Penyakit Jeruk: Psorosis dan Bercak Cincin

January 09, 2019
sepatu orthopadi orthoshoping.com sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita arrow
Ads orthoshop info
sepatu orthopadi orthoshoping.com sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita arrow
Ads orthoshop info

sepatu orthopadi orthoshoping.com sepatu untuk koreksi kaki pengkor/ bengkok pada balita arrow
Ads orthoshop info
Psorosis merupakan penyakit jeruk yang mempunyai distribusi geografis global, termasuk dilaporkan terdapat di Indonesia. Penyakit ini sebenarnya cukup kompleks, terdiri atas psorosis A, psorosis B, dan bercak cincin, dan belum diketahui dengan pasti mekanisme penularannya secara alami, selain melalui penyambungan. Gejala yang menyerupai gejala beberapa penyakit lain menyebabkan penyakit ini mudah dikacaukan dengan penyakit lain di lapangan. Padahal, penyakit psorosis mungkin lebih merusak sehingga memerlukan prioritas pengendalian.



Nama Penyakit
Nama penyakit psorosis dalam Bahasa Indonesia digunakan mengikuti nama penyakit dalam Bahasa Inggris, psorosis. Dalam Bahasa Inngris penyakii ini juga disebut scaly bark, ringspot, citrus psorosis complex, citrus psorosis grouppsorosis A, dan psorosis B.

Nama Berlaku dan Klasifikasi Penyebab Penyakit
Penyakit psorosis disebabkan oleh virus, yaitu Citrus psorosis virus (CPsV). CPsV termasuk dalam genus virus Ophiovirus, 'ophio' berarti ular dalam Bahasa Yunani, merujuk kepada bentuk memanjang dan memilin menyerupai pegas dari partikel virus tersebut.

Nama Ilmiah Sinonim Penyebab Penyakit
CPsV tidak mempunyai nama ilmiah sinonim.

Gejala dan Tanda Penyakit
Nama citrus psorosis complex dan citrus psorosis group merujuk kepada kenyataan bahwa terdapat penyakit dengan gejala serupa tetapi penyebabnya belum diketahui, termasuk yang dalam Bahasa Inggris disebut concave gum, impietratura, dan cristacortis. Namun sampai saat ini, penyakit psorosis yang sudah diketahui penyebabnya adalah psorosis A (PsA), psorosis B (PsB), dan bercak cicin (ringspot). PsA merupakan penyakit yang lebih umum, menimbulkan gejala kulit batang mengelupas (bark scalin) dan timbulnya noda (staining) pada bagian batang dan ranting berkayu. PsB merupakan penyakit yang lebih terbatas tetapi dengan sebaran geografis yang lebih terbatas, menimbulkan gejala kulit bukan hanya pada batang tetapi juga sampai ke cabang dan bahkan ranting, bercak klorotik tidak beraturan dengan pustul mengeluarkan cairan blendok pada permukaan bawah daun tua, dan kadang-kadang bercak cincin pada buah. Kulit batang mengelupas terjadi pada pohon berumur 10-12 tahun, tetapi tanpa PsB, kulit batang mengelupas dapat timbul lebih lambat atau bahkan tidak timbul sama sekali. Bercak cincin pada awalnya dideskripsikan sebagai penyakit yang disebabkan oleh jenis virus yang berbeda, yaitu citrus ringspot virus (CRSV), selain menimbulkan gejala kulit batang mengelupas, juga menimbulkan gejala bercak klorotik pada daun muda yang kemudian berkembang menjadi bercak kuning tidak beraturan pada tulang daun (yellow blotch vein banding) dan/atau bercak cincin khas pada daun tua. Namun kini telah dibuktikan bahwa bercak cincin merupakan gejala berbeda dari penyakit psorosis.

Gejala dan Tanda Serupa
Penyakit psorosis menimbulkan gejala yang serupa dengan gejala yang ditimbulkan oleh leprosis (umumnya yang disebabkan oleh citrus leprosis virus-C); kulit batang mengelupas bahia; gumosis, busuk pangkal batang, dan busuk akar phytophthora (disebabkan oleh jamur Phytophthora spp.), gumosis dan busuk pangkal buah diplodia (disebabkan oleh jamur Lasiodiplodia theobromae (Pat.) Griffon & Maubl. 1909 [teleomorf: Botryosphaeria rhodina (Berk. & M.A. Curtis) Arx]), dan kelainan genetik yang mencakup yang dalam Bahasa Inggris disebut lemon shell bark dan sunscald.

