australis dapat diperoleh dari CABI Invasive Species Compendium dan Tropical Plant Pathology.

Deskripsi Ringkas Patogen
Koloni Elsinoë fawcettii  tumbuh sangat lambat pada medium PDA, tetapi membentuk koloni khas setelah 4-6 hari. Namun pertumbuhan koloni mudah dikalahkan oleh jamur kontaminan. Untuk menghindari hal ini dapat digunakan media selektif yang terdiri atas campran PDA, dodine, streptomisin sulfat, dan tetrasiklin hidroklorida. Warna koloni pada media PDA bervariasi bergantung pada isolat, berkisar dari ochraceous pucat (ochre colored) sampai vinaceous gelap (red colored) di bagian tengah koloni.

Jamur membentuk askomata tersebar, berbentuk menggelembung di bagian bawah, membundar lonjong, sampai menyerupai elips, berwarna cokelat gelap, lebar sampai 120 µm, terbentuk dari hifa pseudo-parenkima. Askus berbentuk bundar memanjang sampai eliptis, berdinding tebal pada bagian atas, terdiri aras 8 spora, berukuran 12-16 µm. Askospora tembus cahaya, bundar memanjang eliptis, bersekat 1-3, biasanya mengecil di bagian sekat tengah, berukuran 10-12 x 5-6 µm.Aservulus epidermal atau sub-epidermal, tersusun atas paseudo-parenkima tembus cahaya atau berwarna cokelat pucat. Sel konidiogen terbentuk langsung dari sel-sel atas pseudo-parenkima atau dari sel konidiofora bersekat 0-2, monofilidik sampai polifilidik, terminal, terpadu, tembus cahaya atau cokelat pucat, berukuran 12-22 x 3-4 µm. Konidia tembus cahaya, tanpa sekat, berbentuk elipsoidal, berukuran 5-10 x 2-5 µm. Deskripsisi lengkap dapat diperoleh dari MycoBank dan data sheet EPPO.

Kisaran Inang
Kudis jeruk merupakan penyakit yang merusak hanya pada jenis atau kultivar jeruk tertentu, khususnya anakan batang bawah jeruk RL, jeruk masam, jeruk Rangpur, dan citrange Carrizo, serta batang atas tangor Murcott, tangor Temple, dan beberapa silangan jeruk cina tangerine lainnya. Jarang-jarang dapat ditemukan pada jeruk gedang. Kisaran inang lengkap dapat diperoleh dari data sheet EPPO.

Ekologi dan Daur Penyakit
Perkembangan penyakit kudis sangat dipengaruhi oleh suhu dan kelembaban, kelembaban merupakan faktor yang lebih penting di kawasan tropika. Kudis tidak berkembang di kawasan beriklim mediterania. Konidia terbentuk pada luka kudis muda pada kisaran suhu 7-30oC (optimal pada 20-30oC dan kelembaban nisbi 66-100% dan pada luka kudis lama pada kisaran suhu 10-28oC (optimal 20-24oC) dan kelembaban nisbi 84-100%. Produksi konidia dan infeksi optimal memerlukan kelembaban nisbi 100% dan adanya lapisan air pada permukaan daun. Konidia berkecambah pada kisaran suhu 13-32oC (optimal 26oC) dan memerlukan waktu inkubasi minimum 5 hari.

Diagnosis
Diagnosis dengan berdasarkan gejala dapat dilakukan dengan menggunakan kunci identifikasi dalam jaringan Citrus Diseases.

Penyebaran dan Distribusi Geografis
Penyebaran dalam jarak dekat menggunakan konidia dengan perantaraan percikan air hujan, embun, atau irigasi curah, penyebaran jarak jauh menggunakan askospora dengan perantaraan angin. Penyebaran jarak jauh juga dapat terjadi menggunakan konidia dan askospora dengan perantaraan bibit.

Rekomendasi Pengendalian
Penyakit kudis jeruk dapat dikendalikan dengan menggunakan cara budidaya, genetik, dan kimiawi. Pengendalian cara budidaya dapat dilakukan dengan melakukan pembibitan di lokasi yang kering atau di dalam rumah kaca. Pengendalian dengan kultivar tahan sebaiknya dilakukan di tempat-tempat di mana penyakit kudis merupakan masalah. Pengendalian cara kimiawi dilakukan dengan melakukan penyemprotan pesemaian batang bawah dan tanaman rentan dewasa dengan menggunakan fungisida protektan berbahan aktif tembaga, ferbam, thiram, difenoconazole atau chlorothalonil dan dengan menggunakan fungisida sistemik berbahan aktif benomyl atau carbendazim, khususnya menjelang tanaman bertunas.

Catatan Penting
Penyakit kudis di Timor Barat terutama terdapat pada pesemaian batang bawah menggunakan jeruk RL.

You Might Also Like

0 comments

stats

Flickr Images