Gejala psorosis pada pohon di lapangan A-D dan di rumah kaca (E-G), A: kulit batang mengelupas khas psorosis A, B dan D: kulit batang mengelupas khas psorosis B, C: bercak klorotik tidak beraturan khas psorosis B, E: bibit yang diinokulasi dengan psorosis A menunjukkan gejala pucuk dan ujung daun mengering dan bercak tidak beraturan pada pertunasan kedua, F: bibit yang diinokulasi dengan psorosis B menunjukkan bercak tidak beraturan pada pertunasan kedua, G: daun bibit yang diinokulasi dengan psorosis B menunjukkan pustul mengeluarkan blendok pada permukaan bawah daun. Sumber: Virus Diseases
Gejala psorosis dan bercak cincin, A: kulit batang mengelupas khas psorosis A, B: kulit batang mengelupas dengan daun menunjukkan gejala bercak krorotik tidak beraturan khas psorosis B, C: daun dengan gejala bercak cincin, D: noda kayu khas psorosis A, dan E: bercak cinsin pada buas khas psorosis B. Sumber: Citrus Diseases.
Deskripsi Ringkas Patogen
Partikel virus terdapat dalam jaringan pembuluh angkut floem dan sel parenkima tanaman jeruk. CPsV termasuk dalam ordo virus Ophiovirus, famili: Ophioviridae, mempunyai RNA untai tunggal (single stranded RNA) yang terbagi dalam 3-4 segmen, masing-masing terkapsid tunggal membentuk virion berbentuk filamen berdiameter 3 nm, dalam bentuk melingkar secara internal dengan dua panjang kontur yang berbeda. Famili Ophioviridae merupakan famili yang mempunyai hanya satu genus, sehingga deskripsi genus berlaku untuk deskripsi famili. Genus Ophiovirus terdiri atas lima spesies, yaitu  CPsV, tulip mild mottle mosaic virus (TMMMV), ranunculus white mottle virus (RWMV), mild lettuce big vein virus (MiLBVV), lettuce ring necrosis virus (LRNV), and freesia severe disease virus (FreSV).

Kisaran Inang
Psorosis dapat merusak sebagian besar jenis dan kultivar jeruk, termasuk silangannya, tetapi lebih merusak pada jeruk manis, jeruk gedang, dan jeruk cina tangerine.

Ekologi dan Daur Penyakit
Psorosis menular melalui penyambungan, tetapi diduga pula dapat menyebar secara alami dengan perantaraan jamur Olpidium brassicae (Woronin) P.A. Dang. (1886), jamur parasit obligat terbawa tanah, yang telah terbukti membantu penularan ophiovirus sekerabat.

Diagnosis
Diagnosis dengan berdasarkan gejala penyakit dapat dilakukan dengan menggunakan layanan identifikasi dalam jaringan Citrus Diseases. Diagnosis untuk memastikan dilakukan dengan menggunakan teknik sebagaimana diuraikan pada VirusDisease.

Penyebaran dan Distribusi Geografis
Penyakit menyebar dari pohon sakit melalui proses penyambungan atau diduga dengan perantaraan jamur Olpidium brassicae. Penyebaran jarak jauh dapat terjadi dengan perantaraan bibit yang terinfeksi pada saat penyambungan.

Penyakit psorosis merupakan penyakit yang mempunyai distribusi geografik global, khususnya psorosis A. Distribusi geografik psorosis B dan bercak cincin lebih terbatas daripada distribusi geografik psorosis A, diduga mungkin terbatas di benua Amerika.

Rekomendasi Pengendalian
Pengendalian penyakit psorosis difokusdkan pada produksi bibit jeruk sehat dengan menggunakan mata tempel dari pohon induk bebas psorosis dan menggunakan peralatan yang didisinfeksi. Selain itu, bila di lokasi pertanaman terdapat pohon berpenyakit psorosis, sebaiknya pohon segera dimusnahkan.

Catatan Penting
Penyakit psorosis belum tergolong sebagai penyakit karantina di banyak negara karena diduga menyebar hanya melalui penyambungan.

You Might Also Like

0 comments

stats

Flickr Images